Metode konsumsi adalah dihitung berdasarkan data kebutuhan tahun lalu, jumlah obat yang masih tersedia pada akhir tahun dan kecenderungan-kecenderungan
yang akan terjadi dimasa akan datang. Sehingga dibutuhkanlah pengumpulan data,
kemudian dilakukan analisis data yang hasilnya dapat digunakan sebagai panduan perencanaan kebutuhan obat-obatan tahun berikutnya lalu dilakukan perhitungan
perkiraan kebutuhan obat-obatan berdasarkan rumus, dapatlah di ketahui prakiraan kebutuhan obat.
9,10,13
2. Metode Epidemiologi Metode epidemiologi adalah melihat jumlah kunjungan kasus per kasus
berdasarkan frekuensi penyakit. Perhitungan jumlah obat berdasarkan analisis jumlah kunjungan kasus masing-masing penyakit tahun sebelumnya untuk menjadi prakiraan
tahun berikutnya dengan menggunakan rumus.
9,10,13
3. Metode Kombinasi
Metode kombinasi adalah merupakan kombinasi dari metode konsumsi dengan metode epidemiologi. Metode ini biasanya digunakan disetiap rumah sakit
oleh karena kedua metode ini mempunyai keuntungan dan kerugian masing-masing dan adanya kemungkinan-kemungkinan yang diduga akan terjadi di masa akan
datang.
9,10
2.2 Pengorganisasianorganizing
Organisasi yang dimaksud dalam manajemen obat adalah Panitia Farmasi dan Terapi PFT yang anggotanya adalah dokter yang menjadi perwakilan masing-
masing staf medik dan apoteker serta asisten apoteker yang mewakili staf farmasi.
Universitas Sumatera Utara
Organisasi ini dapat terdiri atas enam sampai lima belas orang dan semua anggota itu memiliki hak suara yang sama. PFT harus mengadakan rapat secara teratur,
sedikitnya dua bulan sekali dan untuk rumah sakit besar diadakan sebulan sekali. Susunan kepanitiaan PFT dapat bervariasi sesuai dengan kondisi rumah sakit
setempat.
6,7
Susunan kepanitiaan umumnya terdiri atas tiga dokter dan satu apoteker. Ketua panitia dipilih dari dokter yang ada di dalam kepanitiaan atau ahli farmakologi
klinik jika ada dan sekretarisnya yaitu apoteker yang ditunjuk.
7
Beberapa fungsi dalam ruang lingkup PFT adalah berfungsi dalam suatu
kapasitas evaluatif, edukasi dan penasehat bagi staf medik maupun pimpinan rumah sakit. Fungsi tersebut adalah yang berkaitan dengan cara pemberian dan penggunaan
obat serta menetapkan program dan prosedur yang membantu memastikan terapi obat
yang aman dan bermanfaat, memantau dan mengevaluasi reaksi obat yang merugikan lalu membuat rekomendasi yang tepat untuk mencegah berulang kembali.
PFT bersama IFRS merencanakan dan menetapkan suatu sistem distribusi obat dan
prosedur pengendalian yang efektif. Membantu IFRS dalam mengembangkan
pengkajian kebijakan, ketetapan dan peraturan berkaitan dengan penggunaan obat dalam rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan lokal dan nasional
serta menetapkan formularium rumah sakit.
6,7
2.3 Pelaksanaanactuating
Pelaksanaan pada manajemen obat adalah merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah ditetapkandisetujui sebelumnya melalui
pengadaan pemilihan pemasok.
12
IFRS bertugas menetapkan pemasok melalui
Universitas Sumatera Utara
kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria tersebut adalah telah memenuhi persyaratan hukum yang berlaku untuk melakukan produksi dan penjualan dengan perkataan lain
telah terdaftar, telah diakreditasi dan mempunyai reputasi yang baik.
6
2.4 Pengawasancontroling