Penentuan Panjang Gelombang Penelitian Penentuan Serapan Jenis

30 penetapan kadar campuran tersebut. Pseudoefedrin HCl mempunyai serapan maksimum pada panjang gelombang 251 dan 256 nm. Triprolidin HCl mempunyai serapan maksimum pada panjang gelombang 290 nm. Kedua senyawa tersebut mempunyai selisih panjang gelombang yang tidak terlalu besar sehingga kurva serapan masing-masing komponen saling tumpang tindih secara keseluruhan maka dapat dilakukan analisis multikomponen secara spektrofotometri UV dengan aplikasi panjang gelombang berganda.

4.3 Penentuan Panjang Gelombang Penelitian

Gambar 4.6 Spektrum tumpang tindih spektrum serapan pseudoefedrin HCl konsentrasi 370,0 µgmL dan triprolidin HCl12,5 µgmL Pembacaan spektrum serapan ini dilakukan pada rentang panjang gelombang 220-265 nm, karena pada rentang panjang gelombang pseudoefedrin HCl dan triprolidin HCl tumpang tindih secara keseluruhan. Penentuan dilakukan dengan menggabungkan 2 spektrum, kemudian dicari 5 titik sebagai panjang gelombang yang akan digunakan. nm. 200.00 250.00 300.00 350.00 400. A bs . 0.800 0.600 0.400 0.200 0.000 Universitas Sumatera Utara 31 Gambar 4.7 Lima titikpanjang gelombang yang akan digunakan Berdasarkan Gambar 4.6 maka dapat ditentukan 5 panjang gelombang yang akan digunakan. Pemilihan panjang gelombang berdasarkan dari panjang gelombang yang memberikan serapan sampai hampir tidak memberikan serapan, dimana serapannya memenuhi hukum Lambert dan Beer yaitu 0,2-0,8. Lima panjang gelombang yang digunakan adalah 220 nm pada panjang gelombang ini adalah titik potong kedua serapan, pada panjang gelombang 245 nm pseudoefedrin HCl dan triprolidin HCl masih sama-sama memberikan serapan yang cukup besar, pada panjang gelombang 251 nm merupakan serapan maksimum pseudoefedrin HCl, 256 nm juga merupakan serapan maksimum pseudoefedrin HCl dan 264 nm, pada panjang gelombang ini ini pseudoefedrin HCl masih memberikan serapan lebih kecil dan triprolidin HCl masih memberikan serapan yang cukup besar. Pemilihan lima titik panjang gelombang dapat dilihat pada Gambar 4.7 diatas. Universitas Sumatera Utara 32

