BAB II URAIAN TEORITIS
2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian perilaku konsumen
Lamb, Hair, McDaniel 2001:188 menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan suatu proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan
membeli, dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa yang dibeli, juga termasuk menganalisa faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk ataupun jasa. Tjiptono 2002:8 menyatakn bahwa perilaku konsumen perlu dipantau
karena hal ini sangat bermanfaat bagi pengembangan produk, desain produk, penetapan harga, pemilihan saluran distribusi, dan penentuan strategi promosi.
Analisis perilaku konsumen dapat dilakukan dengan penelitian riset pasar, baik melalui observasi maupun metode survey.
2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Menurut Kotler 2005:144-157 faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis. Faktor-
faktor tersebut harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh dapat mempengaruhi pembelian konsumen.
a. Faktor kabudayaan
Faktor kebudayaan merupakan faktor-faktor yang memiliki pengaruh yang terluas dan terdalam dalam perilaku konsumen sehingga mengharuskan
Universitas Sumatera Utara
pemasar untuk mengetahui pearn yang mempengaruhi konsumen tersebut, antara lain :
1 Budaya
Budaya adalah faktor penyebab dasar dari keinginan dan perilaku konsumen yang sebagian besar merupakan hasil proses belajar.
2 Sub budaya
Sub budaya adalah sekelompok orang dengan system nilai terpisah berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum. Sub budaya
termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. 3
Kelas sosial Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relative permanen dan teratur
dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.
b. Faktor sosial
Faktor sosial merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen yang tidak ditentukan oleh satu faktor saja, seperti
pendapatan, tetapi diukur berdasarkan kombinasi dari pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lain. Tingkah laku konsumen juga dapat dipengaruhi
oleh faktor-faktor sosial yaitu : 1
Kelompok Kelompok adalah dua atau lebih orang yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan yang ada di dalam kelompok tersebut. Beberapa merupakan kelompok primer yang mempunyai interaksi regular tapi informal seperti
keluarga, teman, tetangga dan rekan sekerja dan kelompok sekunder yang
Universitas Sumatera Utara
mempunyai interaksi lebih formal dan kurang regular. Mencakup organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi professional dan serikat pekerja.
2 Keluarga Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
pengambilan keputusan yang dapat mempengaruhi anggota keluarga dalam pembelian berbagai produk dan jasa.
3 Peran dan status Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut
orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Konsumen
sering kali memilih produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat. c.
Faktor pribadi Faktor pribadi merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
keputusan seorang pembeli yang pada dasarnya dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya
hidup, kepribadian, dan konsep diri. Faktor-faktor pribadi yang dapat mempengaruhi keputusan membeli
seorang pembeli tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1
Umur dan tahap daur hidup Konsumen mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa
hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi selalu berhubungan dengan usia konsumen. Keputusan pembelian juga dibentuk
oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang akan dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar sering kali menentukan pasar
Universitas Sumatera Utara
sasaran dalam bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan suatu produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiah tahap.
2 Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas
rata-rata akan barang dan jasa yang diproduksi perusahaan. Sebuah perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam memasarkan produk
menurut kelompok pekerjaan tertentu. 3
Situasi ekonomi Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar
produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat minat. Indikator ekonomi harus
diperhatikan pemasar agar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang strategi pemasaran.
4 Gaya hidup
Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial, minat makanan, mode,
keluarga, rekreasi dan opini yang lebih dari sekedar kepribadian seseorang. Gaya hidup menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara
keseluruhan di dunia. 5
Kepribadian dan konsep diri Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku pembelian.
Kepribadian mengacu kepada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang relative konsisten dan bertahan lama terhadap
Universitas Sumatera Utara
lingkungan dirinya sendiri. Kepribadian biasanya diuraikan dalam arti sifat- sifat seperti percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul, otonomi,
mempertahankan diri, dan keagresifan. Kepribadian dapat bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku konsumen untuk pemilihan produk atau merek
tertentu. d. Faktor psikologis
1. Motivasi Menurut Schiffman dan Kanuk 2000:69 “Motivation can be
described as the driving force within individuals that impels them to action”. Artinya motivasi adalah kekuatan pendorong dalam diri seseorang
yang memaksanya untuk melakukan suatu tindakan. Sedangkan Setiadi 2003:94 mendefinisikan motivasi konsumen adalah keadaan di dalam pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan- kegiatan guna mencapai suatu tujuan. seseorang mempunyai banyak kebutuhan
pada suatu saat. Kebutuhan muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok. Sebuah motif
atau dorongan adalah kebutuhan secara cukup dirangsang untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan Kotler, 2007:226
Menurut Sigit 2002:17 menjelaskan bahwa motivasi pembelian adalah pertimbangan-pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk
melakukan pembelian. Memahami perilaku konsumen dan mengenal pelanggan adalah merupakan tugas penting bagi para produsen, untuk itu pihak produsen
perusahaan yang menghasilkan dan menjual produk yang ditujukan konsumen harus memiliki strategi yang jitu, sehingga hal ini produsen harus memahami
Universitas Sumatera Utara
konsep motivasi konsumen didalam melakukan pembelian. Dalam pengertian sehari-hari motivasi dapat diartikan sebagai sesuatu yang mendorong seseorang
untuk berperilaku tertentu, motivasi membuat seseorang memulai, melaksanakan dan mempertahankan kegiatan tertentu Setiadi,2003:93
Motivasi berasal dari bahasa latin yang berbunyi movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal
yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia. Motivasi semakin penting agar konsumen mendapatkan tujuan yang diinginkannya
secara optimum. Pengertian motivasi menurut para ahli atau pendapat lain Setiadi
2003:94 : American Encyclopedia : “Motivasi adalah kecenderungan suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan dalam diri seseorang yang
membangkitkan topangan dan tindakan. Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku
manusia”. Metode dan bentuk pemberian motivasi:
Setiadi 2003:105 menyatakan bahwa Metodecara yang digunakan perusahaan dalam pemberian motivasi terdiri atas:
a Metode Langsung Direct Motivation Motivasi langsung adalah motivasi yang diberikan secara langsung kepada
setiap konsumen untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Hal ini sifatnya khusus, seperti bonus, tunjangan penghargaan terhadap pelanggan
dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
b Metode Tidak Langsung Indirect Motivation Metode tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan
fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah konsumen untuk melakukan pembelian. Seperti pelayanan yang memuaskan, kualitas barang
ditingkatkan, dan lain sebagainya. c Motivasi oleh perusahaan dalam bentuk insentif positif maupun negatif
Motivasi positif insentif positif : produsen tidak saja memberikan dalam
bentuk sejumlah uang tetapi bisa juga memotivasi meransang konsumen dengan memberikan diskon, hadiah, pelayanan yang optimum ditujukan
pada diferensiasi dan positioning yang dilakukan kepada mereka yang melakukan pembelian dan melakukan pembelian.
