Dari hasil pengolahan data pada tabel diperoleh besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,137 dan signifikan pada 0,150. Nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05, maka H diterima yang berarti data residual berdistribusi
normal. Setelah data berdistribusi normal dapat dilanjutkan dengan analisis korelasi product moment dari Pearson
Penganalisaan statistik dalam penelitian ini dilakukan dengan korelasi product moment dari Pearson. Perhitungan korelasi product moment dari Pearson
dalam penelitian ini menggunakan Statistical Package for the Social Science SPSS 17.0.
2. Korelasi Product Moment Dari Pearson
a. Hubungan antara debt ratio DR dengan earning per share EPS
1 Tahun 2006
Tabel 4.7 Korelasi Debt Ratio DR Dengan Earning Per Share EPS 2006
Correlations
Debt Ratio Earning Per
Share Debt Ratio
Pearson Correlation
1 -.183
Sig. 2-tailed .531
N 14
14 Earning Per Share
Pearson Correlation
-.183 1
Sig. 2-tailed .531
N 14
14 Sumber Data: Pengolahan SPSS
t = r
2
1 2
r n
− −
t = −0,183
2
183 ,
1 2
14 −
− −
t = −0,183 x 3,5236
t = −0,6448
Berdasarkan analisis korelasi product moment dari Pearson antara debt ratio DR tahun 2006 dengan earning per share EPS tahun 2006 menunjukkan
nilai r 0 -0,183 0. Hasil tersebut menunjukkan bahwa debt ratio DR tahun 2006 dengan earning per share EPS tahun 2006 tidak memiliki korelasi positif.
Hasil tersebut juga didukung oleh hasil perhitungan t t
tabel
−0,6448 1,684 yang berarti bahwa Ha
1
tidak dapat diterima yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan positif antara debt ratio DR tahun 2006 dengan earning per
share EPS tahun 2006.
2 Tahun 2007
Tabel 4.8 Korelasi Debt Ratio DR dengan Earning Per Share EPS 2007
Correlations
Debt Ratio Earning Per
Share Debt Ratio
Pearson Correlation
1 -.318
Sig. 2-tailed .268
N 14
14 Earning Per Share
Pearson Correlation
-.318 1
Sig. 2-tailed .268
N 14
14 Sumber Data: Pengolahan SPSS
t = r
2
1 2
r n
− −
t = −0,318
2
318 ,
1 2
14 −
− −
t = −1,1122
Berdasarkan analisis korelasi product moment dari Pearson antara debt ratio DR tahun 2007 dengan earning per share EPS tahun 2007 menunjukkan
nilai r 0 -0,318 0. Hasil tersebut menunjukkan bahwa debt ratio DR tahun 2007 dengan earning per share EPS tahun 2007 tidak memiliki korelasi
positif. Hasil tersebut juga didukung oleh hasil perhitungan t t
tabel
−1,11 1,684 yang berarti bahwa Ha
1
tidak dapat diterima yang berarti bahwa tidak terdapat
hubungan positif antara debt ratio DR tahun 2007 dengan earning per share EPS tahun 2007.
3 Tahun 2008
Tabel 4.9 Korelasi Debt Ratio DR dengan Earning Per Share EPS 2008
Correlations
Debt Ratio Earning Per
Share Debt Ratio
Pearson Correlation
1 -.117
Sig. 2-tailed .691
N 14
14 Earning Per Share
Pearson Correlation
-.117 1
Sig. 2-tailed .691
N 14
14 Sumber Data: Pengolahan SPSS
t = r
2
1 2
r n
− −
t = −0,117
2
117 ,
1 2
14 −
− −
t = −0,117 x 3,4881
t = −0,4081
Berdasarkan analisis korelasi product moment dari Pearson antara debt ratio DR tahun 2008 dengan earning per share EPS tahun 2008 menunjukkan
nilai r 0 -0,117 0. Hasil tersebut menunjukkan bahwa debt ratio DR tahun 2008 dengan earning per share EPS tahun 2008 tidak memiliki korelasi positif.
Hasil tersebut juga didukung oleh hasil perhitungan t t
tabel
−0,408 1,684 yang berarti bahwa Ha
1
tidak dapat diterima yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan positif antara debt ratio DR tahun 2008 dengan earning per
share EPS tahun 2008.
