Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Bawang Merah di Daerah Penelitian

5.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Bawang Merah di Daerah Penelitian

Faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani bawang merah dalam hal ini adalah lama bertani, tenaga kerja dalam keluarga TKDK, harga jual dan produksi dalam satuan per petani. Untuk menganalisis pengaruh faktor lama bertani, tenaga kerja dalam keluarga TKDK, harga jual dan produksi terhadap pendapatan usahatani bawang merah digunakan analisis regresi linear berganda. Untuk mengetahui apakah data yang digunakan layak atau tidak layak untuk dianalisis dengan analisa regresi linear berganda maka dilakukan uji asumsi klasik mencakup uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedasitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau residual memiliki residual normal. Untuk analisa ini digunakan analisis grafik normal P-P plot dan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan uji normalitas nilai one sample Kolmogorov-smirnov 1,129 0,05 artinya data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dengan analisis grafik dapat dilihat pada gambar berikut ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4. Hasil Uji Normalitas Pada Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Bawang Merah. Gambar di atas menunjukkan bahwa distribusi residual normal karena plotnya mendekati plot distribusi normal yang membentuk garis diagonal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model regresi yang digunakan berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan multikolinearitas antar variabel. Untuk uji multikolenearitas digunakan Collianearity Diagnostics. Nilai toleransi terhadap nilai VIF Variance Inflation Factor 10. Dari hasil uji multikolenearitas diperoleh sebagai berikut . Universitas Sumatera Utara Tabel 19. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Bawang Merah Model Unstandardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Tolerance VIF Constant -2.322.000 1.910.000 Lama Bertani -35.169,174 29.311,413 .775 1.290 Tenaga Kerja Dalam Keluarga 96.728,299 70.579,531 .906 1.103 Harga Jual 6.139,182 1.391,723 .922 1.085 Produksi 226,462 79,370 .792 1.263 Sumber . Hasil Pengolahan SPSS Dari output Coefficients di atas, nilai Variance Inflation Factor VIF untuk lama bertani, tenaga kerja dalam keluarga, biaya produksi, harga jual dan produksi tidak lebih dari 10, artinya tidak terdapat multikolinearitas antar variabel. c. Uji Heteroskedasitas Uji Heteroskedasitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya kesamaan varian dari residul pada model regresi. Cara yang digunakan untuk uji heteroskedasitas dalam penelitian ini adalah dengan melihat scatter plot nilai prediksi dependen ZPRED dengan residual SRESID. Hasil uji heteroskedasitas yang dilakukan dapat dilihat pada gambar berikut ini Universitas Sumatera Utara Gambar 5. Hasil Uji Heteroskedasitas Pada Model Regresi Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Bawang Merah Gambar di atas menunjukkan bahwa data tidak membentuk model tertentu yang sistematis. Berdasarkan plot data di atas, dapat dikatakan bahwa tidak terjadi persoalan heteroskedasitas. Setelah dilakukan pengujian asumsi terhadap model yang digunakan dan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai residual yang digunakan berdistribusi normal, tidak ditemukan masalah multikolenearitas serta tidak ada persoalan heteroskedasitas maka analisis regresi linear berganda dapat dilanjutkan. Berdasarkan analisis yang dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 20. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Untuk Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Bawang Merah Model B T hitung Signifikansi Keterangan Constant -2.322.000 -1.216 .236 Tidak Nyata Lama Bertani -35.169,174 -1.200 .241 Tidak Nyata Tenaga Kerja Dalam Keluarga 96.728,299 1.370 .183 Tidak Nyata Harga Jual 6.139,182 4.411 .000 Nyata Produksi 226,462 2.853 .009 Nyata R² 0,532 F hitung 7,119 F tabel 2,620 T tabel 2,042 Sumber . Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh R square sebesar 0,532. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan dipengaruhi oleh variabel lama bertani, tenaga kerja dalam keluarga TKDK, harga jual dan produksi sebesar 53,2 , sedangkan 46,8 lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model. Selanjutnya hasil analisis faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani dimasukkan kedalam fungsi persamaan regresi linear berganda . Y = -2.322.000 – 35.169,174X 1 + 96.728,299X 2 + 6.139,182X 3 + 226,462X 4 Dari persamaan regresi di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut . - Koefisien harga jual X 3 sebesar 6.139,182 artinya jika harga jual bertambah Rp. 1000 maka pendapatan akan mengalami peningkatan sebesar Rp. 6.139.182 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai t hitung lebih besar dari t tabel 4,411 2,042 dan nilai signifikansi 0,000 α = 0,05 dengan demikian H 1 diterima dan H ditolak, yaitu variabel harga jual berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani bawang merah. Universitas Sumatera Utara - Koefisien produksi X 4 sebesar 226,462, artinya jika produksi bertambah 1 kg maka pendapatan akan mengalami peningkatan sebesar Rp 226,462 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai t hitung lebih besar dari t tabel 2,853 2,042 dan nilai signifikansi 0,009 α = 0,05 dengan demikian H 1 diterima dan H ditolak, yaitu variabel produksi berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani bawang merah. Menurut Daniel 2002 dalam buku Pengantar Ekonomi Pertanian, bahwa dengan bertambahnya produksi dan meningkatnya harga jual maka akan meningkatkan pendapatan petani, hal ini juga sesuai dengan kondisi yang terjadi didaerah penelitian bahwa dengan bertambahnya produksi dan meningkatnya harga jual bawang merah akan meningkatkan pendapatan petani bawang merah. Berdasarkan hasil analisa F hitung adalah 7,119 sedangkan F tabel adalah 2,620 pada tingkat signifikansi 5, artinya F hitung lebih besar dari F tabel. Dengan demikian Ho ditolak dengan kata lain H1 diterima, yaitu variabel lama bertani, tenaga kerja dalam keluarga TKDK, harga jual dan produksi berpengaruh nyata secara serempak terhadap pendapatan usahatani bawang merah. Dari estimasi model di atas diketahui bahwa secara serempak variabel bebas lama bertani, tenaga kerja dalam keluarga TKDK, harga jual dan produksi berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani bawang merah di daerah penelitian, sementara secara parsial variabel yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani bawang merah adalah harga jual dan produksi. Universitas Sumatera Utara Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa hipotesis 5 yang menyatakan faktor- faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani bawang merah adalah lama bertani dan tenaga kerja dalam keluarga TKDK ditolak.

5.7. Kelayakan Usahatani Bawang Merah