Tabel 3. DISTRIBUSI DAN FREKUENSI SAR BERDASARKAN TINDAKAN MAHASISWA KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA,
TAHUN 2011
No. Kriteria
n n
T
= 95 1.
Perawatan Ya
Tidak 36
59 37,9
62,1
2. Jenis Perawatan
Berobat ke dokter Minum vitamin
Makan buah dan sayur 5
12 19
5,3 12,6
20,0
3. Pencegahan
Menjaga kebersihan mulut Menggunakan obat kumur
84 11
88,4 11,6
Keterangan : n dinyatakan dalam orang
4.3 Tingkat Stres dan Stomatitis Aftosa Rekuren
Menurut persentase faktor predisposisi yang didapat, dijumpai sebanyak 54 orang 56,8 mahasiswa mengalami riwayat SAR disebabkan faktor stres. Dari 54
orang, jumlah mahasiswa perempuan 43 orang 79,6 dan 11 orang 20,4 mahasiswa laki-laki.
Berdasarkan pengukuran tingkat stres pada mahasiswa kedokteran gigi Universitas Sumatera Utara, dijumpai 2 orang 3,7 mahasiswa dengan tingkat stres
rendah, 9 orang 16,6 mahasiswa dengan tingkat stres normal, 42 orang 77,8
mahasiswa dengan tingkat stres tinggi, dan 1 orang 1,9 mahasiswa dengan tingkat stres sangat tinggi. Grafik persentase tingkat stress dapat dilihat pada Gambar 6. dan
distribusi dan frekuensi tingkat stres berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.
Gambar 6. PERSENTASE TINGKAT STRES MAHASISWA KEDOKTERAN
GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SAR, TAHUN 2011
Tabel 4. DISTRIBUSI DAN FREKUENSI TINGKAT STRES BERDASARKAN JENIS KELAMIN MAHASISWA KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SAR, TAHUN 2011
No. Jenis Kelamin
Tingkat Stres n
n
T
= 54 1.
Laki - laki Rendah
Normal Tinggi
Sangat Tinggi -
2 9
- -
3.7 16,7
-
2. Perempuan
Rendah Normal
Tinggi Sangat Tinggi
2 7
33 1
3,7 12,9
61,1 1,9
Keterangan : n dinyatakan dalam orang
4.4 Faktor Pencetus Stres dan Stomatitis Aftosa Rekuren
Pada penelitian ini didapati, hasil kuesioner dari dental environment stress DES yang merupakan faktor pencetus stres dari lingkungan dental yang dialami
pada mahasiswa kedokteran gigi Universitas Sumatera Utara. Tabel 5. menunjukkan persentase item DES dalam rangka penurunan.
Tabel 5. HASIL KUESIONER DENTAL ENVIRONMENT STRESS DES PADA MAHASISWA KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA,
TAHUN 2011
No. Stressor
1
Ujian dan nilai ujian 64.0
2
Pasien yang terlambat atau tidak tampil seperti yang dijanjikan 60.0
3 Jumlah tugas kuliah
56.7
4 Kekurangan waktu klinis yang diberikan
53.7
5 Masalah keuangan
53.0
6 Takut mengalami kegagalan dalam pelajaran
53.0
7 Kurangnya waktu untuk melakukan pekerjaan kuliah yang
ditugaskan 52.6
8 Takut tidak mampu untuk mengejar karena ketinggalan dalam
pelajaran 52.6
9 Kurangnya waktu untuk relaksasi
51.1
10 Takut menghadapi orang tua setelah mengalami kegagalan
49.6
11 Kesulitan tugasan kuliah 49.3
12 Kurangnya suasana seperti rumah di tempat tinggal
46.7
13 Persaingan nilai ujian 43.0
14 Jauh dari pangkuan keluarga 42.6
15 Perbedaan pendapat staf klinis mengenai perawatan pasien 42.6
16 Kesulitan dalam mempelajari prosedur klinis
41.5
17 Kesulitan dalam pemahaman literatur 40.4
18 Kesulitan dalam mempelajari ketelitian ketrampilan manual yang
diperlukan dalam pekerjaan praklinis dan laboratorium 40.0
19 Melengkapi persyaratan klinis
38.5
20 Kurangnya kepercayaan dalam pengambilan keputusan klinis 38.2
21 Menerima kritikkan mengenai pekerjaan klinis atau akademik 36.3
22 Keberadaan dokter jaga di klinik 36.0
23 Peralihan ke kepaniteraan klinik
35.2
24 Kesehatan fisik diri 34.8
25 Peraturan dan persyaratan fakultas
34.8
26 Melengkapi persyaratan wisuda 34.0
27 Kurangnya kepercayaan untuk menjadi mahasiswa kedokteran gigi
yang sukses 33.7
28 Keberadaan teknisi lab
32.6
29 Konflik dengan rekan 31.9
30 Bekerja pada pasien dengan kebersihan oral yang jelek 31.9
31 Masalah lain yang berkaitan dengan tempat tinggal 30.0
32 Kurangnya kepercayaan untuk menjadi dokter gigi yang sukses
30.0
33 Diskriminasi karena ras, status kelas, atau kelompok etnis 27.8
34 Hubungan dengan pacar
26.0
35 Lingkungan belajar yang sesuai 23.0
36 Ingin berteman 18.5
37 Ketergantungan misalnya narkoba, alkohol, merokok 7.8
Dari hasil kuesioner ini dapat dibagikan kedalam lima stresor utama yaitu faktor akademik 49,3, klinis 42,1, pribadi 33,6, lingkungan pendidikan
33, dan penyesuaian diri 35,6 seperti yang dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. PERSENTASE BERDASARKAN STRESOR UTAMA PADA MAHASISWA KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SAR, TAHUN 2011
BAB 5 PEMBAHASAN