Tabel 4.10 Kesimpulan Korelasi Debt Ratio DR Dengan Earning Per Share EPS
Tahun r
t-hitung t t-tabel
Kesimpulan
2006 −0,183
−0,644 1,684
Ha
1
ditolak 2007
−0,318 −1,112
1,684 Ha
1
ditolak 2008
−0,117 −0,408
1,684 Ha
1
ditolak
Dari hasil pengolahan dan perhitungan data sebelumnya, maka dapatlah disimpulkan bahwa debt ratio DR dengan earning per share EPS tidak
memiliki hubungan positif.
b. Hubungan antara debt to equity DER dengan earning per share EPS
1 Tahun 2006
Tabel 4.11 Korelasi Debt To Equity Ratio DER dengan Earning Per Share EPS 2006
Correlations
Debt to Equity Ratio
Earning Per Share
Debt to Equity Ratio Pearson
Correlation 1
-.262 Sig. 2-tailed
.365 N
14 14
Earning Per Share Pearson
Correlation -.262
1 Sig. 2-tailed
.365 N
14 14
Sumber Data: Pengolahan SPSS
t = r
2
1 2
r n
− −
t = −0,262
2
262 ,
1 2
14 −
− −
t = −0,262 x 3,5895
t = −0,9404
Berdasarkan analisis korelasi product moment dari Pearson antara debt to equity ratio DER tahun 2006 dengan earning per share EPS tahun 2006
menunjukkan nilai r 0 -0,262 0. Hasil tersebut menunjukkan bahwa debt to equity ratio DER tahun 2006 dengan earning per share EPS tahun 2006 tidak
memiliki korelasi positif.
Hasil tersebut juga didukung oleh hasil dari perhitungan t t
tabel
−0,9401,684 yang berarti bahwa Ha
2
tidak dapat diterima yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan positif antara debt to equity ratio DER tahun 2006
dengan earning per share EPS tahun 2006. 2
Tahun 2007
Tabel 4.12 Korelasi Debt To Equity Ratio DER dengan Earning Per Share EPS 2007
Correlations
Debt to Equity Ratio
Earning Per Share
Debt to Equity Ratio Pearson
Correlation 1
-.290 Sig. 2-tailed
.315 N
14 14
Earning Per Share Pearson
Correlation -.290
1 Sig. 2-tailed
.315 N
14 14
Sumber Data: Pengolahan SPSS
t = r
2
1 2
r n
− −
t = −0,290
2
290 ,
1 2
14 −
− −
t = −0,290 x 3,6197
t = −1,0497
Berdasarkan analisis korelasi product moment dari Pearson antara debt to equity ratio DER tahun 2007 dengan earning per share EPS tahun 2007
menunjukkan nilai r 0 -0,290 0. Hasil tersebut menunjukkan bahwa debt to
equity ratio DER tahun 2007 dengan earning per share EPS tahun 2007 tidak memiliki korelasi positif.
Hasil tersebut juga didukung oleh hasil perhitungan t t
tabel
−1,0491,684 yang berarti bahwa Ha
2
tidak dapat diterima yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan positif antara debt to equity ratio DER tahun 2007
dengan earning per share EPS tahun 2007.
3 Tahun 2008
Tabel 4.13 Korelasi Debt To Equity Ratio DER dengan Earning Per Share EPS 2008
Correlations
Debt to Equity Ratio
Earning Per Share
Debt to Equity Ratio Pearson
Correlation 1
-.203 Sig. 2-tailed
.487 N
14 14
Earning Per Share Pearson
Correlation -.203
1 Sig. 2-tailed
.487 N
14 14
Sumber Data: Pengolahan SPSS
t = r
2
1 2
r n
− −
t = −0,203
2
203 ,
1 2
14 −
− −
t = −0,7182
Berdasarkan analisis korelasi product moment dari Pearson antara debt to equity ratio DER tahun 2008 dengan earning per share EPS tahun 2008
menunjukkan nilai r 0 -0,203 0. Hasil tersebut menunjukkan bahwa debt to equity ratio DER tahun 2008 dengan earning per share EPS tahun 2008 tidak
memiliki korelasi positif. Hasil tersebut juga didukung oleh hasil perhitungan t t
tabel
−0,718 1,684 yang berarti bahwa Ha
2
tidak dapat diterima yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan positif antara debt to equity ratio DER tahun 2008 dengan
earning per share EPS tahun 2008.
