perusahaan. Jadi, PPI hanya mencakup bahan baku dan barang antara atau setengah jadi saja, sementara barang-barang jadi tidak dimasukkan dalam
perhitungan. 3. GNP Deflator adalah suatu indeks yang merupakan perbandingan atau rasio
antara GNP nominal dan GNP riil dikalikan dengan 100. GNP riil adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan di dalam perekonomian, yang
diperoleh ketika output di nilai dengan menggunakan tahun dasar based year. Oleh karena itu, GNP riiljuga sering disebut GNP berdasarkan harga tahun
dasar GNP at based year price. Sedangkan GNP nominal adalah GNP yang dihitung berdasarkan harga pasar yang berlaku GNP at current market price.
Adapun rumus untuk menghitung GNP Deflator adalah
2.3.3 Macam-macam Inflasi
Ada beberapa macam inflasi yang dapat terjadi dalam perekonomian, tergantung pada tujuan apa yang ingin dicapai. Macam-macam inflasi tersebut
antara lain: 1. Ditinjau dari parah tidaknya inflasi
Dalam pengelompokan ini yang perlu diperhatikan adalah berapa besarnya inflasi dalam suatu periode.
a. Inflasi Ringan : Inflasi yang besarnya 10 per tahun b. Inflasi Sedang : Inflasi yang besarnya 10 – 30 per tahun
Universitas Sumatera Utara
c. Inflasi Berat : Inflasi yang besarnya 30 – 100 per tahun d. Hiperinflation : Inflasi yang besarnya 100 per tahun
2. Ditinjau dari sumber atau sebab musabab inflasi a. Demand Pull Inflation
Inflasi ini timbul karena permintaan dalam negeri baik masyarakatmaupun pemerintah akan berbagai barang sangat kuat dan besar serta melebihi
keluaran output yang ada dalam perekonomian tersebut.
Gambar 2.1 Demand Pull Inflation
b. Cost Push Inflation Pada jenis inflasi ini, kenaikan harga terjadi karena adanya kenaikan biaya
produksi cost push inflation, atau dapat pula karena kenaikan buruh menuntut kenaikan upah wage push inflation.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Cost Push Inflation
3. Ditinjau dari asal inflasi a. Domestic Inflation
Inflasi ini terjadi karena kenaikan harga akibat adanya kondisi “shock” kejutan di dalam negeri baik karena perilaku masyarakat maupun
pemerintah yang mengakibatkan kenaikan harga. b. Imported Inflation
Kenaikan harga-harga umum saja tidak dipengaruhi oleh hargadalam negeri, tetapi juga oleh harga-harga luar negeri yang tercermin pada harga barang-
barang impor. Dengan demikian kenaikan indeks harga luar negeri akan mengakibatkan kenaikan indeks harga umum dan dengan sendirinya akan
mempengaruhi laju inflasi.
Universitas Sumatera Utara
2.3.4 Teori-teori Terjadinya Inflasi
Ada 3 kelompok yang mengemukakan teori inflasi, masing-masing menyoroti aspek – aspek tertentu dari proses terjadinya inflasi. Adapun teori terjadinya proses
inflasi adalah: 1 Teori Kuantitas
Teori ini menerangkan penyebab proses terjadinya inflasi yang melanda sebuah perekonomian. Pendapat teori kuantitas teori kaum klasik ini menyatakan
bahwa proses terjadinya inflasi disebabkan oleh: a Volume Uang Yang Beredar
Inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan volume uang yang beredardalam masyarakat uang giral dan uang kartal. Penambahan jumlah
uang yang beredar ini merupakan sumber utama penyebab inflasi, karena volume uang beredar lebih besardari kesanggupan output untuk
menyerapnya volume uang lebih besar dari pendapatan nasional. Bila jumlah uang beredar tidak ditambah dikurangi, maka inflasi akan berhenti
secara otomatis apapun penyebab kenaikan harga-harga dalam perekonomian tersebut.
b Adanya Perkiraan Masyarakat Kenaikan Harga Expectations Bila masyarakat mengharapkan harga-harga naik di masa yang datang,
maka penambahan uang yang beredar akan sepenuhnya diwujudkan dalam permintaan efektif di pasar. Sehingga dengan laju volume uang yang
Universitas Sumatera Utara
beredar diikuti dengan kenaikan permintaan barang-barang akan mengakibatkan terjadinya kenaikan harga atau inflasi.
2 Teori Keynes Keynes menyoroti faktor inflasi melalui pendekatan teori ekonomi makronya.
Menurut teori yang dikeluarkan Keynes, inflasi akan terjadi karena masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan pendapatannya. Terjadinya inflasi melalui
proses, ada sekelompok masyarakat yang ingin bersaing untuk merebut pendapatan nasional yang lebih besar daripada kemampuan kelompok ini untuk
mendapatkan pendapatan nasional. Proses perebutan ini akhirnya diwujudkan dalam permintaan efektif, sehingga menyebabkan permintaan masyarakat akan
barang-barang lebih besar dari barang-barang yang sanggup disediakan oleh kapasitas yang tersedia pendapatan nasional. Hal ini akan menimbulkan
inflasionary gaps yang timbul akibat golongan masyarakat yang berhasil
merebut bagian pendapatan nasional yang lebih besar secara nyata diwujudkan dalam permintaan di pasar barang-barang. Dengan demikian akan
menyebabkan naiknya harga-harga, sehingga timbullah inflasi. 3. Teori Strukturalis
Teori inflasi ini dikembangkan dari struktur perekonomian negara-negara berkembang, khususnya Amerika Latin. Inflasi dikaitkan dengan faktor struktur
perekonomian, dimana faktor struktur perekonomian hanya berubah secara bertahap dan dalam jangka panjang, sehingga inflasi ini disebut sebagai inflasi
jangka panjang.
Universitas Sumatera Utara
2.3.5 Dampak Inflasi