BAB III BERDIRINYA CREDIT UNION ORA ET LABORA 1985-1995
3.1 Latar Belakang Berdirinya Credit Union “Ora Et Labora” Desa Bukit 1985
Mengangkat harkat dan martabat perempuan dan untuk mensejahterakan masyarakat di Desa Bukit merupakan tujuan utama berdirinya Credit Union CU
“Ora Et Labora” Desa Bukit. Hai ini dimulai ketika banyak para masyarakat di Desa Bukit tidak memiliki modal yang cukup untuk bertani. Mereka yang kebanyakan
berprofesi sebagai petani harus menyediakan modal perorangan, walaupun ada sebagian orang yang mau meminjam kepada para rentenir untuk modal pertanian.
Namun kebanyakan dari mereka menyediakan modal sendiri, sehingga jika tidak ada modal yang cukup maka mereka menyewakan tanah mereka kepada orang yang
memiliki modal lebih, tetapi ada juga yang mau bekerjasama dengan orang yang memiliki modal, pemodal meminjamkan uangnya untuk modal pertanian dan si
pemilik tanah yang mengusahakan tanah tersebut, hasilnya akan dibagi rata. Di Desa Bukit ini terdapat dua sistem tanah yaitu: sistem sewa tanah dan sistem kontrak tanah.
Sistem sewa tanah digunakan hanya untuk menanam tanaman muda dengan waktu yang tidak begitu lama misalnya sayur mayur, sedangkan sistem kontrak tanah yaitu
untuk menanam tanaman keras misalnya jeruk atau kopi dalam waktu yang relatif lama ± 15 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Namun hal tersebut tidak semakin membantu para petani, bahkan menambah penderitaan karena uang hasil sewa tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Melihat keadaan tersebut maka kepala desa tersebut mencari jalan keluar, salah satu cara yang dilakukan adalah membuat suatu penyuluhan-penyuluhan atau ceramah-
ceramah tentang penanaman modal dibantu oleh Yayasan Pijar Podi YAPIDI. Yapidi bukanlah sebuah lembaga dari gereja namun sebuah lembaga yang bertujuan
untuk membantu ekonomi keluarga yang kebanyakan dilakukan oleh seorang perempuan didalam menunjang ekonomi keluarganya. Lembaga tersebut beberapa
kali melakukan ceramah-ceramah melalui persetujuan kepala desa, namun pada awalnya tidak terlalu banyak yang mengikuti dikarenakan pada masa tersebut
masyarakat desa belum terlalu terbuka dan percaya dengan ceramah-ceramah tersebut apalagi dengan pengaruh dan perubahan dari luar. Pada awalnya anggota yang masuk
belum terlalu banyak,walaupun syarat untuk menjadi anggota dapat dikatakan sangat mudah, namun mereka tidak langsung masuk menjadi anggota mereka harus diberi
ceramah yang lebih meyakinkan dan hasil yang lebih nyata. Setelah proses yang panjang maka terbentuklah Credit Union CU Ora Et Labora pada tanggal 30
Desember 1985 dengan anggota pertama 70 orang dengan jumlah saham RP 200.-. Kemudian muncul pengurus yang pertama yang diduduki oleh perempuan, para
anggota dan pengurusnya perempuan karena tujuan dari lembaga tersebut adalah untuk mensejahterakan perempuan dalam menunjang ekonomi keluarga jadi semua
anggotanya dan pengurusnya adalah perempuan. Para pengurus berkewajiban untuk menyampaikan kegunaan dari credit union tersebut. Pengurus yang menjadi contoh
didalam penyimpanan dan pengelolaan uang. Lama kelamaan semakin tumbuh rasa
Universitas Sumatera Utara
kepercayaan dan semakin banyak anggota dan saham yang ditanam di credit union ini.
12
Pandangan masyarakat terhadap hal ini yang sering kali membuat suatu perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Perempuan semakin kehilangan fungsi
sosialnya untuk dapat dianggap mampu dalam menjalankan sebuah organisasi. Pada hal sebagai mahluk Tuhan semuanya sama dan sederajat serta memiliki kemampuan
yang sama. Pandangan ini yang menyebabkan para perempuan terbatasi untuk diajak sebagai anggota dari Credit Union Ora Et Labora. Akan tetapi sangat kuatnya
dukungan dari pemerintahan desa dan ajaran yang telah mereka dapatkan dari agama yang menyebutkan semua sama dan sederajat maka segala pandangan serta
kecurigaan terhadap CU tersebut dapat di hapuskan. Pandangan-pandangan negatif Meskipun telah berdiri,credit union CU tersebut sebagai sarana pemecahan
masalah keuangan anggota, tetapi juga terdapat masalah yang lain. Ini disebabkan karena anggota serta kepengurusannya seluruhnya adalah perempuan yang memiliki
tanggung jawab serta sebagai ibu rumah tangga yaitu sebagai istri dan memperhatikan kebutuhan anak. Seperti yang diketahui bahwa didalam adat istiadat karo, seorang
perempuan adalah telah “ditukur” di beli secara adat oleh keluarga suaminya sehingga bertanggung jawab melahirkan dan mengurus anak, dan dari hal ini
terbentuklah sebuah struktur sosial dan ketentuan adat yang kuat didalam sebuah keluarga dan pada masyarakat Karo.
12
Wawancara dengan Afrida Sembiring Ketua Credit Union Ora Et Labora pada tanggal 12 Maret 2011.
Universitas Sumatera Utara
pun lama kelamaan hilang dan masyarakat Desa Bukit dapat menerima beroperasinya CU tersebut.
3.2 Sistem Kerja Credit Union “Ora Et Labora” Desa Bukit