Posisi tawar petani kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu dan

Batu petani memiliki produksi TBS yang lebih banyak dibandingkan di daerah Kabupaten Serdang Bedagai. Dari Tabel juga terlihat bahwa nilai tingkat signifikansi rata-rata lama bertani di Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Serdang Bedagai adalah 0,033. Karena tingkat signifikansinya 0,033 0,05, ini menunjukkan produksi TBS petani kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu nyata lebih banyak dibandingkan produksi TBS petani kelapa sawit di Kabupaten Serdang Bedagai Dari tabel tersebut juga diketahui bahwa perbedaan rata-rata produksi TBS kelapa sawit Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebesar 1,03 ton. Hal ini berarti sebesar 1,03 ton perbedaan rata-rata produksi TBS petani di Kabupaten Labuhan Batu lebih banyak dibandingkan Kabupaten Serdang Bedagai. Tingkat produksi yang berbeda dipengaruhi oleh umur tanaman kelapa sawit. Di daerah Kabupaten Labuhan Batu lebih banyak tanaman kelapa sawit yang memiliki umur tanaman yang produktif dibandingkan di daerah Kabupaten Serdang Bedagai.

5.2 Posisi tawar petani kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu dan

Kabupaten Serdang Bedagai Posisi tawar petani adalah dimana petani dapat ikut serta dalam menentukan harga hasil panennya. Posisi tawar petani dibagi dua yaitu posisi tawar petani rendah dan posisi tawar petani tinggi. Posisi tawar petani rendah jika petani tersebut tidak ikut serta dalam menentukan harga. Hal ini berarti harga tersebut ditentukan oleh agen dan petani hanya menerima harga tersebut walaupun harga tersebut rendah. Sedangkan posisi Universitas Sumatera Utara tawar petani tinggi jika petani ikut serta dalam menentukan harga. Hal ini berarti petani ikut melakukan proses tawar menawar harga terhadap agen dan harga tersebut adalah hasil kesepakatan antara agen dengan petani. Adapun parameter yang diambil penulis untuk mengetahui posisi tawar petani tersebut adalah : 1. jumlah produksi TBS 2. alternatif pasar petani untuk menjual TBS Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Serdang Bedagai dapat diketahui posisi tawar petani kelapa sawit di daerah tersebut. Adapun hasilnya dapat dilihat di tabel berikut : Tabel 15. Posisi Tawar Petani Kelapa Sawit di Kabupaten Labuhan Batu Posisi Tawar Petani Jumlah orang Persentase thd Jumlah 1. Kuat 13 43,33 2. Lemah 17 56,67 Jumlah 30 100 Sumber : Data diolah dari Lampiran 5a Dari tabel di atas dapat diketahui posisi tawar petani di Kabupaten Labuhan Batu pada umumnya lebih dominan lemah yaitu sebesar 17 orang atau 56,67 dari total petani kelapa sawit. Sedangkan petani yang memiliki posisi tawar yang kuat sebesar 13 orang atau 43,33. Tabel 16. Posisi Tawar Petani Kelapa Sawit di Kabupaten Serdang Bedagai Posisi Tawar Petani Jumlah orang Persentase thd Jumlah 1. Kuat 1 3,33 2. Lemah 29 96,67 Jumlah 30 100 Sumber : Data diolah dari Lampiran 5b Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas dapat diketahui posisi tawar petani di Kabupaten Serdang Bedagai pada umumnya cenderung dominan lemah yaitu sebesar 29 orang atau 96,67 dari total petani kelapa sawit. Sedangkan petani yang memiliki posisi tawar yang kuat sebesar 1 orang atau 3,33. Dari kedua tabel di atas dapat disimpulkan bahwa di daerah Kabupaten Labuhan Batu petani yang mempunyai posisi tawar yang kuat lebih banyak daripada Kabupaten Serdang Bedagai. Dikarenakan petani di Kabupaten Labuhan Batu lebih banyak petani yang menjual TBS nya langsung ke PKS daripada ke agen. 5.3 Pengaruh Karakteristik usaha tani terhadap posisi tawar petani kelapa Sawit di Kabupaten Labuhan Batu dengan Kabupaten Serdang Bedaga Menurut hasil estimasi dengan menggunakan metode uji binary logit luas