Kegiatan Penyiapan Lahan di BKPH Sanca

14 Gambar 14 Persentase penyebab kebakaran hutan BKPH Sanca Menurut pihak BKPH Sanca sejauh ini sangat sulit menangkap pelaku pembakaran yang disengaja. Hal ini dapat berpeluang pada terjadinya kebakaran hutan. Pendekatan hukum perlu ditingkatkan guna mengantisipasi kebakaran hutan yang lebih luas. Cukup sulit untuk membuktikan dan menyimpulkan bahwa penyebab kebakaran hutan karena ketidaksengajaan seperti puntung rokok. Jika memang benar, sangat kecil kemungkinannya. Dibuktikan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan bahwa puntung rokok tidak dapat menyebabkan kebakaran hutan. Untuk itu masyarakat perlu diberi pengetahuan lebih seperti sosialisasi mengenai penyebab kebakaran hutan dan menegaskan bahwa sebenarnya kegiatan merokok mempunyai kemungkinan walaupun kecil dalam menimbulkan kebakaran hutan.

5. Upaya Pengendalian Kebakaran Hutan KPH Indramayu

Terkait dengan sistem pengelolaan hutan berbasiskan masyarakat yang saat ini diterapkan maka upaya pengendalian kebakaran hutan dengan meningkatkan peran masyarakat pun telah dirancang dan diaplikasikan di BKPH Sanca sejak tahun 2006. Upaya pengendalian kebakaran hutan adalah aktivitas untuk melindungi hutan dari kebakaran hutan yang mencakup pencegahan, pemadaman, dan penanganan pasca kebakaran PP No.45 tahun 2004.

a. Pencegahan Kebakaran Hutan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peningkatan peran masyarakat dalam kegiatan pencegahan kebakaran hutan yang dilakukan oleh BKPH Sanca antara lain dengan penyuluhan atau sosialisasi, papan peringatan, peraturan tertulis, dan sekat bakar hijau. Kegiatan-kegiatan pencegahan kebakaran hutan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 Tabel 4 Kegiatan pencegahan kebakaran hutan No Kegiatan Pencegahan Kebakaran Hutan Desa Sanca Desa Bantarwaru Jumlah Responden Persentase Jumlah Responden Persentase 1 Penyuluhan Sosialisasi 7 23.33 11 36.67 2 Papan peringatan 21 70 18 60 3 Sekat bakar hijau 2 6.67 1 3.33 Puntung rokok 40 Pengembalaan perburuan 13 sengajaiseng 47 15 Gambar 15 Kegiatan pencegahan kebakaran hutan di BKPH Sanca Pencegahan kebakaran diberikan kepada masyarakat dengan harapan agar masyarakat dapat berkontribusi dalam mencegah kebakaran hutan. Pada grafik di atas terlihat bahwa kegiatan pencegahan kebakaran hutan di Desa Sanca sebesar 23.33 masyarakat mengetahui adanya kegiatan penyuluhan atau sosialisasi, 70 pernah melihat papan peringatan, dan 6.67 mengetahui pencegahan teknis dengan sekat bakar. Pencegahan kebakaran Desa Bantarwaru yaitu sebesar 36.67 mengetahui adanya kegiatan penyuluhan atau sosialisasi, dan 60 pernah melihat papan peringatan dan 3.33 mengetahui pencegahan teknis dengan sekat bakar. Dalam kegiatan penyuluhan atau sosialisasi masyarakat diberi pengetahuan tentang bahaya kebakaran hutan, pengendalian kebakaran hutan, dan tindakan- tindakan yang dapat mencegah terjadinya kebakaran hutan. Kegiatan tersebut umumnya dilakukan secara informal, baik dari segi waktu dan tempat penyampaian. Kegiatan pencegahan dilakukan pada awal musim kemarau, biasanya diberikan di rapat desa yang kemudian akan disampaikan oleh pihak desa ke masyarakat, di rumah mandor, di acara kumpul seperti pengajian, dan lain-lain yang waktunya tidak tentu. Papan-papan peringatan yang dibuat oleh pihak BKPH Sanca berfungsi untuk memperingati masyarakat yang hendak memasuki hutan atau berada dalam hutan agar berhati-hati terhadap penggunaan api. Beberapa masyarakat menambahkan pernah melihat adanya papan peringatan tersebut namun kondisinya memprihatinkan, dan hanya ada pada musim-musim kebakaran saja seperti pada bulan Agustus sampai September, setelah itu papan peringatan menjadi rusak bahkan seringkali hilang. Tidak ada masyarakat yang mengetahui adanya peraturan tertulis atau undang-undang mengenai pencegahan kebakaran hutan. Gambar 16 Spanduk peringatan kebakaran hutan 23.33 70.00 6.67 36.67 60.00 3.33 10 20 30 40 50 60 70 80 Penyuluhan Sosialisasi Papan peringatan Sekat bakar hijau Desa Sanca Desa Bantarwaru 16 Pendekatan teknis yang dilakukan oleh BKPH Sanca dan masyarakat dilakukan dengan pembuatan sekat bakar hijau menggunakan vegetasi seperti pisang, secang, dan hijauan makanan ternak. Pembuatan sekat bakar hijau ini merupakan suatu bentuk kerja sama antara pihak BKPH Sanca dengan masyarakat karena selain untuk mencegah kebakaran hutan, juga dapat menambah penghasilan masyarakat dan mencegah penggembalaan liar di dalam kawasan hutan.

