Gambaran Umum PT Indonesia Asahan Aluminium PT Inalum .1 Latar Belakang PT Inalum

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT Indonesia Asahan Aluminium PT Inalum 4.1.1 Latar Belakang PT Inalum Usaha untuk mendayagunakan Sungai Asahan, satu-satunya sungai yang mengalir dari Danau Toba dan bermuara ke Selat Malaka sudah dilakukan berulang- ulang sejak era pendudukan Hindia Belanda. Kemudian dilanjutkan pada masa pendudukan Jepang dan menjadi kenyataan setelah Indonesia Merdeka. Studi kelayakan paling awal dilakukan tahun 1919 oleh pemerintah Hindia Belanda dan tahun 1939 Maatschappij Tot Exploitatie Van de Waterkracht in de Asahan Rivier MEWA mulai merintis pembangunan PLTA Pembangkit Listrik Tenaga Air Siguragura. Tetapi, pecahnya Perang Dunia II membuyarkan rencana tersebut. Selanjutnya tahun 1962, Pemerintah Indonesia dan Rusia menandatangani perjanjian kerjasama untuk mengadakan studi kelayakan pembangunan Proyek Asahan. Tetapi, kondisi politik serta ekonomi yang tidak menguntungkan pada tahun 1965 juga telah menggagalkan usaha ini. Nippon Koei, perusahaan konsultan Jepang, pada tahun 1968 menyerahkan laporan kelayakan sementara tentang Proyek Aluminium Asahan yang kemudian disusul dengan laporan mengenai Power Development Project. Tahun 1970 dilakukan penandatanganan perjanjian antara Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Universitas Sumatera Utara dengan Nippon Koei untuk engineering service mengenai perencanaan dan penyelidikan secara rinci Proyek PLTA No. 2 dari pengembangan pembangunan Asahan dan laporan akhirnya diserahkan tahun 1972. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan Aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkannya. Tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan-perundingan yang panjang dan melelahkan serta dengan tersedianya bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk Proyek ini, Pemerintah Republik Indonesia dan 12 penanam modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan. Kedua belas Penanam Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C. ItohCo., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K. K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd. dan Mitsui Co., Ltd. Perjanjian Induk ini merupakan langkah pembuka yang semakin melicinkan jalannya pembangunan Proyek Asahan. Kemudian, kedua belas penanam modal tersebut bersama Pemerintah Jepang membentuk sebuah perusahaan penanam modal dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. NAA yang berkedudukan di Tokyo, pada tanggal 25 Nopember 1975. Tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium Inalum, sebuah perusahaan patungan antara Pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Universitas Sumatera Utara Aluminium Co., Ltd., didirikan di Jakarta. Inalum adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan, sesuai dengan Perjanjian Induk. Perbandingan saham antara Pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. pada waktu perusahaan didirikan adalah 10 dengan 90. Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut berubah menjadi 25 dengan 75 dan sejak Juni 1987 menjadi 41,13 dengan 58,87 dan pada bulan Februari 1997 perbandingan saham menjadi 41,12 dengan 58,88. Untuk melaksanakan ketentuan dalam Perjanjian Induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No. 5 tahun 1976 yang merupakan landasan hukum terbentuknya Otorita Pembangunan Proyek Asahan, yang kemudian berganti nama menjadi Otorita Asahan, sebagai wakil pemerintah yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan. Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.

4.1.2 Visi dan Misi PT Inalum

Untuk dapat bertahan dalam persaingan bisnis Aluminium yang semakin hari semakin ketat, Inalum telah menetapkan visi dan misi juga berfungsi untuk menyatukan persepsi seluruh pimpinan dan karyawan dalam menjalankan roda Perusahaan hingga tiba saatnya mengalihkan tongkat kepemimpinan ke generasi penerus pada waktunya. Universitas Sumatera Utara Adapun yang menjadi visi PT Inalum antara lain Inalum adalah Perusahaan kelas dunia dalam bidang aluminium dan industri terkait. Sedangkan yang menjadi misi PT Inalum adalah sebagai berikut: • Menciptakan manfaat bagi semua pihak berkepentingan stakeholder melalui produksi aluminium ingot yang berkualitas tinggi dan produk-produk terkait serta mampu bersaing di pasar global. • Mendukung operasi pabrik peleburan aluminium yang menguntungkan dan berkelanjutan melalui pengoperasian pembangkit listrik tenaga air yang efektif dan efisien. • Mendukung pengembangan kelompok industri aluminium nasional yang pada akhirnya mendukung pengembangan ekonomi nasional. • Berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi regional melalui pengelolaan operasi yang optimum secara menguntungkan. 4.1.3 Struktur dan Pembagian Tugas 4.1.3.1 Struktur Organisasi Di dalam menjalankan kegiatannya, setiap perusahaan harus memiliki manajemen yang baik. Salah satu aspek manajemen yang baik adalah struktur organisasi dengan uraian tugas dan fungsi setiap unsur perusahaan secara jelas. Demikian juga halnya dengan organisasi PT Inalum Kuala Tanjung yang berbentuk fungsional dibuat sesuai dengan kebutuhannya. Gambar struktur organisasi dapat dilihat pada gambar berikut: Universitas Sumatera Utara

