Rancangan Penelitian Populasi dan Sampel Variabel penelitian Defenisi operasional variabel

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode wawancara tertutup dan observasi langsung serta review dokumen yang dimiliki oleh instalasi farmasi. Penelitian ini menggambarkan tentang fakta-fakta mengenai pelaksanaan manajemen obat di Rumah Sakit Advent Medan 2010. Hasil analisis data diharapkan dapat mengungkapkan kendala-kendala yang ditemui dalam sistem manajemen obat serta solusi yang dapat diambil untuk mengatasinya.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai atau staf yang bekerja di Instalasi Farmasi Rumah Sakit dan Anggota Panitia Farmasi dan Terapi Rumah Sakit Advent Medan. Subjek penelitian ini berjumlah delapan orang yang didapat dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian tersebut yaitu kepala instalasi farmasi, bagian administrasi, koordinator bagian perencanaan, koordinator bagian pengadaan, koordinator bagian penyimpanan, koordinator bagian pengemasan kembali, koordinator bagian pendistribusian dan ketua panitia farmasi dan terapi rumah sakit. Universitas Sumatera Utara Subjek ini dipilih dengan melihat keterkaitannya yang langsung dengan data yang diinginkan untuk menjaga keakuratan data yang diperoleh.

3.3 Variabel penelitian

1. Perencanaan meliputi pemilihan jenis obat serta metode perhitungan kebutuhan obat. 2. Pengorganisasian meliputi organisasi, kegiatan, fungsi dan ruang lingkup PFT. 3. Pelaksanaan meliputi pengadaan dan pemilihan pemasok 4. Pengawasan meliputi pengawasan persediaan dan pengawasan peng- gunaan. 5. Penganggaran meliputi metode penyusunan anggaran. 6. Input manajemen obat meliputi visi, misi, struktur organisasi IFRS, ketenagaan IFRS, prosedur operasional baku IFRS dan fasilitas. 7. Mekanisme pengelolaan obat meliputi penyimpanan, pendistribusian, pengemasan dan evaluasi. 8. Output manajemen meliputi persediaan obat dan jumlah konsumsi obat.

3.4 Defenisi operasional variabel

Definisi Operasional dalam penelitian manajemen obat di Rumah Sakit Advent Medan yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi dan metode perhitungan jumlah obat untuk memenuhi kebutuhan obat di rumah sakit. 2. Organisasi adalah Panitia Farmasi dan Terapi yang mewakili hubungan komunikasi antara para staf medis dengan staf farmasi yang memiliki susunan organisasi, kegiatan, fungsi dan ruang lingkup. 3. Pelaksanaan adalah pengadaan perbekalan farmasi yang berpedoman pada perencanaan obat dengan memilih pemasok melalui kriteria yang telah ditetapkan IFRS. 4. Pengawasanpengendalian adalah penerapan cara untuk menjamin ketersediaan obat sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat. 5. Penganggaran adalah perencanaan biaya yang telah disepakati oleh para pelaksana yang ikut berperan serta dalam penyusunan anggaran. 6. Aspek input manajemen obat ditinjau dari: a. Visi adalah suatu target yang ingin dicapai oleh rumah sakit pada suatu waktu tertentu. b. Misi adalah cara yang dilakukan untuk mencapai suatu target rumah sakit yang menjadi pedoman kegiatan IFRS. c. Struktur Organisasi IFRS adalah struktur yang menggambarkan uraian tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan koordinasi pelayanan farmasi yang ditetapkan. d. Prosedur operasional baku adalah prosedur yang selalu digunakan untuk melakukan kegiatan tertentu dan rutin di IFRS Universitas Sumatera Utara e. Fasilitas adalah sarana dan prasarana yang merupakan penunjang bagi terlaksananya farmasi rumah sakit yang baik. 7. Aspek mekanisme pengelolaan obat yaitu: a. Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang diterima agar aman, terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya terjaga. b. Pendistribusian adalah kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit bagi pasien rawat inap dan rawat jalan untuk menunjang pelayanan medis. c. Pengemasan obat adalah suatu kegiatan untuk memberikan kenyamanan, identifikasi, penyajian dan perlindungan terhadap suatu sediaan obat sampai dikonsumsi dengan memenuhi syarat-syarat wadah untuk menjaga mutu sediaan obat. d. Evaluasi adalah kegiatan untuk melihat keefisienan manajemen obat di IFRS yang dilakukan secara periodik. 8. Aspek output manajemen obat ditinjau dari: a. Persediaan obat adalah tersedianya obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai perencanaan. b. Konsumsi obat adalah pemakaian obat sesuai jenis dan jumlah yang tersedia. 3.5 Metode pengumpulan data 3.5.1 Data primer