4.4 Penentuan Serapan Jenis

Harga serapan jenis merupakan nilai yang menunjukkan seberapa besar konstribusi serapan suatu senyawa terhadap serapan dari campuran senyawa pada suatu panjang gelombang Sastrohamidjojo, 1991. Penentuan harga serapan jenis ini dilakukan dengan mengukur serapan masing-masing larutan baku pseudoefedrin HCl dan triprolidin HCl pada panjang gelombang 220, 245, 251, 256 dan 264 nm. Penentuan harga serapan jenis ini harus mematuhi persamaan dalam hukum Beer yaitu : A = abc Keterangan : A = serapan a = serapan jenis b = tebal kuvet c = konsentrasi Namun pada saat pengukuran serapan larutan pseudoefedrin HCl dan triprolidin HCl dapat terjadi gangguan instrument yang berupa derau atau noise e. adanya derau atau noise ini menurut hukum Beer : A = abc + e Apabila ketebalan kuvet b adalah 1 cm maka persamaan tersebut menjadi: A = ac + e Dalam penelitian ini penentuan harga serapan jenis dilakukan dengan mengoperasikan data serapan pada tiap panjang gelombang terhadap konsentrasi larutan dalam persamaan regresi linear yang analog dengan persamaan dalam hukum Beer. Persamaan regresi linear adalah : Y = aX + b Universitas Sumatera Utara 33 Pada persamaan regresi linear tersebut, y menunjukkan serapan A, a menunjukkan serapan jenis a, x adalah konsentrasi c dalam mg, sedangkan b adalah derau atau noise e yang dapat diabaikan. Harga noise sangat kecil sehingga berada disekitar garis lurus A = ac pada hukum Beer dengan demikian noise dapat diabaikan. Secara matematika harga noise diasumsikan mempunyai distribusi normal dengan variasi konstan dan nilai tengah sama dengan nol. Untuk memperkecil derau atau noise maka harga koefisien relasi yang dipilih adalah harga koefisien korelasi yang mendekati satu sehingga korelasi antara konsentrasi dan serapan benar-benar atau mendekati linear. Derau atau noise ini tidak disebabkan oleh materi yang dianalisis akan tetapi disebabkan oleh gangguan instrument seperti rangkaian elektronik, getaran selama alat sedang bekerja, variasi temperatur dan sebagainya Sastrohamidjojo, 1991. Setelah dilakukan pengukuran serapan masing-masing larutan pada panjang gelombang penelitian dengan pengulangan sebanyak 6 kali, ternyata harga serapan jenis antar pengulangan hampir sama. Ini menunjukkan bahwa serapan jenis pada setiap panjang gelombang memang serapan jenis dari pseudoefedrin HCl dan triprolidin HCl. Hasil pengamatan nilai serapan jenis pseudoefedrin HCl dan triprolidin HCl dapat dilihat pada Tabel 4.1-4.12. Universitas Sumatera Utara 34 Tabel 4.1 Data perhitungan serapan jenis pseudoefedrin HCl pengulangan I Konsentrasi μgmL λ1 λ2 λ3 λ4 λ5 220 nm 245 nm 251 nm 256 nm 264 nm 180 0,504 0,106 0,157 0,189 0,137 250 0,618 0,134 0,204 0,249 0,179 320 0,772 0,176 0,267 0,324 0,234 390 0,939 0,259 0,368 0,434 0,313 460 0,992 0,261 0,397 0,481 0,341 a = 0,00219 a = 0,00060 a = 0,00089 a = 0,00107 a =0,00076 b = 0,05232 b = -0,0035 b = -0,0048 b = -0,0049 b =-0,0021 r = 0,9906 r = 0,9871 r = 0,9949 r = 0,9971 r =0,9966 Tabel 4.2 Data perhitungan serapan jenis pseudoefedrin HCl pengulangan II Konsentrasi μgmL λ1 λ2 λ3 λ4 λ5 220 nm 245 nm 251 nm 256 nm 264 nm 180 0,507 0,112 0,161 0,192 0,139 250 0,631 0,140 0,210 0,255 0,185 320 0,774 0,178 0,269 0,326 0,236 390 0,951 0,264 0,373 0,439 0,318 460 1.009 0,268 0,405 0,488 0,348 a = 0,00223 a = 0,00061 a = 0,00090 a = 0,00108 a =0,00077 b = 0,0514 b = -0,0021 b = -0,0043 b = -0,0018 b =-0,0020 r = 0,9913 r = 0,9876 r = 0,9951 r = 0,9978 r =0,9969 Tabel 4.3 Data perhitungan serapan jenis pseudoefedrin HCl pengulangan III Konsentrasi μgmL λ1 λ2 λ3 λ4 λ5 220 nm 245 nm 251 nm 256 nm 264 nm 180 0,513 0,112 0,171 0,201 0,145 250 0,639 0,140 0,214 0,259 0,188 320 0,772 0,178 0,269 0,327 0,235 390 0,961 0,264 0,384 0,450 0,326 460 1,012 0,268 0,407 0,489 0,347 a = 0,00224 a = 0,00061 a = 0,00091 a = 0,00108 a =0,00078 b = 0,0535 b = -0,0021 b = -0,0014 b = -0,0017 b =-0,0001 r = 0,9905 r = 0,9876 r = 0,9925 r = 0,9956 r =0,9946 Universitas Sumatera Utara 35 Tabel 4.4 Data perhitungan serapan jenis pseudoefedrin HCl pengulangan IV Konsentrasi μgmL λ1 λ2 λ3 λ4 λ5 220 nm 245 nm 251 nm 256 nm 264 nm 180 0,507 0,115 0,165 0,196 0,142 250 0,630 0,136 0,207 0,253 0,182 320 0,768 0,175 0,269 0,326 0,231 390 0,904 0,236 0,356 0,424 0,300 460 0,999 0,255 0,387 0,471 0,339 a = 0,00217 a = 0,00056 a = 0,00086 a = 0,00104 a =0,00074 b = 0,0567 b = -0,0029 b = -0,0017 b = -0,0013 b =-0,0014 r = 0,9913 r = 0,9944 r = 0,9965 r = 0,9981 r =0,9984 Tabel 4.5 Data perhitungan serapan jenis pseudoefedrin HCl pengulangan V Konsentrasi μgmL λ1 λ2 λ3 λ4 λ5 220 nm 245 