b. Pemadaman Kebakaran Hutan

Ketika mengetahui adanya kebakaran seperti asap yang berasal dari kawasan hutan, petugas BKPH Sanca segera meminta bantuan dengan menghubungi Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH untuk bersama-sama memadamkan api. Saat ini tidak ada pasukan khusus untuk pemadam kebakaran hutan di KPH Indramayu, semua masuk dalam satu cakupan gangguan hutan yang akan dikoordinir oleh petugas gangguan keamanan hutan gukamhut yang ada dalam setiap BKPH. Prinsip dasar memadamkan seluruh api dapat dilakukan dengan metode jalur pembuatan ilaran, metode pemadaman api secara langsung, dan pembakaran balik. Metode jalur yaitu membuat jalur mekanik dengan membersihkan bahan- bahan yang mudah terbakar. Jalur dibuat melintang atau memotong arah menjalarnya api sehingga penjalaran api akan terhenti. Metode pembakaran balik yaitu membuat jalur mekanik yang tidak lebar terlebih dahulu kemudian dilebarkan dengan pembakaran ke arah berlawanan datangnya api, lebar jalur mekanis ini adalah satu sampai dua meter. Metode pemadaman api secara langsung yaitu dengan memadamkan bahan bakar yang terbakar dengan air, tanah, atau alat pemadam seperti gepyok, metode ini digunakan pada kebakaran hutan skala kecil. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat diketahui bahwa kegiatan pemadaman kebakaran hutan yang dilakukan BKPH Sanca bersama masyarakat antara lain untuk masyarakat Desa Sanca 63.3 melakukan pemadaman kebakaran hutan dengan membuat jalurilaran, 10 dengan menggunakan kepyok dan tanah, serta 20 melakukan pembakaran balik, adapun masyarakat yang belum pernah ikut serta dalam memadamkan kebakaran hutan yaitu 6.7. Masyarakat Desa Bantarwaru 76.6 memadamkan kebakaran hutan dengan menggunakan tanah dan kepyok dan 23.3 melakukan pembakaran balik untuk memadamkan kebakaran hutan Tabel 5. Tabel 5 Kegiatan pemadaman kebakaran hutan No. Kegiatan Pemadaman Kebakaran Hutan Desa Sanca Desa Bantarwaru Jumlah Responden Persentase Jumlah Responden Persentase 1 Pembuatan ilaran api 19 63.33 2 Metode Pemadaman dengan tanahgepyok 3 10 23 76.67 3 Metode Pembakaran Balik 6 20 7 23.33 4 Belum Pernah memadamkan 2 6.7