Tabel 4.14
Kesimpulan Korelasi Debt Equity Ratio DER Dengan Earning Per Share EPS
Tahun r
t-hitung t t-tabel
Kesimpulan
2006 −0,262
−0,940 1,684
Ha
2
ditolak 2007
−0,230 −1,049
1,684 Ha
2
ditolak 2008
−0,203 −0,718
1,684 Ha
2
ditolak
Dari hasil pengolahan dan perhitungan data sebelumnya, maka dapatlah disimpulkan bahwa debt to equity ratio DER dengan earning per share EPS
tidak memiliki hubungan positif.
c. Hubungan antara longterm debt to asset ratio LDAR dengan earning per
share EPS 1
Tahun 2006
Tabel 4.15 Korelasi Longterm Debt to Asset Ratio LDAR dengan Earning Per Share
EPS 2006 Correlations
Longterm Debt to Asset Ratio
Earning Per Share
Longterm Debt to Asset Ratio
Pearson Correlation
1 -.264
Sig. 2-tailed .362
N 14
14 Earning Per Share
Pearson Correlation
-.264 1
Sig. 2-tailed .362
N 14
14 Sumber Data: Pengolahan SPSS
t = r
2
1 2
r n
− −
t = −0,264
2
264 ,
1 2
14 −
− −
t = −0,264 x 3,5915
t = −0,9482
Berdasarkan analisis korelasi product moment dari Pearson antara longterm debt to asset ratio LDAR tahun 2006 dengan earning per share EPS
tahun 2006 menunjukkan nilai r 0 -0,264 0. Hasil tersebut menunjukkan bahwa longterm debt to asset ratio LDAR tahun 2006 dengan earning per share
EPS tahun 2006 tidak memiliki korelasi positif.
Hasil tersebut juga didukung oleh hasil perhitungan t t
tabel
−0,948 1,684 yang berarti bahwa Ha
3
tidak dapat diterima yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan positif antara longterm debt to asset ratio LDAR tahun 2006
dengan earning per share EPS tahun 2006. 2
Tahun 2007
Tabel 4.16 Korelasi Longterm Debt to Asset Ratio LDAR dengan Earning Per Share
EPS 2007 Correlations
Longterm Debt to Asset Ratio
Earning Per Share
Longterm Debt to Asset Ratio
Pearson Correlation
1 -.399
Sig. 2-tailed .157
N 14
14 Earning Per Share
Pearson Correlation
-.399 1
Sig. 2-tailed .157
N 14
14 Sumber Data: Pengolahan SPSS
t = r
2
1 2
r n
− −
t = −0,399
2
399 ,
1 2
14 −
− −
t = −0,399 x 3,7779
t = −1,5074
Berdasarkan analisis korelasi product moment dari Pearson antara longterm debt to asset ratio LDAR tahun 2007 dengan earning per share EPS
tahun 2007 menunjukkan nilai r 0 -0,399 0. Hasil tersebut menunjukkan bahwa longterm debt to asset ratio LDAR tahun 2007 dengan earning per share
EPS tahun 2007 tidak memiliki korelasi positif. Hasil tersebut juga didukung oleh hasil perhitungan t t
tabel
−1,507 1,684 yang berarti bahwa Ha
3
tidak dapat diterima yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan positif antara longterm debt to asset ratio LDAR tahun 2007
dengan earning per share EPS tahun 2007. 3
Tahun 2008
Tabel 4.17 Korelasi Longterm Debt to Asset Ratio LDAR dengan Earning Per Share
EPS 2008 Correlations
Longterm Debt to Asset Ratio
Earning Per Share
Longterm Debt to Asset Ratio
Pearson Correlation
1 -.289
Sig. 2-tailed .316
N 14
14 Earning Per Share
Pearson Correlation
-.289 1
Sig. 2-tailed .316
N 14
14 Sumber Data: Pengolahan SPSS
t = r
2
1 2
r n
− −
t = −0,289
2
289 ,
1 2
14 −
− −
t = −0,289 x 3,6185
t = −1,0313
Berdasarkan analisis korelasi product moment dari Pearson antara longterm debt to asset ratio LDAR tahun 2008 dengan earning per share EPS
tahun 2008 menunjukkan nilai r 0 -0,289 0. Hasil tersebut menunjukkan bahwa longterm debt to asset ratio LDAR tahun 2008 dengan earning per share
EPS tahun 2008 tidak memiliki korelasi positif. Hasil tersebut juga didukung oleh hasil perhitungan t t
tabel
−1,031 1,684 yang berarti bahwa Ha
3
tidak dapat diterima yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan positif antara longterm debt to asset ratio LDAR tahun 2008
dengan earning per share EPS tahun 2008.
Tabel 4.18 Kesimpulan Korelasi Longterm Debt To Asset Ratio LDAR Dengan
Earning Per Share EPS Tahun
r t-hitung t
t-tabel Kesimpulan
2006 −0,264
−0,948 1,684
Ha
3
ditolak 2007
−0,399 −1,507
1,684 Ha
3
ditolak 2008
−0,289 −1,031
1,684 Ha
3
ditolak
Dari hasil pengolahan dan perhitungan data sebelumnya, maka dapatlah disimpulkan bahwa longterm debt to asset ratio LDAR dengan earning per
share EPS tidak memiliki hubungan positif.
d. Hubungan antara longterm debt to equity ratio LDER dengan earning
per share EPS 1
Tahun 2006
Tabel 4.19 Korelasi Longterm Debt to Equity Ratio LDER dengan Earning Per Share
EPS 2006 Correlations
Longterm Debt to Equity Ratio
Earning Per Share
Longterm Debt to Equity Ratio
Pearson Correlation
1 -.270
Sig. 2-tailed .351
N 14
14 Earning Per Share
Pearson Correlation
-.270 1
Sig. 2-tailed .351
N 14
14 Sumber Data: Pengolahan SPSS
t = r
2
1 2
r n
− −
t = −0,270
2
270 ,
1 2
14 −
− −
t = −0,9714
Berdasarkan analisis korelasi product moment dari Pearson antara longterm debt to equity ratio LDER tahun 2006 dengan earning per share EPS
tahun 2006 menunjukkan nilai r 0 -0,270 0. Hasil tersebut menunjukkan bahwa longterm debt to equity ratio LDER tahun 2006 dengan earning per
share EPS tahun 2006 tidak memiliki korelasi positif.
Hasil tersebut juga didukung oleh hasil perhitungan t t
tabel
−0,971 1,684 yang berarti bahwa Ha
4
tidak dapat diterima yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan positif antara longterm debt to equity ratio LDER tahun 2006
dengan earning per share EPS tahun 2006. 2
Tahun 2007
Tabel 4.20 Korelasi Longterm Debt to Equity Ratio LDER dengan Earning Per Share
EPS 2007 Correlations
Longterm Debt to Equity Ratio
Earning Per Share
Longterm Debt to Equity Ratio
Pearson Correlation
1 -.295
Sig. 2-tailed .306
N 14
14 Earning Per Share
Pearson Correlation
-.295 1
Sig. 2-tailed .306
N 14
14 Sumber Data: Pengolahan SPSS
t = r
2
1 2
r n
− −
t = −0,295
2
295 ,
1 2
14 −
− −
t = −0,295 x 3,6254
t = −1,0695
Berdasarkan analisis korelasi product moment dari Pearson antara longterm debt to equity ratio LDER tahun 2007 dengan earning per share EPS
tahun 2007 menunjukkan nilai r 0 -0,295 0. Hasil tersebut menunjukkan bahwa longterm debt to equity ratio LDER tahun 2007 dengan earning per
share EPS tahun 2007 tidak memiliki korelasi positif. Hasil tersebut juga didukung oleh hasil perhitungan t t
tabel
−1,069 1,684 yang berarti bahwa Ha
4
tidak dapat diterima yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan positif antara longterm debt to equity ratio LDER tahun 2007
dengan earning per share EPS tahun 2007. 3
Tahun 2008
Tabel 4.21 Korelasi Longterm Debt to Equity Ratio LDER dengan Earning Per Share
EPS 2008 Correlations
Longterm Debt to Equity Ratio
Earning Per Share
Longterm Debt to Equity Ratio
Pearson Correlation
1 -.218
Sig. 2-tailed .454
N 14
14 Earning Per Share
Pearson Correlation
-.218 1
Sig. 2-tailed .454
N 14
14
Sumber Data: Pengolahan SPSS
t = r
2
1 2
r n
− −
t = −0,218
2
218 ,
1 2
14 −
− −
t = −0,218 x 3,6495
t = −0,7738
Berdasarkan analisis korelasi product moment dari Pearson antara longterm debt to equity ratio LDER tahun 2008 dengan earning per share EPS
tahun 2008 menunjukkan nilai r 0 -0,218 0. Hasil tersebut menunjukkan bahwa longterm debt to equity ratio LDER tahun 2008 dengan earning per
share EPS tahun 2008 tidak memiliki korelasi positif. Hasil tersebut juga didukung oleh hasil perhitungan t t
tabel
−0,7731,684 yang berarti bahwa Ha
4
tidak dapat diterima yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan positif antara longterm debt to equity ratio LDER tahun
2008 dengan earning per share EPS tahun 2008.
Tabel 4.22 Kesimpulan Korelasi Longterm Debt To Equity Ratio LDER Dengan
Earning Per Share EPS Tahun
r t-hitung t
t-tabel Kesimpulan
2006 −0,270
−0,971 1,684
Ha
4
ditolak 2007
−0,295 −1,069
1,684 Ha
4
ditolak 2008
−0,218 −0,773
1,684 Ha
4
ditolak
Dari hasil pengolahan dan perhitungan data sebelumnya, maka dapatlah disimpulkan bahwa longterm debt to equity ratio LDER dengan earning per
share EPS tidak memiliki hubungan positif.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN