Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data Metode Penelitian

3.2 Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah petani kelapa sawit. Untuk petani kelapa sawit, sampel ditentukan dengan metode Snowball yaitu pengambilan sample berdasarkan mengetahui dari sampel pertama yang memberikan informasi tentang yang sama usaha tani kelapa sawit dan seterusnya Hassan,2002. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 60 petani yang terdiri dari 30 sampel Kabupaten Labuhan Batu dan 30 sampel Kabupaten Serdang Bedagai .

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data Primer Data petani kelapa sawit akan diperoleh melalui wawancara interview dengan berpedoman pada kuisioner yang terstruktur. Sampel atau responden memberikan jawaban berdasarkan pilihan yang tersedia dalam kuisioner. Selain itu, peneliti juga melakukan pengamatan langsung terhadap objek studi. Adapun isi data kuisionernya hádala mengenai posisi tawar petani, luas lahan, jenis bibit, kredit, pembeli TBS, lama bertani serta jumlah produksi. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari BPS, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta instansi lain yang terkait baik pada tingkat propinsi maupun daerah penelitian, serta bahan-bahan yang telah diterbitkan berupa hasil penelitian terdahulu.. Di samping itu, dikumpulkan juga data yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang diberlakukan di pasar TBS.

3.4 Metode Penelitian

Universitas Sumatera Utara Untuk identifikasi masalah 1 untuk mengetahui karakteristik petani kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Serdang Bedagai digunakan analisa uji beda rata-rata dan analisa deskriptif. Dimana variabel-variabel yang digunakan adalah 1. Luas lahan 2. Jenis bibit 3. Kredit 4. Lama bertani 5. Pembeli TBS 6. Jumlah produksi Uji yang digunakan adalah pengujian hipotesis selisih dua parameter rata- rata bila ukuran sampel kecil dan standar deviasi populasi tidak diketahui tetapi bisa dianggap sama 2 1 σ σ = t hitung 1 1 2 1 2 1 n n s x x p + − = 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 − + − + − = n n s n s n s p Dimana : 1 x = - Luas lahan Kabupaten Labuhan Batu Ha - Lama bertani Kabupaten Labuhan Batu Tahun - Jumlah produksi TBS Kabupaten Labuhan Batu Ton 2 x = - Luas lahan Kabupaten Serdang Bedagai Ha - Lama bertani Kabupaten Serdang Bedagai Tahun - Jumlah produksi TBS Kabupaten Serdang Bedagai Ton Universitas Sumatera Utara 2 n = jumlah populasi p s = simpangan baku Untuk identifikasi masalah 2 untuk mengetahui posisi tawar petani kelapa sawit di daerah kabupaten Labuhan Batu dan kabupaten Serdang Bedagai digunakan analisa deskripsi, dimana variabel yang digunakan adalah indikator dan paramater posisi tawar petani. Pengujian Dua Sampel Tidak Berhubungan Independent sample t test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi Priyatno, 2008 . Dimana indikator yang digunakan adalah : 1. Jika petani dan agen sama-sama menentukan harga maka posisi tawar petani tinggi . 2. Jika hanya agen yang menentukan harga maka posisi tawar petani lemah Uji yang digunakan adalah pengujian hipotesis selisih dua parameter rata- rata bila ukuran sampel kecil dan standar deviasi populasi tidak diketahui tetapi bisa dianggap sama 2 1 σ σ = t hitung 1 1 2 1 2 1 n n s x x p + − = 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 − + − + − = n n s n s n s p Dimana : 1 x = - Posisi Tawar Petani Kelapa Sawit Kabupaten Labuhan Batu Universitas Sumatera Utara 2 x = - Posisi Tawar Petani Kelapa Sawit Kabupaten Serdang