nm 251 nm 256 nm 264 nm 180 0,516 0,124 0,173 0,202 0,142 250 0,621 0,130 0,201 0,247 0,182 320 0,779 0,185 0,279 0,337 0,231 390 0,903 0,238 0,358 0,426 0,300 460 1,006 0,26 0,391 0,475 0,339 a = 0,00218 a = 0,00057 a = 0,00087 a = 0,00105 a =0,00075 b = 0,0572 b = -0,0042 b = -0,0028 b = -0,0018 b =-0,0010 r = 0,9910 r = 0,9913 r = 0,9953 r = 0,9953 r =0,9981 Tabel 4.6 Data perhitungan serapan jenis pseudoefedrin HCl pengulangan VI Konsentrasi μgmL λ1 λ2 λ3 λ4 λ5 220 nm 245 nm 251 nm 256 nm 264 nm 180 0,518 0,124 0,172 0,202 0,146 250 0,629 0,133 0,204 0,249 0,179 320 0,786 0,187 0,281 0,338 0,243 390 0,895 0,236 0,357 0,424 0,297 460 1,002 0,260 0,391 0,474 0,343 a = 0,00216 a = 0,00057 a = 0,00087 a = 0,00104 a =0,00075 b = 0,0614 b = -0,0050 b = -0,0033 b = -0,0026 b =-0,0023 r = 0,9897 r = 0,9928 r = 0,9961 r = 0,9978 r =0,9986 Universitas Sumatera Utara 36 Tabel 4.7 Data perhitungan serapan jenis triprolidina HCl pengulangan I Konsentrasi μgmL λ1 λ2 λ3 λ4 λ5 220 nm 245 nm 251 nm 256 nm 264 nm 7.5 0,343 0,254 0,202 0,173 0,172 10,5 0,527 0,380 0,302 0,259 0,255 13.5 0,661 0,478 0,382 0,329 0,323 16.5 0,854 0,609 0,488 0,421 0,416 19.5 1,009 0,725 0,58 0,500 0,493 a = 0,05215 a = 0,03728 a = 0,02986 a = 0,02577 a =0,02539 b = -0,0210 b = -0,0117 b = -0,0103 b = -0,0096 b =-0,0092 r = 0,9984 r = 0,9990 r = 0,9989 r = 0,9988 r =0,9988 Tabel 4.8 Data perhitungan serapan jenis triprolidina HCl pengulangan II Konsentrasi μgmL λ1 λ2 λ3 λ4 λ5 220 nm 245 nm 251 nm 256 nm 264 nm 7.5 0,466 0,334 0,272 0,235 0,219 10,5 0,530 0,384 0,307 0,264 0,260 13.5 0,661 0,478 0,382 0,329 0,323 16.5 0,844 0,606 0,485 0,419 0,414 19.5 1,006 0,724 0,580 0,499 0,493 a = 0,04991 a = 0,03593 a = 0,02869 a = 0,02471 a =0,02460 b = -0,0230 b = -0,0168 b = -0,0149 b = -0,0130 b =-0,0080 r = 0,9943 r = 0,9948 r = 0,9937 r = 0,9926 r =0,9962 Tabel 4.9 Data perhitungan serapan jenis triprolidina HCl pengulangan III Konsentrasi μgmL λ1 λ2 λ3 λ4 λ5 220 nm 245 nm 251 nm 256 nm 264 nm 7.5 0,466 0,334 0,272 0,235 0,219 10,5 0,559 0,398 0,323 0,278 0,267 13.5 0,699 0,499 0,401 0,346 0,337 16.5 0,895 0,642 0,519 0,447 0,434 19.5 1,023 0,642 0,586 0,505 0,495 a = 0,05186 a = 0,03406 a = 0,02976 a = 0,02564 a =0,02522 b = 0,0235 b = 0,0360 b = 0,0153 b = 0,0134 b = 0,0083 r = 0,9966 r = 0,9853 r = 0,9956 r = 0,9956 r =0,9973 Universitas Sumatera Utara 37 Tabel 4.10 Data perhitungan serapan jenis triprolidina HCl pengulangan IV Konsentrasi μgmL λ1 λ2 λ3 λ4 λ5 220 nm 245 nm 251 nm 256 nm 264 nm 7.5 0,450 0,324 0,264 0,227 0,212 10,5 0,574 0,407 0,331 0,285 0,273 13.5 0,715 0,507 0,408 0,353 0,342 16.5 0,882 0,631 0,509 0,438 0,427 19.5 1,036 0,738 0,593 0,512 0,501 a = 0,05238 a = 0,03730 a = 0,02995 a = 0,02585 a =0,02540 b = 0,0203 b = 0,0149 b = 0,0139 b = 0,0117 b = 0,0067 r = 0,9985 r = 0,9952 r = 0,9978 r = 0,9979 r =0,9990 Tabel 4.11 Data perhitungan serapan jenis triprolidina HCl pengulangan V Konsentrasi μgmL λ1 λ2 λ3 λ4 λ5 220 nm 245 nm 251 nm 256 nm 264 nm 7.5 0,472 0,344 0,281 0,242 0,224 10,5 0,603 0,429 0,346 0,298 0,289 13.5 0,687 0,487 0,392 0,339 0,333 16.5 0,882 0,631 0,509 0,438 0,427 19.5 1,01 0,738 0,598 0,512 0,491 a = 0,05080 a = 0,03667 a = 0,02966 a = 0,02545 a =0,02474 b = 0,0375 b = 0,0253 b = 0,0206 b = 0,0185 b = 0,0156 r = 0,9945 r = 0,9939 r = 0,9932 r = 0,9934 r =0,9957 Tabel 4.12 Data perhitungan serapan jenis triprolidina HCl pengulangan VI Konsentrasi μgmL λ1 λ2 λ3 λ4 λ5 220 nm 245 nm 251 nm 256 nm 264 nm 7.5 0,467 0,338 0,276 0,238 0,223 10,5 0,608 0,435 0,352 0,304 0,294 13.5 0,695 0,493 0,397 0,344 0,338 16.5 0,854 0,609 0,488 0,421 0,416 19.5 1,012 0,741 0,602 0,515 0,493 a = 0,05039 a = 0,03649 a = 0,02945 a = 0,02527 a =0,02462 b = 0,0391 b = 0,0255 b = 0,0212 b = 0,0194 b = 0,0170 r = 0,9947 r = 0,9939 r = 0,9930 r = 0,9932 r =0,9956 Universitas Sumatera Utara 38 Nilai serapan jenis a yang dipakai adalah nilai serapan jenis dari pseudoefedrin HCl pengulanganIV dan triprolidin HClpada pengulanganIV . Pemilihan nilai serapan jenis ini a dapat ditentukan berdasarkan harga r hitung. Nilai r hitung dibandingkan dengan nilai r tabel dengan taraf kepercayaan 95 dengan df 4 yaitu 0,8114. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa nilai r hitung pseudoefedrin HCl dan triprolidin HCllebih besar dari nilai r tabel. Ini berarti bahwa persamaan tersebut mempunyai linearitas yang baik, karena nilai r hitung berkisar dengan nilai -1 ≤ r ≤ 1 Harmita, 2004. Data serapan jenis yang diperoleh ini kemudian digunakan untuk menetapkan kadar pseudoefedrin HCl dan triprolidin HCl dalam campuran dengan perhitungan matriks.

