Di dalam ISO 26000 CSR dibagi ke dalam 7 isu pokok yaitu pengembangan masyarakat, konsumen, praktek kegiatan institusi yang sehat, lingkungan,
ketenagakerjaan, hak asasi manusia dan organizational governance.
2.1.5. Kinerja Keuangan Perusahaan
Kinerja keuangan dapat dikatakan sebagai hasil yang disapai oleh perusahaan atas berbagai aktivitas yang dilakukan dalam mendayagunakan
sumber keuangan yang tersedia. Kinerja keuangan dapat dilihat dari analisis laporan keuangan atau analisis rasio keuangan. Menurut Arief Habib 2008
bahwa kinerja keuangan diukur dengan banyak indikator, salah satunya adalah analisis rasio keuangan. Untuk melakukan analisis rasio keuangan tersebut
diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu.
Dalam penelitian ini, kinerja keuangan ditinjau melalui 3 pendekatan yaitu kinerja likuiditas, profitabilitas dan leverage. Penjelasan dari masing-masing
kinerja tersebut adalah sebagai berikut :
a. Likuiditas
Rasio likuiditas mrupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban utang jangka pendek. Rasio likuiditas
berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak
luar perusahaan maupun didalam perusahaan Fred Weston dalam Kasmir 2011. Terdapat dua hasil penilaian terhadap pengukuran rasio likuiditas, yaitu
apabila perusahaan mampu memenuhi kewajibannya, dikatakan perusahaan tersebut dalam keadaan likuid. Sebaliknya, apabila perusahaan tidak mampu
memenuhi kewajiban tersebut, dikatakan perusahaan dalam keadaan illikuid. Berikut ini adalah tujuan dan manfaat dari hasil rasio likuiditas, adalah :
1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. 2.
Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan.
3. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang.
4. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada
dengan modal kerja perusahaan. 5.
Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
6. Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan
perencanaan kas dan utang. 7.
Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode.
8. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, dari masing-masing
komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar. 9.
Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya dengan melihat rasio likuiditas pada saat ini.
Bagi pihak luar perusahaan, rasio likuiditas bermanfaat untuk menilai kemampuan dalam membayar kewajiban kepada pihak ketiga.
Dalam penelitian ini, tingkat likuiditas ditunjukkan oleh rasio lancar current ratio. Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaandalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Rumus untuk mencari rasio lancar dapat digunakan sebagai berikut :
b. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada
pemegang saham Heinze, 1976 dalam Anggraini, 2006. Sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan
informasi sosial Bowman Haire, 1976 dan Preston, 1978 dalam Anggraini, 2006. Hackston Milne 1996 dalam Anggraini 2006 menemukan tidak ada
hubungan yang signifikan antara tingkat profitabilitas dengan pengungkapan informasi sosial. Belkaoui Karpik 1989 dalam Anggraini 2006 mengatakan
bahwa dengan kepeduliannya terhadap masyarakat sosial menghendaki manajemen untuk membuat perusahaan menjadi profitable. Vence 1975 dalam
Anggraini 2006 mempunyai pandangan yang berkebalikan, bahwa ..................... 1
pengungkapan sosial perusahaan justru memberikan kerugian kompetitif competitive disadvantage karena perusahaan harus mengeluarkan tambahan
biaya untuk mengungkapkan informasi sosial tersebut. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari
penjualan dan pendapatan investasi. Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak
luar perusahaan, yaitu : 1.
Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu perusahaan dalam satu periode tertentu
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang 3.
Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu 4.
Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri 5.
Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri
Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah untuk : 1.
Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri
5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri Profitabilitas atau rasio rentabilitas dibagi dua yaitu sebagai berikut :
1. Rentabilitas ekonomi, yaitu dengan membandingkan laba usaha dengan
seluruh modal modal sendiri dan asing 2.
Rentabilitas usaha sendiri, yaitu dengan membandingkan laba yang disediakan untuk pemilik dengan modal sendiri. Rentabilitas tinggi lebih
penting dari keuntungan yang besar.
Dalam penelitian ini, tingkat profitabilitas ditunjukkan oleh rasio Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE. ROA merupakan rasio yang
menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan, disamping itu rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan
operasi perusahaan. Rumus untuk mencari ROA dapat digunakan sebagai berikut :
ROE merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri.
Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rumus untuk mencari ROE dapat
digunakan sebagai berikut :
c. Leverage
Leverage rasio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya besarnya jumlah utang
yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan menggunakan modal sendiri. Keuntungan dengan
mengetahui rasio ini adalah : 1.
Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya;
2. Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap;
3. Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan
modal; 4.
Guna mengambil keputusan penggunaan sumber dana kedepan Dalam penelitian ini, tingkat leverage ditunjukkan dengan rasio debt to
equity untuk perusahaan dan capital adequacy ratio untuk perbankan. Debt to Equity merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.
Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam dengan pemilik perusahaan. Rumus untuk mencari debt to equity dapat digunakan
sebagai berikut : ...................... 2
...................... 3
Untuk mencari Capital adequacy ratio CAR perlu terlebih dahulu diketahui besarnya estimasi risiko yang akan terjadi dalam pemberian kredit dan
risiko yang akan terjadi dalam perdagangan surat-surat berharga. Rumus untuk mencari CAR dapat digunakan sebagai berikut :
2.1.6. Analisis Harga Saham
Menurut Gumanti 2011, ekuitas perusahaan mewakili kepemilikan dalam suatu badan usaha. Jika ekuitas merupakan kepemilikan gabungan dalam suatu
perusahaan atas sejumlah investor, maka ekuitas tersebut disebut sebagai saham. Ekuitas biasanya memberikan pembagian tunai kepada pemegangnya yang
disebut sebagai dividen. Setidaknya dikenal ada dua analisis investasi atas saham yang paling umum
dikathui, yaitu analisis fundamental fundamental analysis dan analisis teknikal technical analysis. Alat analisis lain yang juga sering digunakan dalam
mengevaluasi kelayakan saham adalah analisis risiko dan return risk-return analysis. Investor juga ada yang menggunakan model analisis portofolio
portofolio analysis yang merupakan analisis berbasis penentuan kombinasi sekuritas dalam rangka untuk mengoptimalkan return dan meminimalkan risiko
pada level tertentu. Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham adalah hasil yang
diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan deviden.
2.1.7. Indeks LQ45
Indeks LQ45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997. Indeks LQ45 terdiri dari saham 45 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai
berikut : 1
Masuk dalam ranking 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar reguler rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir
...................... 4
...................... 5
2 Ranking berdasarkan kapitalisasi pasar rata-rata kapitalisasi pasar selama 12
bulan terakhir 3
Telah tercatat di Bursa Efek Jakarta minimal selama 3 bulan 4
Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler
Menurut Bursa Efek Indonesia, Indeks LQ45 ini terdiri dari 45 saham yang dipilih setelah melalui beberapa kriteria sehingga indeks ini terdiri dari saham-
saham yang mempunyai likuiditas yang tinggi dan juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar dari saham-saham tersebut. Bursa Efek Indonesia secara rutin
memantau perkembangan kinerja komponen saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Penggantian saham akan dilakukan setiap 6 bulan
sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi indeks LQ45, maka saham tersebut dikeluarkan
dari perhitungan indeks dan diganti dengan saham lain yang memenuhi kriteria.
2.1.8. Struktur Equition Modeling dengan Partial Least Square PLS
Structural Equation Modeling SEM adalah suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara kontrak laten dan indikatornya,
kontrak laten yang satu dengan lainnya, serta kesalahan pengukuran secara langsung. SEM merupakan keluarga statistik multivariate dependent. SEM
memungkinkan dilakukannya analisis diantara beberapa variabel dependent dan independent secara langsung Hair et al., 1995 dalam Yamin dan Kurniawan,
2009. Dua alasan yang mendasari digunakannya SEM adalah : Pertama, SEM
mempunyai kemampuan untuk mengestimasi hubungan antarvariabel yang bersifat multiple relationship. Kedua, SEM mempunyai kemampuan untuk
menggambarkan pola hubungan antara kontrak laten dan variabel manifest. Dalam perkembangannya, pengolahan data untuk analisis SEM menjadi
mudah dengan bantuan beberapa peranti lunak statistik, seperti Lisrel, AMOS dan Smart PLS.
PLS adalah salah satu metode alternatif SEM yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan dalam hubungan tersebut. PLS memiliki asumsi data