4.1.2 Perkembangan Perekonomian Indonesia
Dalam tahun 2010 upaya kita untuk keluar dari krisis ekonomi telah menunjukkan hasil-hasilyang cukup membesarkan hati, meskipun tidak
berlangsung secepat yang kita harapkan. Di sektor keuangan, program restrukturisasi perbankan telah mulai
menunjukkan hasil yang positif.Kondisi kesehatan perbankan mulai membaik sehingga telah memungkinkan bank-bank untukmeningkatkan pemberian kredit
serta penyaluran dana dalam bentuk lainnya, sehingga pelaksanaan fungsi intermediasi perbankan sedikit demi sedikit mulai pulih kembali. Di sektor fiskal,
berbagaiupaya pengurangan subsidi serta pengurangan beban utang dalam dan luar negeri pemerintahtelah mulai memberikan ruang gerak bagi Pemerintah dalam
memberikan stimulus kepada perekonomian. Kebijakan moneter d fiskal yang konsisten dan didukung oleh faktor
kestabilan politik, perbaikan keamanan, sertabeberapa kemajuan yang dicapai dalam program restrukturisasi ekonomi telah membantutercapainya kestabilan
ekonomi dan moneter selama tahun-tahun terakhir. Kondisi moneter di sepanjang tahun 2010 cukup stabil dan terkendali, baik
dari sisi nilaitukar rupiah, inflasi, maupun jumlah uang beredar, sehingga telah memungkinkan terjadinyapenurunan suku bunga secara signifikan.
Kekhawatiran banyak kalangan akibat dari imbas krisis global yang melanda Amerika dan negara-negara Eropa lainnyaakan menyebabkan nilai tukar rupiah
terpuruk telah berhasil dihindari. Didukung oleh berkurangnyaekspektasi inflasi di
Universitas Sumatera Utara
kalangan masyarakat, laju inflasi menurun dari 6.96 pada akhir tahun 2010 menjadi 3.79 pada akhir tahun 2011.
Situasi moneter yang stabil telah memberikan ruang gerak bagiBank Indonesia untuk menurunkan suku bunga secara bertahap. Selama tahun 2010,
suku bungaSBI 1 bulan telah turun sebesar 0.26, yaitu dari
6.26
pada akhir tahun 2010 menjadi6 pada akhir 2011, diikuti oleh penurunan jenis-jenis suku bunga
lainnya. Untuk meningkatkan efektivitas operasi moneter dalam rangka mendukung
pencapaian tujuanBank Indonesia sebagai pemegang otoritas moneter dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, telah melakukanpenyempurnaan
ketentuan mengenai operasi moneter berupa Peraturan Bank Indonesia PBINomor 1211PBI2010 tanggal 2 Juli 2010 mengenai Operasi Moneter.
Kegiatan OPT meliputi penerbitan Sertifikat Bank Indonesia SBI, transaksi repurchaseagreement
repo dan reverse repo surat berharga, transaksi pembelian dan penjualan suratberharga secara outright, penempatan berjangka term deposit
di Bank Indonesia dan jual belivaluta asing terhadap rupiah. Sedangkan koridor suku bunga standing facility meliputi kegiatanpenyediaan dana rupiah lending
facility dari Bank Indonesia kepada Bank dan penempatan danarupiah deposit
facility oleh bank di Bank Indonesia.
Sepanjang tahun 2011, pemerintah menetapkan asumsi pertumbuhan ekonomi 6,3 persen dan inflasi 5,3 persen, RAPBN 2011 juga menetapkan asumsi kurs
rupiah sebesar Rp9.300 per dolar AS, suku bunga SBI tiga bulan 6,5 persen, harga minyak 80 dolar AS per barel, dan lifting minyak 970 ribu barel per hari.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Perkembangan Inflasi