4.3 Mengukur derajat keasaman pH
Dari hasil pengukuran derajat keasaman seluruh sampel maka didapat data sebagai berikut :
Tabel 4.3. Mengukur derajat keasaman pH
No Sampel Cek
pH 1 1
4 2 2
4 3 3
3 4 4
3 5 5
3 6 6
3 7 7
2
Pembahasan : Dari hasil pengukuran derajat keasaman dari keseluruhan sampel didapat
bahwa -
Mengukur derajat keasaman dari semua sampel diatas dilakukan dengan
menggunakan pH meter digital.
- sampel 1 dan 2 yang merupakan sampel madu asli memiliki derajat keasaman
sama dengan 4, data tersebut hampir sama jika dibandingkan dengan literatur tinjauan pustaka Crane ,1975 yang menyatakan bahwa bahwa madu memiliki
derajat keasaman sama dengan 3.91 atau berada dalam kisaran 3,42 - 6,10 dan jika dibandingkan juga dalam uji kualitas madu berdasarkan Standar Nasional
Indonesia menyatakan bahwa madu dengan kualitas baik harus berada dalam antara derajat keasaman 3,4 – 4,5. Berarti sampel madu 1 dan 2 termasuk dalam
kualitas yang baik.
Universitas Sumatera Utara
- Sampel 3 , 4, 5 dan 6 yang merupakan sampel madu yang beredar dipasaran
memiliki derajat keasaman sama dengan 3 dimana hal tersebut menandakan bahwa sampel sampel tersebut memiliki derajat keasaman yang lebih tinggi
lebih bersifat asam dari sampel madu asli yang diteliti dan dapat disimpulkan sampel sampel madu tersebut merupakan madu dengan kualitas rendah yang
diperhatikan dari derajat keasaamannya. -
Sampel 7 yang merupakan sampel madu yang beredar dipasaran memiliki derajat keasaman sama dengan 2 dimana hal tersebut menandakan bahwa sampel tersebut
memiliki derajat keasaman yang lebih tinggi dari keseluruhan sampel dibandingkan dalam uji kualitas madu berdasarkan Standar Nasional Indonesia
menyatakan bahwa madu dengan derajat keasaman antara 2,4 – 3,3 termasuk dalam kualitas rendah. Maka dapat diasumsikan sampel madu tersebut merupakan
madu dengan kualitas yang terendah bila dibandingkan dengan seluruh sampel penelitian.
- Sampel 1 dan 2 memiliki derajat keasaman yang lebih rendah dari sampel yang
lain, menurut peneliti hal ini disebabkan karena :
Sampel madu 3,4,5,6,7 kemungkinan berasal dari madu oplosan atau madu palsu yang berasal dari bahan baku nenas, dimana sari nenasnya ditambahkan
dengan sari gula dan dipanaskan sampai tingkat kekentalan tertentu, dimana bahan baku nenas tersebut sudah mengandung kadar asam yang tinggi maka
derajat keasaman sampel madu asli lebih rendah dibandingkan dengan sampel madu dari apotik dan dari pasaran.
Madu yang tersimpan lama akan mengalami penyusutan karena terjadi proses
fermentasi yang selanjutnya berubah menjadi asam asetat, sehingga derajat keasaman madu semakin lama akan semakin tinggi. Maka dapat diasumsikan
bahwa sampel 3,4,5,6, dan 7 kalaupun berasal dari madu asli tetapi telah mengalami penyimpanan yang cukup lama.
Universitas Sumatera Utara
Sampel madu 3,4,5,6 dan 7 lebih tinggi derajat keasamannya dibandingkan
sampel 1 dan 2. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kandungan berbagai mineral, dimana semakin banyak kandungan mineral dalam madu maka pH madu akan
semakin tinggi Sihombing, D.T.H, 106
4.4 Tes gula reduksi