1
B A
C E F H
D G
2
Gambar 2.3 Jaringan Kerja Pemasangan Instalasi Pengolah Air
1
pada gambar di atas merupakan kegiatan semu yang terjadi saat kegiatan B dan E sedang berlangsung sampai kegiatan tersebut berakhir. Demikian juga
2
merupakan kegiatan semu yang terjadi saat kegiatan F dan G sedang berlangsung sampai kegiatan
tersebut berakhir.
2.4.1 Elemen Jaringan Kerja
Gambar 2.4 Elemen Jaringan Kerja
Waktu mulai tercepat ES untuk masing-masing kegiatan menunjukkan kapan suatu kegiatan paling cepat dapat dilakukan. Waktu selesai terlama LF menunjukkan
kapan suatu kegiatan paling lama dapat diselesaikan. Dalam melakukan perhitungan penentuan waktu penyelesaian digunakan beberapa terminologi dasar berikut:
E L
Nomor identifikasi kejadian Waktu mulai tercepat
Waktu selesai terlama
1 8
7 6
5 4
3
2 9
Universitas Sumatera Utara
a. E earliest event occurence time
Saat tercepat terjadinya suatu peristiwa. b.
L Latest event occurence time Saat paling lambat yang masih diperbolehkan bagi suatu peristiwa terjadi.
c. ES earliest activity start time
Waktu mulai paling awal suatu kegiatan. Bila waktu mulai dinyatakan dalam jam, maka waktu ini adalah jam paling awal kegiatan dimulai.
= max {
+
,
d. EF earliest activity finish time
Waktu Selesai paling awal suatu kegiatan. EF pada dasarnya merupakan pasangan dari ES. Karena waktu penyelesaian kegiatan ditandai dengan
,
, maka
,
= +
,
. EF suatu kegiatan terdahulu = ES kegiatan berikutnya.
e. LS latest activity start time
Waktu paling lambat kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.
,
= −
,
f. LF latest activity finish time
Waktu paling lama kegiatan diselesaikan tanpa memperlambat penyelesaian proyek.
= min{ +
,
. g.
t activity duration time Kurun waktu yang diperlukan untuk suatu kegiatan hari, minggu, bulan.
Slack dapat dihitung dengan cara: Slack=EF-LF=ES-LS.
Perhitungan ES dan LF ini dapat dilakukan dengan melalui 2 tahap yaitu: 1.
Hitungan Maju Dimulai dari Start initial event menuju Finish terminal event untuk
menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan EF, waktu tercepat terjadinya kegiatan ES dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa E.
Universitas Sumatera Utara
2. Hitungan Mundur
Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan LF, waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan
LS dan saat paling lambat suatu peristiwa terjadi L.
2.4.2 Identifikasi Kegiatan Kritis