Mitologi Kepariwisataan Upaya Pelestarian Lapangan Merdeka Sebagai Salah Satu Objek Wisata Sejarah Di Kota Medan.

suatu hari dapat dimasukkan dalam kategori wisatwan ekserkusi excercusionist. Namun demikian pembedaan ini gagal untuk memisahkan dampak-dampak dari bentuk rekreasi lainnya karena kedua kelompok ini dapat sama-sama berpartisipasi dalam aktivitas yang sama di lokasi yang sama.

2.4 Mitologi Kepariwisataan

Dalam perubahan masa, satu ketetapan pada dua dekade belakangan ini terus- menerus dikembangkan kedua hal dari kepariwisataan, yaitu aktivitas dan industri. Kepariwisataan merupakan hal yang luar biasa dalam menahan kondisi politik dan ekonomi yang merugikan dan perkembangannya tidak dapat dielakkan sebagai pasar yang menarik, dilain pihak kepariwisatan tidak jarang menjadi kambing hitam sebagai penyebab menurunnya nilai-nilai social dalam masyarakat, dan seringkali pekerjaan dan perolehan keuangan dari kepariwisataan tampaknya terselubung dalam berbagai tujuan. Jelasnya kesan yang menarik dari kepariwisataan menjadi sedikit pudar dengan adanya persepsi umun yang salah dalam menafsirkan kepariwisataan. Kondisi ini perlu diantisipasi dengan solusi sebagai berikut: 1. Kepariwisataan didominasi oleh wisatawan domestik melakukan perjalanan di negerinya sendiri dan bukan wisatawan mancanegara. 2. Perjalanan kepariwisaataan di dunia dilakukan dengan transportasi melalui darat, bukan melalui udara. Universitas Sumatera Utara 3. Pariwisata bukan semata-mata mengisi waktu luang, tetapi dapat juga merupakan urusan bisnis, pemeliharaan dan perawatan kesehatan, pendidikan, dll. Pariwisata sudah sepantasnya untuk dijadikan suatu bentuk kajian ilmu pengetahuan yang akan terus mengalami perkembangan menjadi bidang studi dan kemudian mengarah pada suatu disiplin ilmu. Peningkatan dan pengembangan studi kepariwisataan ini menemui beberapa permasalahan, diantaranya: 1. Seputar masalah kepariwisataan itu sendiri merupakan masalah yang cukup kompleks, yaitu berupa ketidaktransparanan dan kelemahan konsepnya, membuat sebagian orang masih tidak menyetujui konsep dan defenisi peristilahan dalam kepariwisataan, dan terdiri dari apa sajakah kepariwisataan itu. 2. Kepariwisataan melliputi bermacam-macam sektor industri dan pokok-pokok akademik, akan tetapi memberikan sumber yang tidak pasti, juga kepada para siswa. 3. Kepariwisataan mengalami kekurangan sumber data yang seragam serta berkualitas. Dalam memandang kompleksitas kepariwisataan tersebut, Leiper mengemukakan 3 elemen kepariwisataan, yaitu kegiatan wisatwan, sector-sektor industri dan letak geografis dari daerah tujuan wisata, yang diuraikan lebih lanjut sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1 Wisatawan Wisatawan merupakan pelaku utam dalm system ini. Pariwisata merupakan suatu pengalaman manusia yang meneyenangkan dan membantu membuang rasa jenuh dari kehidupan sehari-hari yang bersifat rutin dan membosankan. 2 Letak Geografis Dalam system ini, terdapat 3 daerah utama, yaitu:

a. Daerah Asal Wisatawan