4. Perpindahan atau kegiatan produksi suatu tempat kebeberapa tempat
lainnya 5.
Perusahaan lain mendekati sumber bahan baku aktifitas produksi yang dihasilkan oleh perusahaan yang sudah ada untuk saling menunjang satu
sama lain. Keuntungan aglomerasi yang merupakan kekuatan utama dalam bagi
setiap pusat pengembangan selanjutnya dibagi atas tiga jenis, anatara lain: 1.
ScaleEconomic Yaitu semacam keuntungan yang dapat timbul karena pusat
pengembangan memungkinkan perusahaan industri yang bergabung didalamnya beroperasi dengan skala besar karena adanya jaminan sumber
bahan baku dan pasar. 2.
Localization Ekonomics Yaitu keuntungan yang dapat timbul karena adanya saling keterkaitan
antara industri sehingga kebutuhan bahan baku dan pemasaran dapat dipenuhi dengan mengeluarkan ongkos angkut yang minim.
3. Urbanization Economics
Yaitu keuntungan yang diperoleh karena fasilitas pelayanan social dan ekonomi yang dapat digunakan secara bersama sehingga pembebanan ongkos
untuk masing-masing perusahaan industri dapat dilakukan serendah mungkin.
D. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Aglomerasi
Menurut Linde 2004 ada beberapa faktor yang sangat menetukan terhadap keberhasilan satu cluster atau aglomerasi. Faktor-faktor tersebut adalah
venture capital; tersedianya technical infrastructure, adanya higher education dan lembaga-lembaga penelitian, wiraswasta, networking and quality of linkages,
social capital dan diversity. Bebeapa studi tentang aglomerasi juga menemukan bahwa aglomerasi yang mempunyai lingkungan yang kompetitif dan adanya
rivalry akan lebih berkembang dibanding dengan aglomerasi yang sangat tergantung pada sumber daya alam, cuaca dan letk geografi. Sementara itu Chen
2005 mengemukakan faktor penting yang menyebabkan Taiwanberhasil dalam mengembangkan aglomerasi industri sejak tahun 1980-an. Pertama, peranan
pemerintah yang sangat penting dalam tahap awal pendirian aglomerasi dengan mendorong inovasi-inovasi melalui lembaga-lembaga penelitian seperti ITRI dan
Institute for Information Industry III. Dengan adanya inovasi, aglomerasi tumbuh dengan cepat. Pemerintah pada tahap awal juga memberikan insentif
fiscal berupa bebas pajak pendapatan selama lima tahun bagi perusahaan yang melakukan investasi di kawasan aglomerasi industri, termasuk pembebasan tariff
untuk impor mesin. Kedua, scale economics yang menyebabkan terjadinya backward dan
forward linkages dari industrisecara vertical, juga secara horizontal differentiation. Horizontal differentiation menimbulkan persaingan yang sehat dan
mendorong inovasi. Scale economics dari industri elektronik di Taiwan mendapat penyluran yang positif di pasar Amerika Serikat. ketersediaannya tenaga kerja
yang handal juga menjadi faktor keberhasilan aglomerasi industri di Taiwan.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah Kota Medan, yaitu dengan mengamati pengaruh aglomerasi industri di kota Medan Studi Kasus di Kawasan Industri
Medan terhadap pertumbuhan ekonomi di Medan.
B. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari beberapa sumberinstansi yang berkaitan dengan penelitian ini,
yaitu Departemen Perindustrian Perdagangan dan Koperasi dan dari berbagai sumber bacaan yang mendukung lainnya. Berdasarkan kurun waktunya, data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data time series dengan kurun waktu 17 tahun dari tahun 1990 sampai 2006.
C. Metode Analisis
Dalam menganalisis besarnya pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, penelitian ini menggunakan alat analisa ekonometrika, yaitu
meregresikan variabel-variabel yang ada dengan metode OLS Ordinary Least Square. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data dalam
penelitian ini adalah Eviews versi 4.1.