4.1.3.2 Pembagian Tugas

1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS a. RUPS adalah organ perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi. RUPS terdiri dari: - Rapat tahunan yang diadakan selambat-lambatnya pada akhir bulan September setiap tahun kalender. - Rapat Umum Luar Biasa diadakan setiap saat jika dianggap perlu oleh Direksi danatau Pemegang Saham. b. Hak dan wewenang RUPS antara lain: - Mengangkat dan memberhentikan Komisaris dan Direksi. - Membatasi kewenangan Komisaris dan Direksi. 2. Komisaris 1 Keanggotaan a. Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya dua orang anggota, salah seorang diantaranya bertindak sebagai Presiden Komisaris. b. Para anggota Komisaris dan Presiden Komisaris diangkat oleh RUPS dari calon- calon yang diusulkan oleh para pemegang saham pihak asing dan pemegang saham pihak Indonesia sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh masing- masing pihak dengan ketentuan sekurang-kurangnya satu orang anggota Komisaris harus dari calon yang diusulkan oleh pemegang saham pihak Indonesia. c. Anggota Komisaris dipilih untuk suatu jangka waktu yang berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang kedua setelah mereka terpilih Universitas Sumatera Utara dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan para anggota sewaktu-waktu dan mereka dapat dipilih kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 2 Tugas dan tanggung jawab Komisaris adalah sebagai berikut: a. Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi. b. Komisaris dapat meminta penjelasan tentang segala hal yang dipertanyakan. c. Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seseorang atau lebih anggota Direksi berdasarkan keputusan yang disetujui oleh lebih dari setengah jumlah anggota Komisaris jikalau mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar danatau Undang-Undang dan peraturan yang berlaku. 3. Direksi 1 Keanggotaan a. Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya enam orang anggota, diantaranya seorang sebagai Presiden Direktur. b. Para anggota Direksi diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. c. Para anggota Direksi diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh para pemegang saham pihak Indonesia sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh masing- masing pihak dengan ketentuan sekurang-kurangnya satu orang anggota Direksi harus dari calon yang diusulkan oleh pemegang saham Indonesia. Universitas Sumatera Utara d. Tidak kurang dari dua anggota Direksi termasuk seorang anggota yang dicalonkan oleh Pemegang Saham Indonesia harus berkebangsaan Indonesia. 2 Masa Jabatan a. Para anggota Direksi dipilih untuk suatu jangka waktu yang berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Kedua setelah mereka terpilih dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-waktu dan mereka dapat dipilih kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham. b. Dalam hal terdapat penambahan anggota Direksi, maka masa jabatan anggota Direksi tersebut akan berakhir dengan berakhirnya masa jabatan anggota Direksi lainnya yang telah ada, kecuali Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan lain. 3 Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut: a. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. b. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Komisaris. c. Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri, berhak pula mengangkat seseorang atau lebih sebagai wakil atau kuasa yang diatur dalam surat kuasa. d. Direksi berhak mewakili perseroan di dalam atau di luar pengadilan serta melakukan segala tindakan dan perbuatan baik pengurusan maupun mengenai Universitas Sumatera Utara pemilikan serta mengikat perseroan dengan pihak lain danatau pihak lain dengan perseroan, dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 4. Presiden Direktur Presiden Direktur adalah seorang Direksi yang oleh karena jabatannya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perseroan. Adapun tugas dan tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah sebagai berikut: a. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perseroan, dengan ketentuan tindakan Presiden Direktur yang mempengaruhi kondisi keuangan perseroan harus disetujui oleh rapat Direksi. Jika perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh Presiden Direktur berwenang bertindak atas nama Direksi. b. Berhak melakukan pemanggilan Rapat Direksi. Dalam hal Presiden Direktur berhalangan, panggilan dilakukan oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Presiden Direktur. c. Presiden Direktur memimpin semua Rapat Direksi. Dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan, Rapat Direksi dipimpin oleh seorang Direktur yang khusus ditunjuk untuk maksud itu oleh Presiden Direktur. 