Sistematika Asal Mula Pariwisata

2. Library Research Studi Kepustakaan Yaitu penelitian yang dilakukan melalui buku – buku perpustakaan dan literature lainnya yang berhubungan dengan pokok bahasan.

1.6 Sistematika

Penulisan Sistematika penulisan sangat membantu penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini. Dalam sistematika penulisan ini digambarkan secara garis besar hal – hal yang akan dijabarkan pada bab berikutnya. Bab I : membahas tentang pemilihan judul, ruang lingkup permasalahan, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II : membahas mengenai uraian umum tentang Kepariwisataan, Asal Mula Pariwisata, Pengertian Kepariwisataan, Ruang lingkup Kepariwisataan, Mitologi Kepariwisataan, Sistem Kepariwisataan dan Peran Masyarakat dalam mendukung pelestarian objek wisata. Bab III : membahas tentang uraian Lapangan Merdeka, sejarah Kota Medan, sejarah Lapangan Merdeka, bangunan-bangunan bersejarah yang terdapat di area Lapangan Merdeka. Universitas Sumatera Utara Bab IV : merupakan tinjauan umum tentang perubahan fungsi Lapangan Merdeka dan analisa permasalahan yang menguraikan tentang bagaimana upaya pemerintah Kota Medan dan masyarakat untuk mengupayakan pelestarian lapangan merdeka pada awal berdirinya sebagai salah satu tempat bersejarah di Sumatera Utara, Kota Medan khususnya. Bab V : merupakan kesimpulan dari bab–bab sebelumnya yang terdahulu dan saran- saran yang diambil penulis dari perbandingan antara teoritis dan kenyataan yang ada di lapangan. Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN UMUM TENTANG KEPARIWISATAAN

2.1 Asal Mula Pariwisata

Pada mulanya nenek moyang manusia hidup tidak menetap. Mereka berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat yang lain. Bangsa pertama yang dianggap sebagai orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bersenang-senang adalah bangsa Romawi. Pada waktu itu mereka telah melakukan perjalanan beratus- ratus mil dengan menunggang kuda guna melihat candi-candi dan piramid penginggalan bangsa Mesir kuno. Di zaman pertengahan, semasa kerajaan Romawi sedang jaya-jayanya, dibangunlah jalan raya sepanjang 350 mil dari Romawi ke kota Brundsium. Dengan demikian rakyat dapat dengan mudah melakukan perjalanan dari suatu kota ke kota lainnya. Pariwisata merupakan manifestasi gejala naluri manusia sejak purbakala, yaitu hasrat untuk mengadakan perjalanan. Lebih dari itu pariwisata dengan ragam motivasinya akan menimbulkan permintaan-permintaan dalam bentuk jasa-jasa dan persesdiaan-persediaan lain. Permintaan akan barangdan jasa ini terus meningkat sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia. Di negara-negara yang sedang berkembang akan terjadi perluasan lingkup kepentingan-kepentingan. Sedang di negara-negara yang sudah maju selain lingkup kepentingan yang luas, waktu luang pun bertambah dan banyak karena ditunjang oleh kenaikan pendapatan serta Universitas Sumatera Utara transportasi yang lancar dan cepat. Sejalan dengan itu terjadi pula peningkatan pendidikan, pengetahuan, dan kecerdasan di kalangan penduduk. Sebagai akibat perkembangan-perkembangan tersebut, motivasi-motivasi untuk mengadakan perjalanan menjadi lebih kuat, lebih-lebih setelah ditunjang oleh kemajuan-kemajuan di bidang teknologi, hasrat untuk mengadakan perjalanan menjadi lebih mudah terpenuhi. Dan kita dapat menyaksikan betapa deras arus perjalanan manusia dalam rangka berwisata meski motivasi mereka kadangkala berbeda-beda.

2.2 Pengertian Kepariwisataan