Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Uji Perolehan Kembali Recovery

Berdasarkan data yang diperoleh di atas dapat dilihat bahwa kadar kalsium yang terdapat pada daun katuk Karo dan daun katuk Pematang Johar mempunyai perbedaan yang signifikan. Perbedaan kandungan kalsium dalam daun katuk dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya lingkungan, kandungan tanah dan pupuk yang digunakan. Kandungan mineral dalam tanah berbeda-beda dari setiap daerah, dan pupuk organik yang digunakan juga mengandung mineral yang berbeda-beda sehingga dalam daun katuk mengandung kalsium yang berbeda pula Anonim, 2009c. Dari hasil diatas menunjukkan bahwa kadar kalsium dalam daun katuk dari daerah yang berkapur Karo dan daerah yang tidak berkapur Pematang Johar memiliki kadar kalsium yang tinggi dibandingkan dengan yang ada di literatur yaitu 204 mg Depkes, 1996.

4.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

Dari hasil perhitungan diperoleh batas deteksi sebesar 0,0783 mcgml dan batas kuantitasi sebesar 0,2612 mcgml. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi dapat dilihat pada Lampiran 5 Halaman 39. Hasil pengukuran konsentrasi larutan sampel berada di atas batas deteksi dan batas kuantitasi, dimana konsentrasi hasil pengukuran larutan sampel yang terkecil adalah 1,9810 mcgml. Oleh karena itu data yang diperoleh dari hasil pengukuran masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama.

4.4 Uji Perolehan Kembali Recovery

Data hasil pengukuran untuk uji perolehan kembali recovery kalsium pada daun katuk Karo dapat dilihat pada Tabel 4.5 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Data hasil pengukuran uji perolehan kembali kalsium pada daun katuk Karo No. Sampel Konsentrasi mcgml Absorbansi 1. Karo 1 2,587 0,0737 2. Karo 2 2,494 0,0711 3. Karo 3 2,461 0,0702 4. Karo 4 2,491 0,0710 5. Karo 5 2,439 0,0696 6. Karo 6 2,494 0,0711 Berdasarkan data diatas didapat hasil uji perolehan kembali untuk kalsium pada daun katuk Karo adalah 91,42. Persen perolehan kembali ini dapat diterima karena memenuhi syarat akurasi dimana rentang rata-rata hasil perolehan kembali adalah antara 80-120 Ermer dan miller, 2005. Dengan demikian metode spektrofotometri serapan atom yang dilakukan pada penelitian ini mempunyai akurasi yang baik untuk penetapan kadar kalsium pada sampel Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 12 Halaman 49 dan Lampiran 13 Halaman 51. 4.5 Uji Presisi Uji presisi atau uji keseksamaan dilakukan terhadap sampel daun katuk Karo dan daun katuk Pematang Johar dengan perulangan sebanyak 6 kali. Diperoleh nilai simpangan Baku dan Relatif Standar Deviasi dapat dilihat pada Tabel 4.6 Tabel 4.6. Nilai SD dan Persen RSD pada daun katuk Karo dan daun katuk Pematang Johar No. Sampel Kadar rata-rata mg100g SD RSD 1. Daun katuk Karo 440,34 ± 0,0634 2,2332 0,5099 2. Daun katuk Pematang johar 274,7853 ± 0,0399 4,1591 1,5136 Universitas Sumatera Utara Menurut Harmita 2004 kriteria seksama diberikan jika memberikan nilai standar deviasi relatif untuk analit dengan kadar satu per seribu RSDnya adalah tidak lebih dari 5 dan untuk analit dengan kadar satu per sejuta ppm RSDnya adalah tidak lebih dari 16. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa metode yang dilakukan memberikan hasil yang seksama perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 10 Halaman 45. 4.6 Uji Statistik Uji statistik yang digunakan yaitu uji beda nilai rata-rata kadar kalsium antara 2 sampel dengan menggunakan distribusi t pada taraf kepercayaan 95, jika diperoleh nilai t o atau t hitung lebih tinggi atau lebih rendah dari range t tabel maka menunjukkan perbedaan kadar yang signifikan antara 2 sampel tersebut. Dari hasil uji statistik beda nilai rata-rata kadar kalsium antara daun katuk Karo dan daun katuk Pematang Johar diperoleh nilai t o atau t hitung = 54,5215 yang lebih tinggi dari nilai t tabel = 2,2281 Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 11 Halaman 47. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kadar kalsium dari kedua sampel tersebut. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Hasil penetapan kadar kalsium dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom menunjukkan bahwa kadar kalsium dalam daun katuk antara daerah Karo dengan daerah Pematang Johar memiliki kadar yang berbeda. 2. Dari hasil penetapan kadar menunjukkan bahwa kalsium dalam daun katuk dari daerah berkapur Karo dan daerah yang tidak berkapur Pematang Johar memiliki kadar yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang di literatur.

5.2 Saran

Disarankan kepada masyarakat khususnya bagi Ibu yang memberikan ASI kepada anaknya, agar mengkonsumsi daun katuk, karena mengandung banyak kalsium yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tulang bayi. Universitas Sumatera Utara