5. Direktur Universitas Sumatera Utara Direktur adalah anggota Direksi yang oleh jabatannya melaksanakan tugas untuk kepentingan perseroan sesuai dengan ruang lingkup tugasfungsi masing- masing, yaitu: a. Umum dan personalia. b. Perencanaan dan keuangan. c. Pembangkit listrik. d. Produksi. e. Bisnis. f. Koordinasi keuangan. 6. Divisi Badan atau orang yang dibentuk atau ditugaskan untuk membantu Direktur dalam menuangkan ketentuan-ketentuan yang akan dilaksanakan berdasarkan ruang lingkupfungsi Direktur masing-masing. Divisi dikepalai oleh General Manager. 7. Departemen Badan atau orang yang dibentuk atau ditugaskan untuk melaksanakan setiap kebijaksanaan yang telah ditentukan atau digariskan oleh Divisi masing-masing. Departemen dikepalai oleh Senior Manager. 8. Seksi Badan atau orang yang dibentuk atau ditugaskan untuk melaksanakan setiap kebijakan yang telah ditentukan atau digariskan oleh Departemen masing-masing. Seksi dikepalai oleh Manager. Universitas Sumatera Utara 9. Auditor Internal Auditor Internal merupakan unit organisasi yang berdiri sendiri yang bertanggung jawab atas pemeriksaan dan penilaian tersebut kepada Presiden Direktur. Auditor Internal di bawah pengawasan Presiden Direktur membantu anggota organisasi yang bertanggung jawab atas tugas yang mereka emban dengan cara memberikan analisis, penilaian, rekomendasi, pemberian nasihat dan informasi. 10. Wakil Manajemen untuk ISO-9001 dan ISO -14001 MR Wakil Manajemen untuk sistem mutu ISO-9001 dan sistem lingkungan ISO-14001 diangkat dan bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Tugas dan tanggung jawab Wakil Manajemen antara lain: a. Memberikan arahan dan petunjuk kepada seluruh tingkatan Manajemen mengenai implementasi sistem mutu dan sistem lingkungan perusahaan. b. Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan Badan Sertifikasi sistem mutu ISO-9001 dan sistem lingkungan ISO-14001. c. Memberikan saran kepada Presiden Direktur untuk melakukan Tinjauan Manajemen mengenai implementasi Sistem Mutu dan Sistem Lingkungan tindakan pencegahan serta koreksi sesuai dengan Prosedur Mutu dan Lingkungan. d. Bertanggung jawab atas fungsi jaminan mutu dan kualitas lingkungan dengan memberikan masukan-masukan kepada Presiden Direktur danatau Direktur terkait. 4.1.4 Pembangkit Listrik Tenaga Air Sungai Asahan dengan panjang 150 km memiliki potensi debit pada musim kemarau 60 m 3 detik dan pada musim hujan lebih dari 100 m 3 detik. Universitas Sumatera Utara PLTA di Siguragura dan Tangga masing-masing digerakkan oleh potensi air terjun ini, dengan kapasitas total: Kapasitas terpasang : 603 MW Output tetap : 426 MW Output puncak : 513 MW • Bendungan Pengatur Bendungan pengatur terletak di Siruar, ± 14,5 km dari Danau Toba yang berfungsi mengatur kestabilan air ke luar dari Danau Toba ke Sungai Asahan untuk mensuplai air ke stasiun pembangkit listrik secara konstan. • Bendungan Penadah Air Siguragura Terletak di Simorea, berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun pembangkit listrik Siguragura. • Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura Stasiun pembangkit listrik ini berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit generator masing-masing berkapasitas 71,5 MW dan merupakan PLTA bawah tanah pertama di Indonesia. • Bendungan Penadah Air Tangga Membendung air yang telah dipakai PLTA Siguragura untuk dimanfaatkan kembali pada PLTA Tangga. Bendungan ini merupakan bendungan busur pertama di Indonesia. Universitas Sumatera Utara • Stasiun Pembangkit Listrik Tangga Air disalurkan melalui sebuah terowongan bawah tanah yang panjangnya 3.150 m. Terpasang 4 unit generator masing-masing berkapasitas 79,2 MW dan berada di atas permukaan tanah. • Jaringan Transmisi Tenaga listrik yang dihasilkan stasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga disalurkan melalui jaringan transmisi sepanjang 120 km dengan jumlah menara 271 buah dan tegangan 275 KV ke Kuala Tanjung. Melalui gardu induk Kuala Tanjung tegangannya diturunkan menjadi 33 KV untuk didistribusikan ke tiga gedung tungku reduksi dan gedung penunjang lainnya. Masing-masing gedung tungku reduksi mempunyai 2 unit penyearah silikon dengan DC 37 KA dan 800 V. Sesuai dengan Perjanjian Induk kelebihan tenaga listrik dengan batasan maksimum 50 MW diserahkan kepada pemerintah melalui PLN. Kelebihan tenaga listrik tegangan 275 KV ini disalurkan melalui gardu induk Kuala Tanjung ke gardu induk PLN untuk didistribusikan ke masyarakat melalui jaringan transmisi 150 KV.

4.2 Perkembangan Kurs Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS