2.2. Konsep Dasar Susu Formula 2.2.1. Pengertian Susu Formula
Menurut WHO, susu formula adalah susu yang sesuai dan bisa diterima sistem tubuh bayi. Susu formula yang baik tidak menimbulkan gangguan saluran
cerna seperti diare, muntah atau kesulitan buang air besar. Susu formula bayi juga merupakan cairan atau bubuk dengan formula tertentu
yang diberikan pada bayi. Susu formula berfungsi sebagai pengganti ASI. Susu formula memiliki peranan yang penting dalam makanan bayi karena seringkali
digunakan sebagai satu-satunya sumber gizi bagi bayi. Oleh karena itu komposisi susu formula yang diperdagangkan dikontrol dengan hati-hati. Oleh FDA Food and
Drugs Association atau BPOM Amerika mensyaratkan produk ini harus memenuhi standar ketat tertentu.
Menurut Pudjiadi 2002 susu formula adalah susu yang dibuat dari susu sapi atau susu buatan yang diubah komposisinya sehingga dapat dipakai sebagai pengganti
ASI. Sedangkan menurut FKUI 2005, susu formula disebut juga dengan susu buatan, oleh karena minuman buatan ini fungsinya sebagai pengganti susu ibu.
2.2.2. Klasifikasi Susu Formula
Umumnya susu formula untuk bayi yang beredar di pasaran berasal dari susu sapi yang diolah dengan membawa segera susu sapi ke kamar susu untuk dilakukan
penyaringan agar kuman atau kotoran yang terdapat di dalamnya tidak berkesempatan untuk berkembang, setelah susu sapi dari beberapa sapi disatukan sampai menjadi air
susu yang homogen maka susu sapi di dinginkan dengan suhu 10-15 derajat celcius
Universitas Sumatera Utara
selama 2-3 jam yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri sehingga susu bisa bertahan lama dan setelah proses pendinginan maka susu dimasukkan
kedalam botol-botol untuk dikirim kepada konsumen.
Klasifikasi susu formula dapat dibedakan : 1.
Menurut Usia Supartini, 2004 a.
Starting formula, formula ini diberikan pada 6 bulan pertama usia bayi sampai dengan usia 1 tahun sebagai pelengkap jenis makanan lain
b. Formula adaptasi, formula ini diberikan dengan komposisi mendekati ASI
sebagai adaptasi c.
Formula lanjutan, formula ini diberikan setelah bayi berusia diatas 6 bulan sebagai makanan tambahan
d. Medical formula formula khusus, formula ini khusus diberikan untuk bayi
dengan kondisi khusus, seperti bayi prematur, bayi dengan kelainan metabolik kongenital, atau bayi dengan intoleransi terhadap formula biasa
2. Menurut Jenis FKUI, 2005
a. Menurut rasa : manis, misalnya susu sapi yang diencerkan sendiri, SGM,
S26,Almiron, Meiji Manis, Entamil, Vitalac, dan lain-lain b.
Menurut pH cairan : diasamkan acidified, acidulated dan tidak diasamkan non acidified, non acidulated contoh dan sifat serupa dengan pengganti Asi
yang manis. c.
Menurut kadar nutrien, yaitu : 1.
Rendah laktosa, misalnya Alminon, Isomil dan sobee
Universitas Sumatera Utara
2. Rendah lemak, misalnya Heldon
3. Dengan lemak yang terdiri atas asam lemak dengan rantai 8-10 middle
chain triglycerides atau MCT, misalnya Protagen, terutama untuk bayi dengan BBLR.
d. menurut sumber protein : dibuat dari kacang kedelai misalnya Sobee, Isomil.
Umumnya bahan makanan itu tidak berasal dari susu sapi dan digunakan untuk bayi yang alergik terhadap susu sapi
e. menurut maksud penggunaan : dimaksudkan untuk makanan bagi bayi dengan
gangguan penyerapan atau kelainan metabolik bawaan inborn error of metabolist misalnya Lifenalac untuk bayi dengan fenilketonuria, Portagen
untuk gangguan pencernaan pada fibrosis sufika, Nutramigen Sobee, Isomil untuk bayi dengan galaktosemik, dan sebagainya
f. menurut penggolongan berdasarkan komposisi nutrien : yaitu adapted formula
yang mempunyai komposisi nutrien serupa ASI contohnya Vitalac, S26, Nutrilon dan complete formula, yaitu formula lain yang mengandung lengkap
nutrien contohnya : SGM,Lactogen, entamil, Morinaga.
2.2.3. Komposisi Susu Formula dan Kekurangannya Dibandingkan ASI