Kepemimpinan Konsultasi Kepemimpinan Partisipasi Kepemimpinan Delegasi

membatasi peranan bawahan dan memberitahu mereka tentang apa, bagaimana, dan dimana melakukan pekerjaan. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dilakukan pemimpin, bawahan hanya melaksanakan tugas seperti yang telah diinstruksikan pemimpin. Pada bagian tata usaha, gaya kepemimpinan instruksi relatif sering digunakan, terutama apabila ada suatu masalah yang harus diselesaikan dalam waktu singkat. Pembantu Dekan II beserta Kabag dan para Kasub. mengambil keputusan dan memberi instruksi kepada para staff pegawainya.

2. Kepemimpinan Konsultasi

Gaya kepemimpinan yang sifatnya konsulfatif dapat disebut sebagai gaya dokter karena dengan gaya ini pemimpin banyak memberikan arahan dan mengambil semua keputusan. Pemimpin mengambil keputusan dan berusaha menjual gagasan keputusannya kepada bawahannya. Pada saat yang sama pemimpin telah mulai membuka komunikasi dua arah dengan menyimak gagasan bawahan. Sekalipun demikian, pemecahan maslaha dan pengambilan keputusan masih dilakukan pemimpin. Pada bagian tata usaha, gaya kepemimpinan konsultasi relatif sering digunakan, Pembantu Dekan II beserta Kabag dan para Kasub. berkonsultasi dengan para staff pegawai untuk mencapai suatu kesimpulan. Dan dari hasil konsultasi itulah Pembantu Dekan II sebagai pimpinan tertinggi mengambil keputusan. Universitas Sumatera Utara

3. Kepemimpinan Partisipasi

Gaya kepemimpinan yang bersifat partisipatif dapat dinamakan sebagai gaya konsultan karena pemimpin mengikutsertakan bawahan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Dengan menerapkan gaya ini, pemimpin dan bawahannya bertukar pikiran dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Disamping itu, komunikasi dua arah ditingkatkan dan pemimpin lebih banyak mendengarkan dengan aktif. Pemimpin tidak lagi memberikan instruksi yang terperinci. Pada bagian tata usaha, gaya kepemimpinan partisipasi relatif sering digunakan, Pembantu Dekan II beserta Kabag dan para Kasub memberikan kesempatan pada para staff untuk memberikan pendapat dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

4. Kepemimpinan Delegasi

Gaya kepemimpinan yang sifatnya mendelegasi dapat disebut dengan gaya bebas karena pemimpin dan bawahan hanya mendiskusikan batasan masalah bersama-sama sehingga tercapai kesepakatan. Selanjutnya, proses pengambilan keputusan di delegasi kepada bawahan untuk melaksanakan tugasnya. Pimpinan juga melepaskan semua tanggung jawab dengan begitu saja kepada bawahan. Pimpinan menentukan tugas para pegawainya mengawasi pelaksanaan tugasnya dengan ketat, menggunakan perangsang agar tercapainya tujuan, serta menggunakan teknik efisiensi untuk menentukan tingkat standar perusahan. Pada bagian tata usaha, gaya kepemimpinan delegasi relatif jarang digunakan, Pembantu Dekan II beserta Kabag dan para Kasub. tidak memberi kebebasan Universitas Sumatera Utara kepada para staff pegawai dalam mengambil keputusan. Karena sangat beresiko apabila terjadi masalah sementara tanggung jawab ada pada pimpinan. Berdasarkan 4 gaya kepemimpinan, Pembantu Dekan II, Kabag Tata Usaha dan para Kasub. cenderung memiliki gaya kepemimpinan konsultasi dan partisipasi. Karena dalam menjalankan kepemimpinannya, banyak memberikan arahan dan menerima masukan. Disamping itu juga mengikutsertakan bawahan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

3. Ciri-Ciri Pemimpin Yang Baik