Bedagai 2 n = jumlah sampel p s = simpangan baku Untuk identifikasi masalah 3 untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi posisi tawar petani digunakan model persamaan logit yaitu: Uji yang digunakan : 3 3 2 2 1 1 x x x Y i β β β β + + + = 3 3 2 2 1 1 ln 1 ln x x x Yi e p p i Y i β β β β + + + = =     − − dimana : Pi : Peluang Posisi Tawar Tinggi 1-Pi : Peluang Posisi Tawar Rendah Y : Posisi Tawar 1 : Posisi tawar Tinggi 0 : Posisi tawar rendah x 1 1 : jenis bibit bersertifikat : Jenis bibit 0 : jenis bibit tidak bersertifikat x 2 1 : tidak menggunakan kredit : Kredit 0 : menggunakan kredit x 3 Langkah-langkah dalam melakukan estimasi data dalam persamaan logit: : Jumlah produksi TBS Ton Universitas Sumatera Utara 1. Analisa dan smoothing data. Data yang di outlier di buang. 2. Uji Kesesuaian Model 3. Estimasi Logit 4. Uji Wald dan Uji G 5. Menghitung peluang 6. Menghitung Marginal Effect Perhitungan peluang dilakukan untuk mengetahui variabel bebas yang katgorik. Perhitungan marginal effect untuk menganalisa variabl bebas yang kuantitatif kontinu. Rumus marginal effect yaitu: Pi Pi x Pi x Pi Pi − = ∂ ∂ + =       − 1 1 ln β β α Untuk identifikasi masalah 4 untuk mengetahui masalah dan cara penyelesaian dalam posis tawar petani digunakan analisa deskriptif, dimana berdasarkan kenyataan di lapangan. Universitas Sumatera Utara Definisi dan Batasan Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut : Definisi 1. Petani adalah pekebun rakyat yang mengusahakan kelapa sawit yang sudah berproduksi dan merupakan perkebunan rakyat. 2. Tandan Buah Segar TBS adalah hasil kelapa sawit dalam bentuk tandan dan dihitung dengan ukuran kg atau ton. 3. Produksi TBS adalah hasil kelapa sawit dalam bentuk tandan dan dihitung dengan ukuran kg atau ton. 4. Agen TBS adalah agen yang mengumpulkan TBS dari petani yang kemudian akan menjualnya ke Pabrik Kelapa Sawit. 5. Kredit adalah pinjaman yang diberikan agen TBS maupun lembaga keuangan kepada petani kelapa sawit rakyat. 6. Luas lahan adalah luas lahan petani kelapa sawit rakyat dan sudah menghasilkan dan dihitung dalam hektar. Batasan Operasional 1. Daerah penelitian adalah Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Serdang Bedagai. 2. Sampel dalam penelitian ini adalah petani kelapa sawit yang ada di Kabupaten Labuhan Batu, dan Kabupaten Serdang Bedagai. 3. Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun 2010. Universitas Sumatera Utara DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di 2 kabupaten yaitu: Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Labuhan Batu yang terdiri dari 9 Kecamatan dan 98 DesaKelurahan Definitif dan merupakan bagian dari Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Labuhan Batu terletak antara 1°41’ - 2°44’ LU dan 99°33’ - 100°22’ BT dan menempati area seluas 256.138 Ha yang adapun batas administratif Kabupaten Labuhan Batu adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka dan Kabupaten Labuhan Batu Utara. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu Selatan dan Kabupaten Padang Lawas Utara. 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu Utara. 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Riau. Sedangkan Kabupaten Serdang Bedagai adalah salah satu Kabupaten pemekaran dari induknya yaitu Kabupaten Deli Serdang yang terletak diantara 2057 - 30 16 LU dan 970 52 - 980 45 BT. Kabupaten Serdang Bedagai secara administrative terdiri dari 11 Kecamatan, 243 desa, 5 kelurahan yang memliki luas 1.900,22 Km 2 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka yang adapun batas administratif Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebagai berikut : 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Simalungun. 