parametrik. Menurut Hartono 2008:53 ”analisis korelasi parametrik dapat dilakukan bila data yang akan dianalisis memenuhi beberapa persyaratan. Antara
bentuk datanya kontinum data rasio atau interval, homogen, distribusi datanya normal dan regresi linier”.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode korelasional. Menurut Kuncoro 2003:9 ”penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan
menentukan apakah terdapat asosiasi antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada diantara variabel yang diteliti”. Maka penelitian ini
bertujuan untuk menentukan ada atau tidaknya korelasi antara data rasio dan data rasio lainnya. Dengan menggunakan metode ini, maka dapat ditentukan ada atau
tidaknya hubungan atau korelasi antara debt ratio DR, debt to equity ratio DER, longterm debt to asset ratio LDAR, dan longterm debt to equity ratio
LDER dengan earning per share EPS.
1. Uji Normalitas
Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Menurut Ghozali 2005:110, “uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal adalah dengan melakukan pendekatan Kolmogorov-Smirnov terhadap model yang diuji. Kriteria pengambilan keputusan
adalah apabila nilai signifikansi atau profitabilitas 0.05, maka residual memiliki
distribusi normal dan apabila nilai signifikansi atau profitabilitas 0.05, maka residual tidak memiliki distribusi normal.
Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik normal probability plot dan grafik histogram. Dasar pengambilan keputusan
dalam uji normalitas menurut Ghozali 2005:110 sebagai berikut:
jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan
jika data menyebar dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Korelasi Product Moment Dari Pearson
Dalam menguji hubungan antara debt ratio DR, debt to equity ratio DER, longterm debt to asset ratio LDAR, dan longterm debt to equity ratio
LDER dengan earning per share EPS digunakan model korelasi product moment dari Pearson dengan bantuan program Statistical Package for the Social
Science SPSS. Menurut Situmorang 2008:47 “korelasi ini ditujukan untuk pasangan pengamatan data rasio yang menunjukkan hubungan yang linear”.
Menurut Hartono 2008:53, dalam menghitung koefisien korelasi Pearson dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
r
xy
=
[ ][
]
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Jika korelasi -1r1, maka berikut interpretasi yang digunakan adalah: a.
Bila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara variabel x dengan y sangat lemah atau tidak berhubungan.
b. Bila r = 1, atau mendekati 1, maka hubungan antara variabel x dengan y
sangat kuat atau dapat dinyatakan hubungan positif. c.
Bila r = -1 atau mendekati -1 maka hubungan antara variabel x dengan y sangat kuat tetapi berhubungan negatif.
3. Uji t