Ayam Kremes Ayam Goreng Tepung Ancaman Masuknya Pendatang Baru Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada

lainnya. Jenis masakan Ayam Goreng beberapa diantaranya adalah Ayam Kremes, Ayam Goreng Tepung serta banyak lagi lainnya. Sedangkan minumannya seperti berbagai jenis jus buah, teh manis, lemon tea, capucino dan lain-lain. 2.4.1 Produk yang dihasilkan Menu andalan di warung kami adalah :

2.4.1.1 Ayam Kremes

Salah satu menu andalan dari usaha ayam kremes ini adalah ayam kremes. Ayam kremes adalah ayam goreng yang dimakan bersama bumbu kremesan yang ditaburkan di atasnya. ayam goreng ini populer dari Kawasan Jawa Tengah. Berbeda dengan masakan jawa lainnya, ayam kremes rasanya cenderung gurih, bukan manis, sehingga lebih bisa diterima lidah pada umumya. Harga satu potong ayam kremes ini adalah Rp. 10.000,- plus nasi Gambar 2.2 Ayam Kremes

2.4.1.2 Ayam Goreng Tepung

Sebagai pilihan lain dari menu di warung kami adalah Ayam Goreng Tepung. Ayam yang dicelupkan ke adonan tepung dan digoreng dengan api yang sedang. Ayam Goreng Tepung digoreng hingga matang dan berubah warna, lalu diangkat dan ditiriskan. Menu ini disajikan bersama saus sambal dan saus tomat yang membuat ayam ini lebih menarik. Satu potong Ayam Goreng Tepung seharga Rp. 10.000 plus nasi. Gambar 2.3 Ayam Goreng Tepung

2.4.1.3 Aneka Jus

Dan sebagai menu lain dari minuman warung kami juga menyediakan berbagai jenis jus buah. Yakni jus pokat, jus semangka, jus melon. jus strawberry, jus sirsak dan berbagai jus buah lainnya. Satu gelas jus dipatok dengan harga Rp.8000. Gambar 2.4 Aneka Jus Cara memasak Ayam Kremes: • Cuci daging ayam yang masih utuh atau dipotong menurut selera hingga tidak ada sisa darah yang menempel di daging ,usahakan maras jantung ayam di buang agar ayam tidak cepat bau. Gambar 2.5 • Masukkan air dan bumbu yang sudah di haluskan ke dalam panci Gambar 2.6 • Rebus Ayam kurang lebih 25 menit agar ayam lebih empuk dan bumbu lebih meresap ke dalam daging Ayam tidak hanya asin luarnya saja. Gambar 2.7 • Setelah Ayam selesai di rebus tiriskan sebentar untuk mengeringkan badan ayam. Gambar 2.8 • Saring kuah atau kaldu ayam, buang ampasnya. Dinginkan kaldunya. Gambar 2.9 • Setelah kuah kaldu ayam dingin, siapkan adonan kremes. Caranya: Campur tepung tapioka dan telur hingga merata Gambar 2.10 • Tambahkan sedikit air agar tidak terlalu pekat Gambar 2. 11 • Siapkan wajan • Masukkan adonan tepung tapioka kedalam wajan dengan perlahan- lahan ditambah kaldu ayam Gambar 2.12 • Aduk hingga adonan menjadi seperti bubur jangan terlalu pekatencer Gambar 2.13 • Panaskan minyak secukupnya. Masukkan ayam ke dalam wajan, goreng hingga sedikit menguning. Kemudian masukkan bubur tepung tapioca kanji dengan sendok di atas ayam yang sedang digoreng ayam jangan terlalu kering, agar bubur tapioka lebih lekat dengan ayam. Balik secara bergantian. Jika sudah kuning kecoklatan, angkat dan tiriskan. Gambar 2.14 • Saring minyak bekas menggoreng ayam, lalu di panaskan lagi. Goreng sisa bubur tepung untuk membuat kremesan dengan cara sendokkan sedikit demi sedikit di atas api kecil. Setelah kecoklatan, angkat dan tiriskan. Gambar 2.15 • Ayam goreng Kremes siap di sajikan Gambar 2.16

2.4.2 Keunggulan Produk Keunggulan Kompetitif Produk Ayam Kremes :

a. Makanan yang bercita rasa tinggi, menggugah selera dan pelayanan terbaik. b. Harga lebih murah dibandingkan dengan produk sejenis dari ayam goreng kremes yang sudah terkenal. c. Higienis, tanpa bahan pengawet. d. Kebersihan dan kenyamanan yang selalu dijaga. e. Memiliki variasi menu yang memanjakan pelanggan. f. Menggunakan bahan-bahan yang alami. g. Memiliki koki berpengalaman baik seperti tamatan tata boga SMK atau perguruantinggi serta mendapatkan sertifikat kursus memasak disebuah lembaga kursus. h. Dimasak setelah dipesan untuk menjaga agar smua makanan disajikan dalam keadaan panas dan gurih. Selain keunggulan-keunggulan yang di atas ada beberapa pelayanan yang diberikan sebagai ciri khas dari bisnis “Ayam Kremes Jenggo” antara lain : a. Dapat menerima pesanan dalam jumlah besar. b. Menerapkan pelayanan 5S Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun

2.4.3 Gambaran Pasar

Ditinjau berdasarkan jumlah penduduk, daya beli dan minat konsumen terhadap Ayam Kremes yang terkenal ataupun tidak, penulis optimis bahwa ayam kremes yang penulis pasarkan akan laris dipasaran. Hal ini juga dilihat dari jumlah pengunjung yang datang kerumah makan Ayam Kremes yang sudah terkenal ataupun tidak, sangat menjanjikan. Bahkan cenderung meningkat untuk hari-hari tertentu, misalnya malam minggu, hari minggu ataupun hari libur. Usaha ini terletak didaerah kawasan industri dan banyak sekolah yang merupakan ladang yang subur untuk membuka bisnis makanan. Terlebih lagi masih sedikit sekali ditemukannya jenis usaha yang sama di sekitar lokasi usaha ini. Untuk tahap awal bisnis ini penulis membuka warung Ayam Kermes ini hanya di Medan saja, tetapi jika usaha ini berkembang dengan baik maka penulis berencana untuk membuka cabang dari bisnis ini di kota lainnya seperti Binjai, Tebing Tinggi, dan Kisaran. Karena di kota tersebut belum banyak dijumpai warung yang menjual Ayam kremes ini.

2.4.4 Target Pasar

Dalam menganalisa pasar, perlu memperhatikan faktor-faktor seperti kelompok usia, pendapatan, dan gaya hidup yang sangat berkorelasi dengan pola pembelian. Dari faktor-faktor yang ada tersebut, kami menentukan target pasar dengan karakteristik sebagai berikut : Tabel 2.1 Karakteristik Sasaran Pasar K a r a k t e r i s t i k K e t e r a n g a n Wilayah Geografis Jl. Jaring Raya no.30 Komp. Ruko Griya Martubung, Medan. Pekerjaan Pelajar, Buruh pabrik, Karyawan, Supir angkot dan Masyarakat sekitar. Jenis Kelamin Pria dan Wanita Umur Semua Usia Anak-Anak, Remaja dan Dewasa Pendapatan Rp.1.500.000,00 Gaya Hidup Menyukai makanan dan minuman khas Dalam menjalankan usaha, perlu juga memperhatikan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dimaksud di sini adalah pertumbuhan ekonomi dan daya beli konsumen. Oleh karena itu, kami menentukan harga jual produk sesuai dengan daya beli. Namun pada intinya, semua lapisan pembeli akan dapat membeli produk ini, karena kami menetapkan harga yang murah namun tetap menjaga kualitas produk demi kepuasan konsumen. Bidikan pasar di area kawasan industri, pendidikan dan sangat dekat dengan terminal angkot sudah dipikirkan secara matang. Para buruh pabrik, pelajar serta supir angkot menjadi sasaran konsumen utama yang akan dirangkul disamping masyarakat yang berada di sekitar usaha ini.

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar

Selera dan perubahan perilaku konsumen yang disebabkan perubahan pendapatan sangat berpengaruh terhadap perkembangan pasar. Untuk mengantisipasinya, warung kami telah membuat berbagai variasi makanan dan minuman dengan harga yang ekonomis dan mudah terjangkau oleh tingkat konsumen manapun.

2.4.6 Strategi Pemasaran Ayam Kremes

Strategi pemasaran yang akan dibuat haruslah mencakup perkiraan akan hasil yang diharapkan dan mempertimbangkan alternative ke depan. Untuk memperkenalkan jenis usaha baru yang akan dibuka, maka usaha ayam kremes ini juga menerapkan strategi pemasaran yang telah terorganisir dengan seksama demi meningkatkan penjualan produk ke depannya. Berbagai usaha pemasaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Promosi penjualan • Berbentuk launching atau syukuran dengan mengundang para tokoh masyarakat dan tokoh agama di sekitar lokasi usaha. • Promosi langsung ke konsumen. 2. Iklan • Brosur daftar harga • Iklan di media cetak lokal • Selebaran 3. Mouth to Mouth, adalah sebuah kegiatan promosi yang dilakukan oleh konsumen produk kita secara sukarela, dimana mereka menceritakan pengalamannya mengkonsumsi atau menggunakan produk kita dan menyarankan orang lain untuk mengkonsumsi atau menggunakan produk tersebut.