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Batubara dengan Kabupaten Simalungun Adapun perbandingan luas kebun kelapa sawit berdasarkan kepemilikan di daerah Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Serdang Bedagai adalah Tabel 2.Luas Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Labuhan Batu Kepemilikan Luas Ha Persentase terhadap Jumlah Perkebunan Negeri 81.842,02 23,02 Perkebunan Swasta 240.802,51 67,72 Perkebunan Rakyat 32.927 9,26 Jumlah 355.571,53 100 Sumber : BPS,Labuhan Batu Dalam Angka 2009 Tabel 3.Luas Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Serdang Bedagai Kepemilikan Luas Ha Persentase terhadap Jumlah Perkebunan Negeri 21.937,8 40,97 Perkebunan Swasta 19.760,89 36,9 Perkebunan Rakyat 11.849,1 22,13 Jumlah 53.547.79 100 Sumber : BPS,Serdang Bedagai Dalam Angka 2009 Berdasarkan tabel 2 dan 3 di atas dapat diketahui Kabupaten Labuhan Batu memiliki luas Perkebunan Negeri, Perkebunan Swasta dan Perkebunan Rakyat yaitu sebesar 81.842,02 Ha 23,02, 240.802,51 Ha 67,72, 32.927 Ha 9,26lebih luas dibandingkan Kabupaten Serdang Bedagai yang memiliki luas Perkebunan Negeri, Perkebunan Swasta dan Perkebunan Rakyat yaitu sebesar 21.937,8 Ha 40,97, 19.760,89 Ha 36,9, 11.489,1 Ha 22,13. Di daerah Kabupaten Labuhan Batu Perkebunan Swasta lebih luas dibandingkan Perkebunan Negeri dan Perkebunan Rakyat. Berbeda dengan Kabupaten Serdang Bedagai Universitas Sumatera Utara yang memiliki luas Perkebunan Negeri paling besar dibandingkan Perkebunan Swasta dan Perkebunan Rakyat. Adapun perbandingan produksi kebun kelapa sawit di daerah Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Serdang Bedagai adalah Tabel 4.Produksi Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Labuhan Batu Kepemilikan Produksi Ton Persentase terhadap Jumlah Perkebunan Negeri 1.347.465,92 20,83 Perkebunan Swasta 4.697.467,83 72,61 Perkebunan Rakyat 424.241 6,56 Jumlah 6.469.174,75 100 Sumber : BPS,Labuhan Batu Dalam Angka 2009 Tabel 5.Luas Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Serdang Bedagai Kepemilikan Luas Ha Persentase terhadap Jumlah Perkebunan Negeri 378.827,19 44,95 Perkebunan Swasta 311.241,31 36,93 Perkebunan Rakyat 152.724,83 18,12 Jumlah 842.793,33 100 Sumber : BPS,Serdang Bedagai Dalam Angka 2009 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui Kabupaten Labuhan Batu memiliki produksi TBS Perkebunan Negeri, Perkebunan Swasta dan Perkebunan Rakyat yaitu sebesar 1.347.465,92 Ton 20,83, 4.697.467,83 Ton 72,61, 424.241 Ton 6,56 lebih banyak dibandingkan Kabupaten Serdang Bedagai yang memiliki produksi TBS Perkebunan Negeri, Perkebunan Swasta dan Perkebunan Rakyat yaitu sebesar 378.827,19 Ton 44,95, 311.241,31 Ton Universitas Sumatera Utara 36,93, 152.724,83 Ton 18,12. Di daerah Kabupaten Labuhan Batu Perkebunan Swasta memiliki jumlah produksi TBS yang lebih banyak dibandingkan Perkebunan Negeri dan Perkebunan Rakyat. Berbeda halnya dengan Kabupaten Serdang Bedagai Perkebunan Negeri memiliki jumlah produksi yang besar dibandingkan Perkebunan Swasta dan Perkebunan Rakyat. Universitas Sumatera Utara HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Perbedaan karakteristik sample petani kelapa sawit Kabupaten Labuhan Batu dengan Kabupaten Serdang Bedagai Dari hasil penelitian terhadap 30 sampel yang dilakukan di Kabupaten Labuhan Batu dan 30 sampel Kabupaten Serdang Bedagai dapat diketahui