Kesimpulan Saran KESIMPULA DA SARA

BAB V KESIMPULA DA SARA

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai sambungan kayu geser ganda dengan menggunakan berbagai jenis kayu dan ukuran diameter baut, maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Terdapat kecenderungan peningkatan beban per baut sambungan kayu geser ganda seiring dengan meningkatnya ukuran diameter baut pada sesaran 3,00 mm dan 5,00 mm. Secara umum beban per baut sambungan kayu geser ganda juga meningkat secara nyata dengan meningkatnya berat jenis kayu kecuali kayu nangka. 2. Pada sesaran 0,80 mm, nilai beban per baut sambungan kayu mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya ukuran diameter baut. Untuk sesaran 1,50 mm, secara umum nilai beban per baut sambungan kayu mengalami peningkatan hanya pada kayu akasia, kelapa dan nangka. Sedangkan kayu keruing mengalami penurunan beban per baut pada penggunaan baut diameter 7,9 mm ke baut diameter 9,5 mm.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan setelah melihat hasil dari penelitian ini yaitu: 1. Perlu dikaji mengenai pengaruh kualitas dari alat sambung terhadap kekuatan sambungan kayu yang dihasilkan. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai sambungan kayu keruing dengan berbagai ukuran diameter baut untuk mengetahui beban yang dapat diterima oleh kayu tersebut. DAFTAR PUSTAKA Agussalim. 2010. Desain Kekuatan Sambungan Kayu Geser Ganda Berpelat Baja dengan Baut pada Lima Jenis Kayu Indonesia [Tesis]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Anonim. 1961. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia PKKI NI 1961. Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik. Yayasan Normalisasi Indonesia. Bandung. . 1981. Mengenal Kayu Indonesia dan Penggunaannya. Pendidikan Industri Kayu Atas. Semarang. . 2010. Industri Kayu Masih Butuh 18 Juta m 3 Bahan Baku. http:arsipberita.comshowindustri kayu masih butuh 18 juta m3 bahan baku 104930.html . [29 Desember 2010]. Asia Pacific Coconut Community. 1979. Coconut Wood. The Proceeding of Coconut Wood Meeting Zamboaga 22 27 October. Spansanid by DCA, NZ of Foreign Atkins. Published by DCA. Manila. pp 1 8. Breyer DE, Fridley KJ, Cobean KE, Pollock DG. 2007. Design of Wood Structures, ASDLRFD. RR Donnolley. McGraw Hill Professional, Two Penn Plaza, New York, NY 10121 2298. Burges, P. F. 1996. Timber of Sabah Forest Record No. 6 Forest Departement Sabah. Dishongh, Burl E. 2003. Pokok pokok Teknologi Struktur untuk Konstruksi dan Arsitektur. http:books.google.co.idbooks?id=sambungan+geser+ganda source=false. [05 Agustus 2010]. Haygreen, J. G and Bowyer, J. L. 1996. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu: Suatu Pengantar. Diterjemahkan oleh Dr. Ir. Sutjipto A. Hadikusumo. Gadjah Mada Univesity Press. Yogyakarta. Haygreen J.G, R. Shmulsky, dan J.L. Bowyer. 2003. Forest Products and Wood Science, An Introduction USA: The Lowa State University Press. Hoyle, R.J.Jr. 1973. Wood Technology in The Design of Structure. Mountain Press 1 Kartasujana, I., Mandang,Y.I., Prawira, S.A. and Kadir, K. 1981. Atlas Kayu Indonesia Jilid II. Pusat Penelitian Pengembangan Kehutanan. Bogor. Isrianto. 1997. Kajian Struktur Anatomi dan Sifat Fisik Kayu Nangka [Skripsi]. Departemen Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Mandang, Y. I., Pandit I. K. N. 1997. Pedoman Identifikasi Jenis Kayu di Lapangan. Bogor: Yayasan Prosea. Martawijaya, A., I. Kartasujana, K. Kadir, S. A. Prawira. 2005. Atlas Kayu Indonesia Jilid I. Departemen Kehutanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor. Murwentianto, B. 2003. Perubahan Sifat Keasaman Kayu Nangka Lamk, Manii Sengon Selama Proses Pengeringan [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Nurhasanah. 2010. Pengaruh Diameter dan Jumlah Baut terhadap Kekuatan Sambungan Tarik Double Shear Balok Kayu dengan Pelat Baja pada Tiga Jenis Kayu [Skripsi]. Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Tidak Diterbitkan. Oey Djoen Seng. 1964. Berat Jenis dari Jenis jenis Kayu Indonesia dan Pengertian Beratnya untuk Keperluan Praktek. Lembaga Penelitian Hasil Hutan Bogor. Palomar, R. N. 1990. State of The Art : Coconut Utilization. Asian And Pasific Coconut Community. Jakarta. pp. 1 8. Porteous, Jack and Abdy Kermani. 2007. Structural Timber Design to Eurocode 5. British : Blackwell Publishing. Pun, C. Y. 1987. Structural Timber Joints. Malayan Forest Records No. 32. Forest Research Institute Malaysia. Kuala Lumpur. Rahman. 1986. Pengaruh Sudut Kerat dan Bagian Batang terhadap Sifat Penggergajian Kayu Kelapa . Jurnal Penelitian Hasil Hutan. Volume 3, Nomer 2, pp 28 32. BPHH. Rita, I. 2007. Keawetan Alami dan Dugaan Perubahan Kekakuan Kayu Nangka dan Mangium [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Said, M. 1986. Perbandingan Sifat Kekuatan dan Keawetan Kayu Kelapa L. Varietas Genjah Dwarf variefty Terhadap Varietas Dalam Tall variety. Skripsi Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Tidak Dipublikasikan. Sudarna, N. S. 1990. Anatomi Batang Kelapa. Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 7 No 3 LPHH. Bogor. Sulc, V. K. 1984. Coconut Palm Wood Utilization. UNDP. Food and Agriculture Organization of The United Nations. Zamboanga, Philippines. Surya, P. E. 2002. Aneka Cara Menyambung Kayu. Jakarta : Puspa Swara. Suryokusumo, S. 1984. Penggunaan Panel Kayu Khususnya Kayu Lapis Ditinjau Dari Segi Keteknikan. Proceeding Seminar Fokus Kayu Lapis,84. Jakarta. Tamolang, F. N. 1979. The Utilization of Coconut Trunk and Other Part in The Philipines. NSB Technology Journal Vol I. no 2. 36 – 48. Tiyastoto, U. 1985. Variasi Berat Jenis Kayu Kelapa L. serta Hubungannya dengan Sifat Mekanis. Skripsi Jurusan Teknologi Hasil Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Tidak Dipublikasikan. Tular and Idris. 1981. Sekilas Mengenai Struktur Bangunan Kayu di Indonesia. Proceeding Lokakarya Standarisasi Kayu Bangunan. Departemen Hasil Hutan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Wirjomartono, S. 1977. Konstruksi Kayu, Jilid I, Cetakan VI, Bahan Bahan Kuliah Penerbit Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada, Yokyakarta. Yap, K.H.Felix. 1964. Konstruksi Kayu. Bandung : CV. Trimitra Mandiri. LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil pengukuran sifat fisis kadar air, kerapatan, dan berat jenis empat jenis kayu

o. Kode