Produksi .1 Pengertian Produksi Analisis pengaruh Kurs (Rupiah atas Dollar AS) dan Produksi PT Inalum terhadap Nilai Ekspor Aluminium Ingot (Studi Kasus PT Inalum).
Gambar 2.1 Kurva J
2.2 Produksi 2.2.1 Pengertian Produksi
Menurut Richard Ruggles beserta istrinya Nancy D. Ruggles, definisi produksi di dalam ilmu ekonomi adalah sebagai berikut:
“In broader terms any process that creaters value or adds value to already existing goods is production”.
Universitas Sumatera Utara
Secara lebih luas setiap proses yang menciptakan nilai atau memperbesar nilai sesuatu barang adalah produksi. Dapat juga dikatakan bahwa produksi adalah setiap
usaha yang menciptakan atau memperbesar daya guna barang. Suatu bangsa harus berproduksi untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
Produksi harus dilakukan oleh pemerintah maupun oleh swasta dalam keadaan apapun. Tetapi, produksi tentu saja tidak akan dapat dilakukan apabila tidak ada
bahan-bahan yang memungkinkan dilakukannya produksi itu sendiri. Agar dapat melakukan produksi, diperlukan tenaga manusia, sumber-sumber alam, modal dalam
segala bentuknya, serta kecakapan. Semua unsur itu disebut faktor-faktor produksi factors of production.
Jadi, semua unsur itu yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang disebut sebagai faktor-faktor produksi. Seperti yang baru
disebutkan di atas, faktor-faktor produksi itu terdiri dari: • tanah land, atau SDA natural resources
• tenaga kerja manusia labor, atau SDM human resources • modal capital
• kecakapan tata laksana managerial skill
• Tanah
Faktor produksi yang pertama ini sering pula disebut dengan natural resources disamping juga sering disebut land. Dengan demikian, istilah tanah atau
Universitas Sumatera Utara
land ini maksudnya adalah segala sesuatu yang bisa menjadi faktor produksi dan berasal dari atau disediakan oleh alam, yang antara lain meliputi:
a. Tenaga penumbuh daripada tanah, baik untuk pertanian, perikanan, maupun
pertambangan. b.
Tenaga air, baik untuk pengairan, pegaraman, maupun pelayaran. Termasuk juga di sini adalah misalnya air yang dipakai sebagai bahan pokok oleh Perusahaan Air
Minum. c.
Ikan dan mineral, baik ikan dan mineral darat sungai, danau, tambak, kuala, dan sebagainya maupun ikan dan mineral laut.
d. Tanah yang di atasnya didirikan bangunan.
e. Living stock, seperti ternak dan binatang-binatang lain yang bukan ternak.
f. Iklim, cuaca, curah hujan, arus angin, dan yang sebangsanya.
g. Dan lain-lainnya, seperti bebatuan dan kayu-kayuan.
Kesimpulannya, yang dimaksud dengan istilah tanah land maupun sumber daya alam natural resources di sini adalah segala sumber asli yang tidak berasal
dari kegiatan manusia.
• Tenaga Kerja
Di dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud dengan istilah tenaga kerja manusia labor bukan semata-mata kekuatan manusia untuk mencangkul, menggergaji,
bertukang, dan segala kegiatan fisik lainnya. Yang dimaksudkan di sini bukan
Universitas Sumatera Utara
sekedar labor atau tenaga kerja saja, tetapi lebih luas lagi, yaitu human resources SDM.
Istilah yang disebut terakhir itu nyata-nyata lebih luas artinya daripada hanya sekedar labor saja. Di dalam istilah human resources atau SDM ini, tercakup tidak
saja tenaga fisik atau tenaga jasmani manusia tetapi juga kemampuan mental atau kemampuan non fisiknya, tidak saja tenaga terdidik tetapi juga tenaga yang tidak
terdidik, tidak saja tenaga yang terampil tetapi juga yang tidak terampil. Jadi, di dalam istilah atau pengertian human resources itu terkumpul semua
kemampuan manusiawi yang dapat disumbangkan untuk memungkinkan dilakukannya produksi barang-barang dan jasa-jasa. Kualitas atau mutu sumber daya
manusia sesuatu bangsa itu tergantung pada kualitas atau mutu kesehatan, kekuatan fisik, pendidikan, serta kecakapan penduduknya.
