Mengenakan pakaian kerja dan tanda pengenal Ketaatan karyawan terhadap peraturan

surat dokter yang menyatakan bahwa kondisi pegawai tersebut memang sedang sakit. Pada bagian tata usaha kondisi ini relatif sudah berjalan baik.

6. Ketepatan jam kerja

Penetapan hari kerja dan jam kerja diatur atau ditentukan oleh perusahaan. Karyawan diwajibkan untuk mengikuti aturan jam kerja, tidak melakukan pelanggaran jam istirahat, dan jadwal kerja lain, keterlambatan masuk kerja, dan wajib mengikuti aturan jam kerja per hari. Pada Fakultas Ekonomi, para pegawai harus mematuhi ketetapan jam kerja yang telah ditentukan yaitu mulai pukul 08.00-14.00. Dari temuan saya di lapangan selama magang, ketepatan jam kerja ini relatif kurang baik. Hampir rata- rata pegawai hadir pada pukul 08.15, bahkan ada yang hadir pada waktu 08.30. Ini merupakan suatu pelanggaran disiplin yang seharusnya dapat diatasi oleh pimpinan.

7. Mengenakan pakaian kerja dan tanda pengenal

Seluruh karyawan wajib memakai pakaian yang rapi, dan sopan, serta mengenakan tanda pengenal selama menjalankan tugas. Bagi sebagian besar perusahaan, biasanya menyediakan seragam kepada karyawan sebagai symbol dari kebersamaan dan keakraban. Pada fakultas ekonomi, pengenaan seragam dan tanda pengenal hanya pada hari-hari tertentu.

8. Ketaatan karyawan terhadap peraturan

Adakalanya karyawan menunjukkan ketidakpatuhan, seperti menolak melaksanakan tugas yang seharusnya dilakukan. Jika tingkah laku karyawan menimbulkan dampak atas kinerjanya, para pimpinan harus siap melakukan tindakan kedisiplinan. Universitas Sumatera Utara Kedisiplinan kerja di bagian tata usaha Fakultas Ekonomi dilakukan dengan menetapkan peraturan-peraturan dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh pimpinan dan seluruh pegawai. Adapun peraturan yang berkaitan dengan disiplin, antara lain : a. Peraturan jam masuk, pulang kerja, dan istirahat b. Peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam pekerjaan c. Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan unit-unit kerja d. Peraturan dengan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakuka n oleh para pegawai selama dlam melakukan pekerjaannya. Dari keempat indikator kedisiplinan di atas. Pegawai pada bagian tata usaha, relatif sudah menjalankan semuanya dengan baik. Walaupun tidak dapat dipungkiri, masih ada beberapa pegawai yang masih belum dapat menjalankan kedisiplinan secara baik. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Menurut Fathoni, Abdurrahmat, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Asdi Mahasatya, 2006, Faktor-faktor yang mempengaruhi didiplin kerja adalah sebagai berikut : g. Tujuan dan Kemampuan h. Keteladanan pimpinan i. Keadilan Universitas Sumatera Utara j. Waskat. Tindakan nyata dan paling efektif untuk mewujudkan kedisiplinan karyawan. Atasan harus aktif dan langsung mengawasi peilaku, moral, gairah dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu hadir di tempat kerjanya agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan. k. Sanksi hukuman l. Ketegasan Semua organisasi atau perusahaan pasti mempunyai standar perilaku yang harus dilakukan dlaam hubungannya dengan pekerjaan dan menginginkan para karyawan untuk mematuhinya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas. Pada bagian tata usaha, faktor-faktor diatas sangat berpengaruh dalam meningkatkan disiplin pegawai. Dari temuan saya di lapangan, pegawai pada bagain tata usaha relatif sudah melaksanakan dan mentaati aturan-aturan yang sudah ditetapkan dengan pengawasan oleh pimpinan. Baik itu Pembantu Dekan II, maupun Kabag. Beserta Kasub.

2. Bentuk Pendisiplinan Kerja