Dari estimasi model di atas diketahui bahwa secara serempak variabel bebas benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi
bawang merah di daerah penelitian, sementara secara parsial variabel yang berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah adalah benih dan pupuk.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa hipotesis 2 yang menyatakan faktor- faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani bawang merah adalah
pestisida dan tenaga kerja ditolak.
5.4 Komponen Biaya Produksi Usahatani Bawang Merah di Daerah Penelitian
Struktur biaya dalam usahatani bawang merah di daerah penelitian terdiri dari biaya tetap sewa lahan, PBB, biaya penyusutan dan biaya variabel biaya
saprodi, dan biaya tenaga kerja. Biaya produksi usahatani bawang merah di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 17. Biaya Produksi Usahatani Bawang Merah per Musim Tanam
No Jenis Biaya
Rata-rata Biaya per-Petani Rp
Rata-rata Biaya per-Han Rp
Persentasi Biaya per-Ha
1 Biaya Tetap
- Sewa lahan
10.944 91.200
0,3 - PBB
2.166 18.050
0,1 - Penyusutan
28.380 236.500
0,8 2
Biaya Variabel -
Saprodi 2.984.083
24.867.358 87,8
- Tenaga kerja
265.000 2.208.333
7,8 3
Biaya Lain-lain 109.733
914.441 3,2
Total Biaya 3.400.308
28.335.900 100
Sumber .Analisis Data Primer lampiran 14,15 Ket . Rata – Rata Luas Lahan per Petani = 0.12 Ha
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas diketahui persentase biaya produksi usahatani bawang merah di daerah penelitian adalah biaya sewa lahan 0,3, biaya PBB 0,1, biaya
penyusutan 0,8, saprodi 87,8 dan biaya tenaga kerja 7,8 dan biaya lain-lain 3,2.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa hipotesis 3 yang menyatakan komponen biaya produksi usahatani bawang merah di daerah penelitian
didominasi oleh biaya saprodi benih, pupuk, pestisida adalah benar dan dapat diterima.
5.5. Pendapatan Tenaga Kerja Keluarga, Pendapatan Keluarga, dan Pendapatan Bersih Usahatani Bawang Merah di Daerah Peneltian
Pendapatan usahatani bawang merah di daerah penelitian terdiri dari pendapatan
tenaga kerja keluarga petani, pendapatan keluarga petani, dan pendapatan bersih usahatani.
Pendapatan bersih usahatani adalah total penerimaan dikurangi total biaya. Pendapatan tenaga kerja keluarga petani adalah penjumlahan pendapatan
pengelola Pendapatan bersih usahatani dengan upah tenaga kerja petani dan anggota keluarga yang diperhitungkan. Pendapatan keluarga petani adalah
pendapatan tenaga kerja keluarga petani ditambah bunga modal milik sendiri Prawirokusumo, 1990
Universitas Sumatera Utara
Berikut tabel pendapatan usahatani bawang merah.
Tabel 18. Pendapatan Tenaga Kerja Keluarga, Pendapatan Keluarga dan Pendapatan Bersih Usahatani Bawang Merah per Musim Tanam
No Uraian Pendapatan
Pendapatan per- Petani Rp
Pendapatan per- Hektar Rp
1 Pendapatan Tenaga Kerja Keluarga
6.379.358 53.161.316
2 Pendapatan Keluarga
6.600.378 55.003.150
3 Pendapatan Bersih Usahatani
5.021.858 41.848.816
Sumber . Analisis Data Primer lampiran 17,18,19 Ket . Rata-Rata Luas Lahan per Petani = 0.12 Ha
Dari tabel 17 di atas dapat diketahui rata-rata pendapatan tenaga kerja keluarga
per petani Rp. 6.379.358, per hektar Rp. 53.161.316, pendapatan keluarga per petani Rp. 6.600.378, per hektar Rp. 55.003.150, pendapatan bersih usahatani per
petani Rp. 5.021.858, per hektar Rp. 41.848,816. Lama usahatani bawang merah dalam satu kali musim tanam adalah dua bulan,
sehingga dapat dikatakan bahwa pendapatan tenaga kerja petani dalam sebulan sebesar Rp. 3.189.67, pendapatan keluarga petani dalam sebulan sebesar Rp.
3.300.189 dan pendapatan bersih petani dalam sebulan sebesar Rp. 2.510.929, sedangkan Upah Minimum Provinsi UMR Sumatera Utara per bulan pada tahun
2013 sebesar Rp. 1.305.000. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa pendapatan tenaga kerja keluarga
petani dalam sebulan, pendapatan keluarga petani dalam sebulan dan pendapatan bersih usahatani dalam sebulan lebih tinggi dari Upah Minimum Provinsi
Sumatera Utara. Dengan demikian hipotesis 4 yang menyatakan pendapatan tenaga kerja keluarga
petani, pendapatan keluarga dan pendapatan bersih usahatani di daerah penelitian tergolong tinggi dapat diterima.
Universitas Sumatera Utara
5.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Bawang Merah di Daerah Penelitian