4.1.3. Jenis-Jenis Produk Aqua
Produk Aqua terdiri dari beranekaragam kemasan dan ukuran, baik kemasan sekali pakai dispossible maupun kemasan ulang-alik returnable.
Kemasan sekali pakai terdiri atas : 1. Botol PET Poly Ethelen Terephthalate : 150 ml, 625 ml, 600 ml, 330 ml.
2. Gelas plastik PP Poly propelene : 240 ml. Kemasan ulang-alik terdiri atas :
1. Botol kaca : 380 ml. 2. Botol PC Poly Carbonate : 5 Galon 19 liter.
Semula Aqua memproduksi botol-botol plastiknya memakai bahan PVC Poly Vinyl Chloride yang kurang ramah lingkungan karena menimbulkan hujan
asam jika dibakar. Pada tahun 1988 Aqua mengganti mesin produksi dan bahan bakunya dengan PET, sedangkan di Eropa pada saat itu masih memakai PVC.
Aqualah yang pertama-tama merubah botol bulat desain Eropa menjadi standar dunia. Demikian pula dengan gelas plastik 240 ml yang semula berukuran 220 ml,
diciptakan oleh Research Development Aqua dan sekarang menjadi teramt popular di Indonesia.
4.1.4. Sumber Mata Air Aqua
Air Aqua telah melewati proses pemurnian secara alami selama perjalanannya dari pegunungan hingga mencapai sumber mata air bawah tanah.
Sepanjang perjalanannya ini, air menyerap mineral dan menjaga keseimbangannya sebagaimana di sumber mata air asalnya, yang merupakan
mineral penting bagi kesehatan tubuh. Inilah keistimewaan mata air Aqua, yang
Universitas Sumatera Utara
menjadikan setiap tetes Aqua ciptaan berharga alam semesta yang jernih dan segar dengan segala kebaikan dan keseimbangan alami mineralnya.
Aqua hanya berasal dari mata air pegunungan pilihan. Aqua berasal dari sumber mata air terpilih yang mewakili sebagian dari sumber mata air alami
terbaik di Indonesia. Meski Indonesia kaya akan sumber mata air, namun tidak semuanya layak menjadi sumber mata air Aqua.
Karenanya bagi Aqua, kerja keras untuk mencari sejumlah mata air terbaik di seluruh Indonesia, bukanlah main-main. Pada saat menemukan sumber
mata air alami, harus dipastikan bahwa setiap sumber mata air pegunungan harus memenuhi 9 poin kriteria yang kemudian melewati 5 tahap proses seleksi yang
ketat sebelum akhirnya dapat dijadikan sumber mata air untuk Aqua. 9 kriteria yang harus dipenuhi dalam pemilihan mata air pegunungan
adalah : 1. Jumlah debit air dari sumber air harus seimbang dengan kebutuhan. Hal ini
karena Aqua ingin memastikan bahwa lingkungan di sekitar mata air tetap terjaga.
2. Parameter fisik, misalnya PH atau tingkat konduktivitas. 3. Parameter kimia, seperti misalnya keberadaan elemen kalsium atau
magnesium yang sesuai dengan standar SNI. 4. Parameter mikrobiologi, misalnya ketiadaan bakteri-bakteru yang kurang
baik bagi kesehatan, sesuai dengan standar SNI. 5. Lingkungan mata air dan keberadaan sumber-sumber yang berpotensi
untuk menjadi sumber polutan, karena penting bagi Aqua untuk memberikan air yang penuh dengan segala kebaikan alam.
Universitas Sumatera Utara
6. Stabilitas parameter fisik, yaitu pemantauan jangka panjang terhadap kemungkinan berubahnya parameter fisik dalam periode waktu tahunan.
7. Stabilitas parameter kimia, yaitu pemantauan jangka panjang terhadap kemungkinan berubahnya parameter kimua dalam periode waktu tahunan.
8. Kesinambungan sumber air, dimana dalam proses pemilihan mata air, Aqua memastikan bahwa mata air tersebut dapat bersifat
berkesinambungan, baik dari segi kualitas maupun jumlah debit. 9. Ketersediaan infrastruktur yang mendukung namun tetap menjaga
lingkungan sekitar sumber mata air. Selanjutnya Aqua berkomitmen untuk melakukan studi yang terintegrasi
oleh tim ahli yang memerlukan waktu lebih dari 1 tahun untuk mempelajari karakteristik sumber mata air terpilih yang diterapkan dalam 5 tahap proses
seleksi yang ketat, yang terdiri dari : 1. Studi identifikasi prospek, dimana sumber mata air akan dilihat
berdasarkan kesesuaian dengan 9 kriteria diatas. 2. Studi geologi untuk semua sumber mata air untuk memastikan kualitas dan
kuantitas mata air serta lingkungan di sekitarnya. Dan juga rencana untuk melakukan studi hidrogeologi dan hidrologi guna meningkatkan
pengetahuan akan keunikan semua sumber mata air Aqua. 3. Studi geolistrik untuk menginterpretasi kualitas dan kuantitas air
berdasarkan kondisi mata air serta lingkungan sekitarnya. 4. Studi eksplorasi awal untuk menentukan kemungkinan suatu mata air
pegunungan untuk menjadi mata air Aqua.
Universitas Sumatera Utara
5. Studi pendayagunaan mata air yang menyeluruh untuk memastikan kesinambungan mata air.
Dan setelah melalui proses seleksi yang panjang dan ketat tersebut, saat ini Aqua telah memiliki 11 mata air pegunungan yang tersebar di seluruh
Indonesia, yaitu :
Tabel 4.1 Mata Air Aqua
Mata Air Pegunungan Yang Terkait Dengan Mata Air
Brastagi Gunung Sibayak ±1.250 meter
Jabung - Lampung Balak Ridge ±245 meter
Kubang - Sukabumi Gunung Salak ±2.210 meter
Lido Gunung Salak ±2.210 meter
Cipondoh - Subang Gunung Tangkubanperahu ±2.209 meter
Mangli Gunung Sindoro ±3.136 meter
Sigedang Gunung Merapi ±2.920 meter
Pandaan Gunung Arjuno ±3.339 meter
Keboncandi Gunung Bromo ±245 meter
Mambal Gunung Batur ±245 meter
4.1.5. Sertifikasi dan Penghargaan