2.3.5 Dampak Inflasi
Inflasi yang terjadi di dalam suatu perekonomian memiliki beberapa dampak atau akibat sebagai berikut:
1 Inflasi dapat mendorong terjadinya redistribusi pendapatan diantara anggota masyarakat, dan inilah yang disebut efek redistribusi dari inflasi redistribution
effect of inflation .
2 Inflasi dapat menyebabkan penurunan dalam efisiensi ekonomi economic efficiency
. Hal ini dapat terjadi karena inflasi dapat menglihkan sumberdaya dari investasi yang produktif productive investment ke investasi yang tidak
produktif unproductive investment sehingga mengurangi kapasitas ekonomi produktif. Ini yang disebut “efficiency effect of inflation”.
3 Inflasi dapat menyebabkan perubahan-perubahan di dalam output dan kesempatan kerja employment, dengan cara yang lebih langsung yaitu dengan
memotivasi perusahaan untuk memproduksi lebih atau kurang dari yang telah dilakukan selama ini. Ini yang disebut “output and employment effect of
inflation ”.
4 Inflasi dapat menyebabkan suatu lingkungan yang tidak stabil unstable environment
bagi keputusan ekonomi. Jadi sekiranya konsumen memperkirakan bahwa tingkat inflasi di masa mendatang akan naik, maka akan
mendorong mereka untuk melakukan pembelian barang-barang dan jasa-jasa secara besar-besaran pada saat sekarang ketimbang mereka menunggu dimana
tingkat harga sudah meningkat lagi. Begitu pula halnya dengan bank atau lembaga peminjaman lainnya, jika sekiranya mereka menduga bahwa tingkat
Universitas Sumatera Utara
inflasi akan naik di masa mendatang, maka mereka akan mengenakan tingkat bunga yang tinggi atas pinjaman yang diberikan sebagai langkah proteksi dalam
menghadapi penurunan pendapatan riil dan kekayaan losses of real income and wealth
Bradley, 1985 dalam Nanga, 2005.
2.3.6 Kebijakan Mengatasi Inflasi
Kebijakan menanggulangi inflasi berkaitan erat dengan berbagai pendapat mengenai teori inflasi. Dengan menggunakan persamaan Irving Fisher MV = PT,
dapat dijelaskan bahwa inflasi timbul karena MV naik lebih cepat daripada T, sehingga P naik. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya inflasi, maka focus
perhatian harus ditujukan kepada tida variabel ini.Cara mengatur variabel M, V, dan T tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan kebijaksanaan moneter, fiskal
dan kebijaksanaan yang menyangkut kenaikan produksi non moneter. a. Kebijaksanaan Moneter, meliputi:
1 Politik Diskonto Discount Policy 2 Politik Pasar Terbuka Open Market Policy
3 Pengawasan Kredit Selektif 4 Politik Persediaan Kas Cash Ratio Policy
b. Kebijakan Fiskal, meliputi: 1 Pengaturan Pengeluaran Pemerintah APBN
2 Peningkatan Tarif Pajak c. Kebijakan Non Moneter, meliputi:
1 Peningkatan Produksi 2 Kebijakan Upah
Universitas Sumatera Utara
3 Pengawasan Harga
2.4 Cadangan Devisa 2.4.1 Pengertian Cadangan Devisa