lahan, lama bertani dan pembeli TBS tidak dimasukkan ke dalam persamaan logit karena tidak berpengaruh nyata terhadap posisi tawar. Secara empiris, hal tersebut dapat terjadi di kedua daerah penelitian tersebut. - Luas lahan tidak merefleksikan komposisi produksi karena komposisi produksi bergantung pada usia tanaman. Umur tanaman yang produktif akan menghasilkan produksi TBS yang tinggi. Umur tanaman produktif yaitu 5-20 tahun. - Lama bertani tidak merefleksikan usia tanaman dikarenakan adanya petani yang lama bertaninya sedikit tetapi memiliki usia tanaman lebih dari 10 tahun Universitas Sumatera Utara - Pembeli TBS tidak tergantung terhadap jumlah produksi TBS yang dihasilkan petani kelapa sawit Variable-variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan logit adalah 1. Jenis bibit 2. Kredit 3. Produksi TBS Dimana variabel respon tersebut adalah 0 = jika mempunyai posisi tawar 1= jika tidak mempunyai posisi tawar Tabel 17. Model Summary Step Nagelkerke R Square 2 .210 Analisa Data Primer 4 Koefisien determinasi R 2 ini merupakan modifikasi dari Cox Snell R Square yang menghasilkan nilai antara 0 dan 1. Pada Tabel 17, ditunjukkan nilai Nagelkerke’s R 2 atas kredit sebesar 21. Hal ini berarti bahwa 21 variasi dari pengaruhi posisi tawar petani dapat dijelaskan dari variabel bebas kredit. Sedangkan sisanya, sebesar 79 dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Tabel 18. Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step 8.379 3 .039 Block 8.379 3 .039 Model 8.379 3 .039 Analisa data Primer 4 Universitas Sumatera Utara Dari table 18 diketahui nilai signifikasi yang diperoleh sebesar 0,039 maka dapat disimpulkan bahwa model tersebut dapat memprediksi bahwa posisi tawar dipengaruhi oleh jenis bibit, kredit dan produksi TBS Tabel 19. Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 19.245 7 .007 Analisa Data Primer 4 Dari table 19 dapat diketahui bahwa nilai signifikasi sebesar 0,007. Hal ini menyatakan bahwa 0,0070,005 dan bersifat tidak nyata. Berarti bahwa kesesuaian model adequately fits sesuai dengan data. Dari hasil estimasi dari persamaan tersebut dapa diketahui sebagai berikut Tabel 20. Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Jenis bibit .076 .721 .011 1 .916 1.079 Kredit -2.159 .881 6.007 1 .014 .115 Produksi TBS -.014 .028 .244 1 .621 .986 Constant 1.809 .537 11.358 1 .001 6.107 Analisa Data Primer 4 1 2 1 1 1 1 x e Xi Y E Pi β β + − + = = = X 2 P= 0,103x100 = 10,3 = kredit ExpB= .115 Dari tabel 20 terlihat kredit merupakan satu-satunya faktor yang berpengaruh nyata terhadap posisi tawar petani di Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Serdang Bedagai. Nilai Exp B kredit adalah sebesar 0,115 menunjukkan bahwa petani yang mempunyai kredit akan memiliki probaliti harga Universitas Sumatera Utara ditentukan oleh agen 0,115 x lebih tinggi dibandingkan yang tidak mempunyai kredit. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa peluang petani yang mendapatkan kredit maka sebesar 10,3 harga TBS dari petani tersebut ditentukan oleh agen. Sedangkan apabila petani yang tidak menggunakan kredit maka sebesar 89,7 petani ikut serta dalam menentukan harga. Dari hasil uji logit diketahui bahwa posisi tawar petani dipengaruhi oleh kredit sedangkan jenis bibit dan produksi TBS tidak mempengaruhi posisi tawar. Hal ini sesuai dengan hasil di lapangan yang menyatakan petani memiliki kerjasama dengan agen dengan cara petani meminjam uang kepada agen dan hasil TBS langsung dijual kepada agen dengan harga dari agen tersebut. Petani tersebut tidak bisa menjual TBS ke agen lain sebelum hutangnya lunas terlebih dahulu. Ini membuat posisi tawar petani kelapa sawit menjadi lemah.

5.4 Permasalahan dan penyelesaian dalam meningkatkan posisi tawar