beberapa karakteristik dari usaha tani kelapa sawit. Setelah dilakukan analisis data, ternyata terdapat 2 outlier pada petani sample di Kabupaten Labuhan Batu dan 1 outlier di Kabupaten Serdang Bedagai. - Luas Lahan Rata-rata perbedaan luas lahan kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat di tabel 4 berikut: Tabel 6. Uji Beda Rata-Rata Luas Lahan No Uraian N mean Sig.2 tailed Mean Difference 1 Kabupaten Labuhan Batu 28 3.13 .164 1.17 2 Kabupaten Serdang Bedagai 29 1.96 Sumber : Analisis Data Primer 1 Dari tabel di atas dapat diketahui rata-rata luas lahan di daerah Kabupaten Labuhan Batu sebesar 3,13 Ha sedangkan di daerah Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 1.96 Ha. Hal ini berarti di daerah Kabupaten Labuhan Batu memiliki luas lahan kelapa sawit yang lebih luas dibandingkan di daerah Kabupaten Serdang Bedagai. Dari Tabel 6 juga terlihat bahwa nilai tingkat signifikansi rata-rata luas lahan di Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Serdang Bedagai adalah 0,164. Karena tingkat signifikansinya 0,164 0,005, ini menunjukkan adanya perbedaan Universitas Sumatera Utara yang nyata luas lahan di daerah Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Serdang Bedagai. Dari tabel tersebut juga diketahui bahwa perbedaan rata-rata luas lahan kelapa sawit Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebesar 1,17 Ha. Hal ini berarti sebesar 1,17 Ha perbedaan rata-rata luas lahan petani di Kabupaten Labuhan Batu lebih luas dibandingkan Kabupaten Serdang Bedagai. Perbedaan ini cukup signifikan karena produksi rata-rata TBS yang dihasilkan di daerah Kabupaten Labuhan Batu 6,16 tonpetanibulan sedangkan di daerah Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 0,12 tonpetanibulan sehingga membuat pendapatan petani di Kabupaten Labuhan Batu lebih besar dibandingkan Kabupaten Serdang Bedagai. - Jenis Bibit a. Kabupaten Labuhan Batu Karakterisitik petani sampel menurut penggunaan jenis bibit di Kabupaten Labuhan Batu dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 7. Petani Kelapa Sawit Rakyat menurut Penggunaan Jenis Bibit Penggunaan Jenis Bibit Jumlah Orang Persentase thd Jumlah 1. Bersertifikat 7 23,33 2. Tidak Bersertifikat 21 70 3 Tidak Mengetahui 2 6,67 Jumlah 30 100 Sumber : Data diolah dari Lampiran 3a Dari Tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa penggunaan jenis bibit yang petani sampel di Kabupaten Labuhan Batu pada umumnya di dominasi oleh jenis bibit yang tidak bersertifikat yakni sebanyak 21 orang atau 70 dari total petani Universitas Sumatera Utara sampel. Sedangkan penggunaan jenis bibit yang bersertifikat yakni sebanyak 7 orang atau 23,33 dari total petani sampel. Sedangkan sebanyak 2 orang atau 6,67 dari total petani sampel yang tidak mengetahui jenis bibit yang ditanamnya. Hal ini disebabkan petani tersebut langsung membeli lahan yang sudah ditanami kelapa sawit. Bibit yang digunakan di daerah ini adalah jenis bibit marihat, sucfindo, tenera dan durah. Di sini bibit yang tidak bersertifikat adalah marihat karena jenis bibit marihat yang didapat bukanlah yang asli melainkan dari pembibitan ulang dari biji kelapa sawit. Dan pembibitan tersebut dilakukan oleh petani sendiri dimana biji kelapa sawit yang didapat berasal dari hasil curian yang diambil dari perkebunan negeri. Ini membuat TBS yang dihasilkan akan sangat berbeda dengan bibit marihat yang asli bersertifikat. Hal ini dilakukan petani dikarenakan bibit yang tidak bersertifikat harganya lebih murah dibandingkan yang bersertifikat.

b. Kabupaten Serdang Bedagai