4.5 Penentuan Kadar Pseudoefedrin HCl dan Triprolidin HCl pada Sediaan Tablet

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

2 33 111

Penetapan Kadar Campuran Rifampisin dan Isoniazid dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

4 20 119

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 5 18

Aplikasi Spektrofotometri Ultraviolet Metode Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Pseudoefedrin Hcl dan Triprolidin Hcl Dalam Campuran Tablet

0 0 16

Aplikasi Spektrofotometri Ultraviolet Metode Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Pseudoefedrin Hcl dan Triprolidin Hcl Dalam Campuran Tablet

0 0 2

Aplikasi Spektrofotometri Ultraviolet Metode Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Pseudoefedrin Hcl dan Triprolidin Hcl Dalam Campuran Tablet

0 0 4

Aplikasi Spektrofotometri Ultraviolet Metode Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Pseudoefedrin Hcl dan Triprolidin Hcl Dalam Campuran Tablet

0 1 14

Aplikasi Spektrofotometri Ultraviolet Metode Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Pseudoefedrin Hcl dan Triprolidin Hcl Dalam Campuran Tablet

0 1 2

Aplikasi Spektrofotometri Ultraviolet Metode Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Pseudoefedrin Hcl dan Triprolidin Hcl Dalam Campuran Tablet

0 0 43

ANALISIS BIKOMPONEN CAMPURAN SIPROHEPTADIN HCl DAN KETOTIFEN FUMARAT SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET DENGAN APLIKASI PANJANG GELOMBANG BERGANDA SKRIPSI

0 1 88