Data sekunder HASIL PENELITIAN

IFRS diketahui bahwa pada tahun 2010 stok obat yang tersedia sesuai dengan perencanaan walaupun persediaan obat di IFRS tidak dapat memenuhi kebutuhan obat di rumah sakit karena persediaan obat yang terbatas. Berdasarkan observasi diketahui terdapat stok obat yang tidak habis digunakan akibat obat yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan.

4.2 Data sekunder

1. Hasil penelitian yang diperoleh melalui ketua Komite Farmasi dan Terapi KFT Rumah Sakit mengenai pengorganisasian bahwa KFT diketuai oleh seorang dokter spesialis kulit dan kelamin. Anggota KFT berjumlah enam orang yaitu empat dokter spesialis, satu dokter umum dan satu apoteker yang juga sebagai kepala instalasi farmasi lampiran 6. Fungsi dan ruang lingkup KFT adalah mengembangkan formularium serta membantu IFRS mengembangkan kebijakan- kebijakan penggunaan obat. 2. Hasil penelitian mengenai struktur dan ketenagaan IFRS yang diperoleh melalui kepala IFRS diketahui bahwa IFRS dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab secara keseluruhan dalam manajemen dan operasional dari instalasi farmasi. Bagan struktur organisasi IFRS menunjukkan bahwa wakil direktur rumah sakit bagian medis membawahi kepala penunjang medis yang kemudian berhubungan langsung dengan IFRS. Kemudian kepala IFRS membawahi sub-sub bagian yaitu administrasi, perencanaan dan pengadaan perbekalan farmasi, Universitas Sumatera Utara penerimaan dan penyimpanan perbekalan farmasi, pengemasan kembali, distribusi yang dibagi dalam tiga jadwal dinas serta farmasi klinik lampiran 4. 3. Hasil penelitian mengenai visi dan misi rumah sakit yang diperoleh melalui kepala IFRS bahwa visi ” menjadi lembaga pelayanan dan edukasi sehat seutuhnyaholistik yang bermutu tinggi dan pilihan masyarakat di Medan dan misi “memberikan pelayanan unggulan berdasarkan nilai-nilai kristiani untuk meningkatkan mutu kehidupan konsep sehat seutuhnyaholistik kepada pelaggan dan masyarakat yang kami layani”. 4. Dari data inventori IFRS yang diperoleh melalui kepala IFRS diketahui 10 jenis obat dengan sisa stok terbesar dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Sepuluh jenis obat dengan sisa terbesar pada periode 1 Januari – 31 Desember 2010 Nama Obat Jenis Stok Awal Jumlah Masuk Jumlah Keluar Stok Akhir Persentase stok akhir HCT 25mg Tab 1645 1050 1062 1633 60,59 Papaverin Tab 1611 1000 1000 1611 61,70 Choloquin 100mg Tab 1547 - 10 1537 99,35 INH 100mg Tab 234 1000 85 1145 92,78 Dextromethorphan Tab 985 - - 985 100 Diazepam 2mg Tab 980 1000 1082 898 45,35 B complex Tab - 1000 155 845 84,50 Tetracyclin 250mg Cap 618 - - 618 100 B6 10mg Tab 659 - 80 579 87,86 Gliseril Guayacolat Tab 536 - - 536 100 Universitas Sumatera Utara Semua obat yang tersisa ini masih dalam keadaan baik, tidak kadaluarsa dan akan digunakan sebagai stok awal untuk tahun berikutnya. Kekurangan stok obat di IFRS ini tidak dapat dilihat, karena jika obat yang dibutuhkan habis IFRS langsung melakukan pemesanan.

BAB 5 PEMBAHASAN