Struktrur Modal Yang Optimal Analisis Struktur Modal

Namun ketika kondisi ini mulai membaik, perusahaan akan kembali ke sasaran semula struktur modalnya. 11. Kondisi internal perusahaan Kondisi internal perusahaan dapat berpengaruh pada sasaran struktur modalnya sehingga perusahaan akan melakukan pertimbangan dalam menggunakan hutang atau menerbitkan saham.

5. Struktrur Modal Yang Optimal

Struktur modal yang optimal suatu perusahaan adalah komposisi antara hutang jangka panjang dan modal sendiri yang merupakan sumber pembelanjaan aktiva-aktiva jangka panjang perusahaan. Dalam kondisi tertentu perusahaan- perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dananya dengan menggunakan sumber dana dari perusahaan, tetapi mungkin saja kebutuhan dananya dengan menggunakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan apabila dana dari dalam perusahaan sudah tidak memenuhi lagi. Untuk memperoleh struktur modal yang optimal, perusahaan harus mengetahui besarnya biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan atas penggunaan modal tersebut, karena struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang dapat meminimalkan biaya modalnya. Kebijakan struktur modal melibatkan perimbangan antara resiko dan tingkat pengembalian: a. Menggunakan lebih banyak hutang berarti memperbesar resiko yang ditanggung pemegang saham. b. Menggunakan lebih banyak hutang juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Resiko yang semakin tinggi cenderung menurunkan harga saham tetapi meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan akan menaikkan harga saham tersebut, karena itu struktur modal yang optimal harus berada pada keseimbangan antara resiko dan pengembalian yang memaksimumkan harga saham.

6. Analisis Struktur Modal

Perusahaan dapat memperoleh modal untuk membiayai aktivitasnya dari dua sumber, yaitu dari modal sendiri atau modal asing. Masing-masing sumber memiliki keuntungan dan resiko sendiri-sendiri sehingga baik buruknya akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Penggunaan hutang dalam operasional perusahaan akan memberikan peluang untuk penambahan keuntungan yang berasal dari volume dan jenis usaha atau investasi yang dibiayai oleh hutang. Namun pembiayaan dengan hutang mempunyai pengaruh bagi perusahaan karena hutang mempunyai beban yang bersifat tetap berupa beban bunga yang dibebankan kreditur. Sedangkan jika manajer menggunakan dana sendiri akan timbul opportunity cost dari modal sendiri yang digunakan. Kegagalan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang dan ketidakefektifan dalam pengalokasian dana sendiri dapat menyebabkan kebangkrutan keuangan yang berakhir pada kepailitan perusahaan. Financial leverage adalah penggunaan dana dengan beban tetap dengan harapan untuk menambah atau memperbesar pendapatan perlembar saham biasa. Financial leverage menguntungkan kalau pendapatan dari penggunaan dana lebih besar dari pada beban tetap dari penggunaan dana tersebut, tetapi kemungkinan financial leverage dapat merugikan kalau pendapatan dari penggunaan dana lebih kecil dari pada beban tetap tersebut. Sesuai dengan pendefenisian struktur modal bahwa dasarnya struktur modal terdiri dari modal asing dan modal sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut maka analisis struktur modal juga terdiri dari analisis modal asing hutang dan analisis modal sendiri, antara lain: a. Longterm debt to asset ratio LDAR Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar hutang jangka panjang digunakan untuk investasi pada sektor aktiva. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin besar hutang jangka panjang yang digunakan untuk investasi ke dalam aktiva guna menghasilkan keuntungan. Perhitungan longterm debt to asset ratio LDAR dilakukan dengan menggunakan rumus: Longterm debt to asset ratio = aktiva total panjang jangka hutang total x 100 b. Longterm debt to equity ratio LDER Rasio ini menunjukknan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Atau diartikan juga sebagai rasio yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Menurut Warsono 2003:36 “rasio utang terhadap ekuitas menunjukkan seberapa besar hutang jangka panjang yang dapat dijamin dengan ekuitas saham”. Adapun rumus longterm debt to equity ratio LDER: Longterm debt to equity ratio = sendiri modal panjang jangka hutang total x 100

C. Profitabilitas