b. polusi udara yang banyak terjadi di daerah perkotaan. c. genetik, dimana terjadi mutasi dari beberapa gen yang berperan dalam kanker paru
yaitu proto oncogen, tumor suppressor gene, gene encoding enzyme. d. diet yang rendah konsumsi betakarotene, selenium dan vitamin A pernah
dilaporkan menyebabkan tingginya risiko kanker paru.
2.1.3 Epidemiologi Kanker Paru
Prevalensi kanker paru di negara maju sangat tinggi, di Amerika tahun 2002 dilaporkan terdapat 169.400 kasus baru merupakan 13 dari semua kanker baru
yang terdiagnosis dengan 154.900 kematian merupakan 28 dari seluruh kematian akibat kanker. Di Inggris prevalensi kejadiannya mencapai 40.000 tahun, sedangkan
di Indonesia menduduki peringkat 4 kanker terbanyak. Di RS Kanker Dharma Jakarta tahun 1998 menduduki urutan ke 3 setelah kanker payudara dan kanker leher rahim.
Angka kematian akibat kanker paru di seluruh dunia mencapai kurang lebih satu juta penduduk setiap tahunnya. Karena sistem pencatatan kita yang belum baik, prevalensi
pastinya belum diketahui tapi klinik tumor dan paru di Rumah Sakit merasakan benar peningkatannya. Di negara berkembang lain, dilaporkan insidennya naik dengan
cepat antara lain karena konsumsi rokok berlebihan seperti di China yang mengkonsumsi 30 rokok dunia. Sebagian besar kanker paru mengenai pria 65
dengan life time risk 1:13 dan pada wanita 1:20 Amin, 2006.
2.1.4. Faktor Risiko Kanker Paru
Faktor risiko dari kanker paru ada tiga,yaitu merokok, gas radon dan riwayat keluarga dengan kanker paru. Merokok merupakan faktor risiko utama dari kanker
paru. Seorang perokok lebih berisiko 10 hingga 20 kali terkena kanker paru atau meninggal akibat kanker paru tersebut dibanding dengan orang yang tidak
merokok.Merokok juga menyebabkan kanker laring, mulut, tenggorokan, esofagus, kandung kemih, ginjal, pankreas, serviks, dan juga acute myeloid leukemia.Merokok
Universitas Sumatera Utara
dari bekas rokok orang lain secondhand smoke juga mengakibatkan kanker paru CDC, 2010.
Gas Radon juga menyebabkan kanker paru. Gas ini biasanya ditemukan di dalam rumah. Gas ini tidak berbau, tidak berwarna yang keluar dari batu atau debu
dan bisa terperangkap dalam rumah atau bangunan. Gas radon merupakan penyebab kedua dari kanker paru setelah merokok CDC, 2010.
Risiko kanker paru akan meningkat apabila orang tua ataupun saudara pernah menderita penyakit kanker paru. Bisa karena di dalam keluarga saling berbagi
kebiasaan, misalnya merokok. Bisa juga karena tinggal di dalam lingkungan yang sama di mana ada karsinogen, yaitu gas radon. Selain itu, bisa juga karena penyakit
ini diturunkan dalam gen mereka CDC, 2010.
2.1.5. Jenis Kanker Paru
Pembagian praktis untuk tujuan pengobatan, terdiri dari SCLC small cell lung carcinoma dan NSCLC non small cell lung carcinoma atau karsinoma
skuamosa, adeno karsinoma, karsinoma sel besar. Gambaran histology dari SCLC small cell lung carcinoma yang khas adalah
dominasi sel-sel kecil yang hampir semuanya diisi oleh mukus dengan sebaran kromatin yang sedikit sekali tanpa nukleoli. Disebut juga oat cell carcinoma karena
bentuknya mirip dengan bentuk biji gandum. Sel kecil ini cenderung berkumpul di sekeliling pembuluh darah halus menyerupai pseudorest. Sel-sel yang bermitosis
banyak sekali ditemukan, begitu juga gambaran nekrosis. DNA yang terlepas menyebabkan warna gelap sekitar pembuluh darah Amin, 2006.
Gambaran histologis NSCLC non small cell lung carcinoma yang khas adalah proses keratinisasi dan pembentukan “bridge” intraseluler, studi sitologi
memperlihatkan perubahan yang nyata dari displasia skuamosa ke karsinoma in situ Amin,2006.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6. Patogenesis Kanker Paru