Analisis Multikomponen dengan Spektofotometri Ultraviolet

13

2.3 Analisis Multikomponen dengan Spektofotometri Ultraviolet

Analisis kuantitatif campuran dua komponen merupakan teknik pengembangan analisis kuantitaif komponen tunggal. Prinsip pelaksanaannya adalah mencari absorban atau beda absorban di tiap-tiap komponen yang memberikan korelasi yang linier terhadap konsentrasi, sehingga akan dapat dihitung masing-masing kadar campuran zat tersebut secara serentak atau salah satu komponen-komponen dalam campurannya dengan komponen lainnya Mulja dan Suharman, 1995. Menurut Day dan Underwood 1998 ada beberapa kemungkinan yang terjadi pada spektrum absorban dua komponen sebagai berikut : a. Kemungkinan I Gambar 2.3 Spektrum absorban senyawa X dan Y Spektum tidak tumpang tindih, atau sekurangnya dimungkinkan untuk menemukan suatu panjang gelombang dimana X menyerap dan Y tidak, serta panjang gelombang serupa untuk mengukur Y. Situasi kemungkinan I dapat dilihat pada Gambar 2.3. Konstituen X dan Y semata-mata diukur masing- masing pada panjang gelombang λ 1 dan λ 2 Day dan Underwood, 1998. Universitas Sumatera Utara 14 b. Kemungkinan II Gambar 2.4 Spektrum absorban senyawa X dan Y, spektrum X bertumpang tindih dengan spektrum Y Terjadi tumpang tindih satu cara dari Gambar 2.4 dimana Y tidak mengganggu pengukuran X pada λ 1 , tetapi X memang menyerap cukup banyak bersama- sama Y pada λ 2 . Konsentrasi X ditetapkan langsungd ari absorban larutan pada λ 1 , kemudiam absorban yang disumbangkan oleh larutan X pada λ 2 dihitung dari absortivitas molar X pada λ 2 yang telah diketahui sebelumnya. Sumbangan ini dikurangkan dari absorban terukur λ 2 sehingga akan diperoleh abosrbang yang disebabkan oleh Y, kemudian konsentrasi Y dapat diukur secara umum Day dan Underwood, 1998. c. Kemungkinan III Pada Gambar 2.5 spektrum X dan Y saling tumpang tindih secara keseluruhan. Pada absorbansi maksimum dari komponen X pada λ 1 , komponen Y memiliki absorbansi tersendiri. Begitu juga komponen Y pada λ 2 , komponen X memiliki absorbansi sendiri Day dan Underwood, 1998. Universitas Sumatera Utara 15 Gambar 2.5 Spektrum absorban senyawa X dan Y saling tumpang tindih Menurut Andrianto 2009 pada penetapan kadar campuran multikomponen sulit dilakukan, sehingga untuk mengatasi hal itu diperkenalkan analisis multikomponen menggunakan prinsip persamaan regresi berganda nelalui perhitungan matriks dengan metode pengamatan beberapa panjang gelombang berganda.

2.4 Validasi Metode Analisis

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

2 33 111

Penetapan Kadar Campuran Rifampisin dan Isoniazid dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

4 20 119

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 5 18

Aplikasi Spektrofotometri Ultraviolet Metode Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Pseudoefedrin Hcl dan Triprolidin Hcl Dalam Campuran Tablet

0 0 16

Aplikasi Spektrofotometri Ultraviolet Metode Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Pseudoefedrin Hcl dan Triprolidin Hcl Dalam Campuran Tablet

0 0 2

Aplikasi Spektrofotometri Ultraviolet Metode Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Pseudoefedrin Hcl dan Triprolidin Hcl Dalam Campuran Tablet

0 0 4

Aplikasi Spektrofotometri Ultraviolet Metode Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Pseudoefedrin Hcl dan Triprolidin Hcl Dalam Campuran Tablet

0 1 14

Aplikasi Spektrofotometri Ultraviolet Metode Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Pseudoefedrin Hcl dan Triprolidin Hcl Dalam Campuran Tablet

0 1 2

Aplikasi Spektrofotometri Ultraviolet Metode Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Pseudoefedrin Hcl dan Triprolidin Hcl Dalam Campuran Tablet

0 0 43

ANALISIS BIKOMPONEN CAMPURAN SIPROHEPTADIN HCl DAN KETOTIFEN FUMARAT SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET DENGAN APLIKASI PANJANG GELOMBANG BERGANDA SKRIPSI

0 1 88