2.4.7 Strategi Pemasaran Perusahaan

Strategi pemesaran perusahaan juga dapat dilakukan berdasarkan analisa 7P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas : 1. Product Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk ayam kremes yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi. Ayam kremes ini dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menggugah selera masyarakat. 2. Price Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah. Dalam menentukan harga ayam kremes, kita mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond Corey yaitu ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk pastinya lebih murah dari produk pesaing. Satu potong ayam seharga Rp. 10.000. 3. Promotion Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung. Dan juga memasang spanduk dan menyebarkan brosur. 4. Placement Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen. 5. People Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat. 6. Process Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan. 7. Physical Evidence Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari Ayam Kremes ini adalah gambar ayam kremes itu sendiri.

2.4.8 Proyeksi Penjualan

Dari pengamatan langsung dan dari data jumlah mobil sepeda motor yang melakukan parkir di Rumah Makan Ayam Kremes yang sudah cukup terkenal di Medan dimana rata-rata pengunjung setiap hari mencapai lebih dari 100 orang maka dapat diambil kesimpulan sementara bahwa Ayam Kremes cukup laris dan memasyarakat serta dari segi ekonomi layak untuk dijadikan produk yang akan dipasarkan karena harganya yang terjangkau. Data tersebut juga ditunjang oleh data dari Rumah Makan Ayam Kremes yang kurang terkenal yang notabene adalah produk tiruan dari Rumah Makan Ayam Kremes terkenal di Medan dimana setiap hari rata rata menjual lebih dari 400 potong. Dengan mengambil asumsi bahwa kalau proyek Ayam Kremes ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 40 potong ayam ditambah lagi dengan minuman jus aneka rasa maka omset yang diharapkan adalah Rp 720.000,-hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga ayam kremes adalah Rp 10.000,-potong dan harga jus Rp 8.000,-gelas jauh lebih rendah dibandingkan dengan produk sejenis dari ayam kremes yang sudah terkenal dengan harapan kita mampu menjadi pilihan yang pertama karena dari sisi harga sudah pasti menang. Keuntungan yang akan diperoleh per hari dimana faktor biaya dihitung sebagai berikut : Pendapatan: 1. Ayam kremes dan ayam goreng tepung: Rp10.000 x 40 potong = Rp 400.000,-hari 2. Minuman asumsikan: jus Rp 6.000 x 40 gelas = Rp 240.000,-hari Total Pendapatan = Rp 640.000,-hari Pengeluaran: 1. Harga Ayam: Rp.20.000,-ekor x 10 ekor = Rp 200.000,-hari 2. Biaya bahan untuk membuat ayam kremes dan ayam goreng tepung = Rp 170.000,-hari 3. Buah-buahan = Rp 40.000,-hari 4. Saos sambal dan saos tomat = Rp 50.000,-hari Total Biaya Produksi Tabel 2.4 = Rp 460.000,-hari Maka, total laba per hari = Rp 180.000,- Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan “Ayam Kremes” No Bulan Penjualan potong 1 I 1200 2 II 1200 3 III 1220 4 IV 1225 5 V 1250 6 VI 1260 7 VII 1260 8 VIII 1270 9 IX 1275 10 X 1280 11 XI 1290 12 XII 1300 Dari gambar tabel 2.2 berikut memperlihatkan peningkatan permintaan setiap bulannya dari bisnis ayam kremes ini. Pada bulan pertama permintaan ayam sebanyak 1200 potong yang tiap harinya diharapkan terjual sebanyak 40 potong kremes, tepung goreng dan akan terus naik tiap bulannya. Ini dapat disebabkan hadirnya ayam kremes dengan tampilan dan konsep yang berbeda dapat menembus pasar kuliner dan dapat bersaing dengan produk yang sejenis maupun yang berbeda.

2.4.9 Analisis Pesaing

2.4.9.1 Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk usaha Ayam Kremes ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda seperti ayam penyet, ayam sambal ijo, ayam batokok dan sebagainya. Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan produk ayam kremes ini.

2.4.9.2 Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada

Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan sebagainya. Untuk usaha ayam kremes ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area kawasan industri sangat minim, maka disini ada peluang yang sangat besar untuk menguasai pasar.

2.4.9.3 Kekuatan Tawar Menawar Pembeli