• Modal
Faktor produksi yang ketiga adalah modal capital. Secara lengkap, nama atau sebutan bagi faktor produksi yang ketiga ini adalah real capital goods barang-
barang modal riil, yang meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain serta jasa-jasa. Termasuk ke dalam bilangan
barang-barang modal semacam itu misalnya adalah mesin-mesin, pabrik-pabrik, jalan-jalan raya, pembangkit tenaga listrik, gudang serta peralatan-peralatannya.
Pengertian modal capital semacam itu sebenarnya hanyalah merupakan salah satu saja daripada pengertian modal seluruhnya, sebagaimana yang sering
Universitas Sumatera Utara
digunakan oleh para ahli ekonomi. Sebab, modal juga mencakup arti uang yang tersedia di dalam perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta faktor produksi
lainnya. Yang dimaksudkan dengan “modal” dalam faktor produksi yang ketiga ini adalah barang-barang modal, bukan modal uang. Adapun produksi yang
menghasilkan barang-barang modal adalah produksi tidak langsung indirect production.
Jadi, indirect production adalah pembuatan suatu alat, sebuah mesin ataupun setiap jenis barang modal, yang pada dasarnya akan membantu dalam hal pembuatan
barang-barang yang dipakai langsung atau barang konsumsi, untuk memenuhi kebutuhan manusia. Istilah indirect production ini sering juga disebut istilah ciptaan
Von Bohm Bawerk: “round about production”.
• Kecakapan Tata Laksana
Ketiga faktor produksi yang telah disebutkan di atas adalah faktor-faktor produksi yang dapat diraba tangible. Ketiganya, yakni, tanah, tenaga manusia, dan
modal, dapat dilihat, dapat pula diraba, disamping juga dapat dihitung, dan begitu pula dapat diukur, ditimbang, dan ditakar.
Kecakapan skill yang menjadi faktor produksi keempat ini disebut dengan entrepreneurship, yang merupakan faktor produksi yang tidak dapat diraba
intangible, tetapi peranannya sangat menentukan. Sebagai contoh, dua masyarakat atau dua bangsa yang memiliki natural
resources, human resources serta capital yang sama, tetapi salah satu di antara
Universitas Sumatera Utara
keduanya bisa berproduksi lebih baik karena memiliki kapasitas entrepreneurship yang lebih daripada yang dimiliki oleh masyarakat atau bangsa yang lain itu. Dengan
demikian, entrepreneurship atau skill itu merupakan faktor produksi yang justru paling menentukan di dalam perkembangan ekonomi masyarakat.
Keempat faktor produksi yang telah disebutkan di atas, adalah unsur-unsur yang harus bekerja demi terlaksananya proses produksi. Kepada faktor produksi
tanah, dibayarkan sewa rent. Untuk tenaga manusia labor, dikenal tiga jenis pembayaran balas jasa, yaitu upah wage, gaji salary, dan royalty. Untuk modal,
modal uang maupun barang-barang modal, dibayarkan bunga interest. Adapun dividen adalah sejenis bunga, yang dibayarkan kepada mereka yang ikut serta dalam
modal perusahaan. Kepada para entrepreneur, diterima laba profit. Tetapi laba usaha itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian pertama dibayarkan kepada pemerintah
dalam bentuk pajak perusahaan corporate tax, bagian kedua adalah laba yang tidak dibagikan undistributed corporate tax, karena digunakan untuk cadangan
perusahaan maupun untuk usaha perluasan perusahaan, dan bagian ketiga adalah laba yang dibagikan dalam bentuk dividen, yakni bagian laba untuk para pemegang
saham. Semua usaha serta daya dan kemampuan yang bisa menunjang produksi
disebut dengan istilah produktif productive. Sehubungan dengan hal itu, maka keempat faktor produksi tersebut di atas dapat pula disebut sebagai sumber-sumber
yang produktif productive resources.
Universitas Sumatera Utara
Cara yang dapat dipakai untuk melihat besarnya kapasitas produktif sesuatu sumber produktif tertentu adalah dengan melihat produktivitas productivitynya.
Pengertian produktivitas ini adalah seperti yang diterangkan oleh Stonier dan Hague: For the economist, “productivity” means about per unit of input.
Bagi ahli ekonomi, “produktivitas” berarti keluaran untuk tiap satuan masukan. Semua faktor produksi adalah input, sedang hasil produksi adalah outputnya.
Dengan demikian, produktivitas berarti besarnya hasil produksi yang dapat dihasilkan oleh setiap satuan input.