Motivasi negatif insentif negatif :Didalam motivasi negative produsen memotivasi konsumen dengan standar pembelian, maka mereka akan
mendapatkan ganjaran. Dengan motivasi negatif ini semangat konsumen dalam jangka waktu pendek akan meningkat untuk melaksanakan pembelian karena
mereka mempunyai kepentingan terhadap kebutuhan tersebut. Menurut Setiadi 2003:107 kebutuhan manusia oleh Maslow
diklasifikasikan atas lima jenjang yang secara mutlak harus dipenuhi menurut tingkat jenjangnya. Masing-masing tingkat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kebutuhan fisiologis Physiological Needs Kebutuhan ini merupakan kebutuhan mempertahankan hidup dan bukti yang
nyata akan tampak dalam pemenuhanya atas sandang, pangan, dan papan.
Universitas Sumatera Utara
b. Kebutuhan keselamatan dan keamanan Safety Needs and security Manifestasinya dapat terlihat pada kebutuhan akan keamanan jiwa,
keamanan harta, perlakuan yang adil, pensiun, dan jaminan hari tua. c. Kebutuhan sosial Social Needs, rasa memiliki dan cinta
Kebutuhan sosial ini merupakan kebutuhan yang paling penting untuk diperhatikan segera setelah kebutuhan rasa aman dan kebutuhan psikologis
sudah terpenuhi. d. Kebutuhan harga diri Esteem Needs
Kebutuhan ini lebih bersifat egoistik dan berkaitan erat dengan status seseorang. Semakin tinggi status seseorang maka akan semakin tinggi pula
kebutuhannya akan pengakuan, penghormatan, prestise, dan lain-lain. e. Kebutuhan perwujudan diri Self-Actualization Needs
Kubutuhan jenis ini merupakan kebutuhan yang paling tinggi, yaitu untuk menunjukkan prestasinya yang maksimal tanpa terlalu menuntut imbalan
dari organisasi. Motivasi yang ada pada diri konsumen akan mewujudkan suatu tingkah laku yang diarahkan pada tujuan yang mencapai sasaran
kepuasan.
2. Persepsi Persepsi adalah proses yang dilalui konsumen dalam memilih,
mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai produk. Konsumen dapat membentuk
persepsi berbeda dari rangsangan yang sama karena 3 macam proses penerimaan indera, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Perhatian selektif Kecenderungan bagi konsumen untuk menyaring sebagian besar informasi
yang mereka dapatkan, berarti membuat pemasar harus bekerja cukup keras untuk menarik perhatian konsumen.
b. Distorsi selektif Menguraikan kecenderungan orang untuk menginterpretasikan informasi
dengan cara yang akan mendukung yang telah mereka yakini selama mendapatkan informasi.
c. Ingatan selektif Konsumen cenderung lupa akan sebagian besar hal yang mereka pelajari dan
cenderung akan mempertahankan atau mengingat informasi yang mendukung sikap dan keyakinan mereka karena adanya ingatan selektif.
3. Pembelajaran Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual
yang muncul dari pengalaman. Pentingnya praktik dari teori pengetahuan bagi pemasar adalah mereka dapat membentuk permintaan akan suatu produk yang
berhubungan dengan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk yang membangkitkan motivasi, dan memberikan peranan positif. Pembelajaran
menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman. Ahli teori pembelajaran mengatakan bahwa kebanyakan tingkah
laku manusia dipelajari, melalui pengaruh dorongan, rangsangan, petunjuk respond an pembenaran.
Universitas Sumatera Utara
4. Keyakinan dan sikap Sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan
dengan objek, orang atau suatu peristiwa Robbins, 2006:169. Sedangkan menurut Kotler 2008:176 sikap adalah menggambarkan evaluasi, perasaan,
dan tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide.
Sedangkan definisi sikap menurut Allport dalam Setiadi 2003:214 adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk
menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku. Definisi yang dikemukakan
oleh Allport tersebut mengandung makna bahwa sikap adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik disenangi
ataupun tidak disenangi secara konsisten. Melalui tindakan dan pembelajaran, konsumen mendapatkan keyakinan
dan sikap. Sikap menguraikan evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang relative konsisten. Sikap
menempatkan orang dalam suatu kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak menyukai sesuatu mengenai mendekati atau menjauhinya.
Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu dan didasarkan pada pengetahuan sebenarnya, pendapat atau
kepercayaan dan mungkin menaikkan emosi dan mungkin tidak.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3. Proses Keputusan Membeli