Analisis Tanah Metode Pengumpulan Data

14 menit sekali selama 30 menit. Pengukuran dilakukan selama tiga hari berturut- turut tanpa hari hujan. Jika turun hujan, maka pengukuran dianggap gagal Handoko 1993.

3.4.4 Analisis Tanah

Pengambilan sampel tanah untuk dianalisis dilakukan dengan menggunakan metode tanah tidak terusik dan tanah terusik. Pengambilan contoh tanah tidak terusik dengan menggunakan ring tanah dan bertujuan untuk penentuan sifat fisik tanah. Kegiatan ini dilakukan di plot pengamatan pada kelerengan sedang dan curam serta pada plot pengamatan permudaan berumur 1 tahun, dan permukaan tanah yang tidak terdapat banyak akar. Adapun sifat fisik tanah yang diamati antara lain tekstur tanah, berat isi, kapasitas lapang, titik layu permanen, ruang pori, dan kadar air contoh tanah. Cara pengambilan tanah tidak terusik agregat utuh oleh Balai Penelitian Tanah 2004 adalah sebagai berikut: Lapisan tanah diratakan dan dibersihkan dari serasah serta bahan organik lainnya. Kemudian ring diletakkan tegak lurus dengan permukaan tanah bagian ring yang tajam berada di bawah dan permukaan ring ditutup dengan menggunakan balok kayu yang datar. Balok kayu yang menutupi ring tersebut dipukul hingga 34 bagiannya masuk ke tanah. Ring lainnya diletakkan tepat di atas ring pertama bagian yang tajam berada di bawah dan posisi kedua ring harus sejajar, kemudian ditekan kembali sampai bagian bawah dari ring ini masuk ke dalam tanah hingga 12 tinggi ring. Tanah di sekitar ring digali dengan sekop membentuk persegi enam. Selanjutnya, tanah dikerat dengan pisau sampai hampir mendekati bentuk ring. Setelah ring berhasil diambil dari dalam tanah, ring kedua dipisahkan dengan hati-hati dengan menggunakan pisau tipis, kemudian tanah yang berlebihan pada bagian atas dan bawah ring dibersihkan dengan menggunakan pisau tipis dan tajam. Langkah terakhir adalah menutup ring dengan tutup plastik. Sifat kimia tanah seperti pH tanah, kandungan bahan organik, nitrogen, serta unsur-unsur hara yang lain diamati dengan cara mengambil contoh tanah menggunakan metode yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanah 2004 yaitu sebagai berikut: menentukan tempat atau titik pengambilan contoh tanah individu, dengan cara: 1 sistematik, seperti sistem diagonal Gambar 1a dan 1c 15 a atau zig-zag Gambar 1b, atau 2 acak Gambar 1d. Pengambilan contoh tanah dilakukan pada: areal 1 datar low land, areal 2 miring, areal 3 datar terpisah upland. Permukaan tanah tersebut dibersihkan dari rumput, batu, atau kerikil, dan sisa-sisa tanaman atau bahan organik segar atau serasah. Setelah dibersihkan, tanah tersebut dicangkul sedalam lapisan olah 20 cm, kemudian pada sisi yang tercangkul, tanah diambil setebal 1,5 cm dengan menggunakan sekop atau cangkul. Apabila menggunakan bor tanah auger atau tabung, maka pada setiap titik pengambilan dibor sedalam 20 cm. Tanah individu tersebut selanjutnya dicampur dan diaduk 10 –15 contoh dalam satu tempat dan diambil sekitar 1 kg. Langkah terakhir adalah memasukkan ke dalam plastik dan memberi label yang berisi keterangan: tanggal dan kode pengambilan nama pengambil, nomor contoh tanah, lokasi desakecamatankabupaten, dan kedalaman contoh tanah. Pengambilan contoh tanah komposit secara sistematik zig-zag sebanyak tiga titik. Berat contoh tanah yang diambil adalah 500 g dari setiap petak pengamatan. Gambar 4 Titik pengambilan contoh tanah individu: a sistem diagonal; b sistem zig-zag; c sistem diagonal; d sistem acak

3.4.5 Pengukuran akar tanaman pokok kedalaman dan panjang horisontal