susu formula kepada bayinya, sedangkan ibu yang berpenghasilan rendah akan menambah pengeluaran apabila harus memberikan susu formula.
Hal ini berbeda dengan Afifah 2007, faktor pendapatan sangat mendukung pemberian susu formula, keluarga dengan pendapatan yang rendah cenderung
melakukan pemberian ASI eksklusif. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendapatan
terhadap pemberian susu formula. Responden yang memiliki pendapatan tinggi lebih banyak yang memberikan susu formula. Hal ini dikarenakan tingkat ekonomi yang
baik mendorong kepercayaan ibu untuk memberikan susu formula sebagai makanan pengganti ASI.
Hal ini sesuai dengan penelitian Arifin 2004 bahwa pemberian ASI dengan soaial ekonomi, ibu yang mempunyai sosial ekonomi yang rendah mempunyai
peluang 4,6 kali untuk memberikan ASI dibandingkan dengan ibu dengan sosial ekonomi tinggi. Bertambahnya pendapatan keluarga atau status sosial ekonomi yang
tinggi serta lapangan pekerjaan bagi perempuan berhubungan dengan cepatnya pemberian susu botol.
5.6. Hubungan Jumlah Tanggungan Keluarga dengan Pemberian Susu Formula di Kelurahan Helvetia Timur
Hasil penelitian tentang variabel jumlah tanggungan keluarga ditemukan ibu dengan jumlah tanggungan dalam keluarga 1-2 orang terdapat memberikan susu
formula dengan persentase sebesar 94,5.
Universitas Sumatera Utara
Uji statistik menunjukkan variabel jumlah tanggungan tidak berhubungan dengan pemberian susu formula. Hal ini bukan berarti variabel jumlah tanggungan
dalam keluarga tidak berhubungan dengan pemberian susu formula pada bayi, tetapi mungkin variabel lain yang memiliki hubungan yang lebih dominan dengan
pemberian susu formula. Pada penelitian ini jumlah tanggungan responden pada kelompok jumlah
tanggungan 1-2 orang lebih lebih sedikit memberikan susu formula sebesar 30,1 dan pada kelompok jumlah tanggungan 2 orang juga lebih sedikit memberikan susu
formula sebesar 33,1, hal inilah yang menunjukkan bahwa jumlah tanggungan ibu tidak berhubungan dengan pemberian susu formula artinya semakin banyak jumlah
tanggungan responden belum tentu lebih memberikan ASI eksklusif. Tanggungan keluarga bukan menjadi beban dalam pemberian susu formula pada responden, Hal
ini dapat dibuktikan bahwa ibu yang memiliki jumlah tanggungan 2 orang lebih tinggi persentase pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan ytitu sebesar
33,1 jika dibandingkan dengan ibu yang memiliki jumlah tanggungan 1-2 orang hanya sebesar 30,1 yang memberikan susu formula.
Dalam penelitian ini tidak sejalan dengan hal tersebut bahwa jumlah tanggungan dalam keluarga tidak merupakan hal yang memengaruhi dalam
pemberian susu formula. Dapat kita lihat bahwa walaupun jumlah tanggungan dalam keluarga 2 orang masih terdapat ibu yang memberikan susu formula pada anak
sebesar 33,1.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini sesuai dengan penelitian Arifin 2004 bahwa pemberian susu formula pada bayi tidak berpengaruh dengan jumlah tanggungan dalam keluarga, dimana
walaupun jumlah tanggungan dalam keluarga 2 orang masih terdapat ibu yang memberikan susu formula pada anak sebesar 30,6.
5.7. Hubungan Lingkungan Sanak Saudara dengan Pemberian Susu Formula di Kelurahan Helvetia Timur