Tinjauan Pustaka Kematian dalam al-qur'an: perspektif ibnu kathir

E. Tinjauan Pustaka

Dari penelusuran yang penulis lakukan, terdapat beberapa karya-karya terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Di antara karya tersebut adalah: Skripsi; Umar Ubaidillah dengan judul “Pengisahan Ẓabi Yusuf dalam al- Qur‟an dan Injil Analisis Perbandingan Tafsir Ibn Kathīr dan Cerita-cerita al- Kitab”, ia menjelaskan terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dalam kisah Yusuf baik dalam tafsir Ibn Kath īr dan cerita-cerita al-Kitab. Di antara persamaannya adalah kedua kitab menjelaskan mimpi Nabi Yusuf. Namun perbedaannya dalam cerita- cerita menjelaskan Nabi Ya’qūb tidak melarang menceritakan mimpinya pada saudaranya sedangkan dalam tafsir Ibn Kath īr Nabi Ya’qūb melarang. Persamaan lainnya, kedua kitab ini mengisahkan pelemparan Y ūsuf ke dalam sumur. Namun, berbeda dalam penutupan sumur setelah Y ūsuf dilemparkan. Tafsir Ibn Kath īr mengisahkan bahwa sumur tidak ditutup dengan batu, sedangkan dalam cerita-cerita al-Kitab sumur tersebut ditutup dengan batu. Alur pengisahan Nabi Y ūsuf dalam kitab Injil lebih panjang dari pada di dalam kitab al- Qur’an. Karena dalam injil cerita-cerita al-Kitab, kisah nabi Yūsuf ini merupakan bagian dari sebuah sejarah. Sedangkan dalam al- Qur’an kisah Nabi Y ūsuf tidak menjadi bagian dari hubungan sejarah yang berkelanjutan. 13 Skripsi; Haromain dengan judul “Kiamat dalam Kajian Imam Ibn Kathīr Kajian Tematik Ayat-ayat Kiamiat dalam Kitab Tafsir al- Qur‟ān al-„Aẓīm”, dalam skripsi ini, ia menjelaskan bagaimana Ibn Kath īr ketika menjelaskan ayat- 13 Umar Ubaidillah, “Pengisahan Nabi Yusuf dalam al-Qur’an dan Injil Analisis Perbandingan Tafsir Ibn Kathīr dan Cerita-cerita al-Kitab” Skripsi Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, 2013. ayat tentang kiamat. Ibn Kath īr menjelaskan proses terjadinya hari kiamat dengan beragumentasi hadis, karena tafsir karyanya merupakan kitab tafsir dengan sumber al- Qur’an dan Hadis dalam menafsirkan beberapa ayat. 14 Skripsi; Irfan Abdurrahm at dengan judul “Penggambaran Malaikat dalam al- Qur‟an Studi Perbandingan antara Penafsiran Ibn Kathīr dan Hamka”, ia menjelaskan tentang hakikat malaikat penafsiran Ibn Kath īr adalah hamba Allah yang sangat dimulyakan di sisi-Nya yang menempati kedudukan yang tinggi serta memiliki tingkat kemuliaan yang luhur. Sedangkan menurut Hamka, malaikat adalah hamba-hamba Allah yang bertambah tinggi perhambaannya, bertambah pula kemuliaannya, dan selalu setia melaksanakan perintah. Kemulian ini dilihat dari penugasan malaikan oleh Allah sebagai duta-duta istimewa dalam memelihara dan mengatur wahyu. 15 Skripsi; Mohamad Yasir dengan judul “Kualitas Hadis dalam Tafsir Ibn Kath īr: Studi Kritik Sanad dan Matan Hadis dalam Surat Yasin”, ia menemukan hadis pertama, kedua dan keempat tidak memenuhi kriteria ke-shahih-an sanad, hanya hadis yang ketiga yang memenuhi kriteria ke-shahih-an sanad. Dari segi matan ia menemukan hadis ketiga yang memenuhi kriteria ke-shahih-an sanad dan ia menyimpulkan bahwa hadis ini berkualitas shahih karena telah memenuhi kriteria ke-shahih-an matan. 16 14 Haromain, “Kiamat dalam Kajian Imam Ibn Kathīr Kajian Tematik Ayat-ayat Kiamiat dalam Kitab Tafsir al- Qur’an al-Azim” Skripsi Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, 2009. 15 Irfan Abdurrahmat, “Penggambaran Malaikat dalam al-Qur’an Studi Perbandingan antara Penafsiran Ibn Kathīr dan Hamka” Skripsi Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, 2011. 16 Mohamad Yasir, “Kualitas Hadis dalam Tafsir Ibn Kathīr; Studi Kritik Sanad dan Matan Hadis dalam Surat Yasin” Skripsi Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, 2010. Tesis; Zarkasi dengan judul “Al-Maut dalam al-Qur‟an Kajian Tafsir Tematik”, ia mengkaji al-maut dalam perspektif al-Qur’an. Menurutnya penciptaan al-maut dan ketetapan bagi makhluk adalah dalil yang jelas tentang ketauhidan Allah dalam uluhiyyah dan rububiyyah-Nya. Hal ini dapat dijelaskan bahwa perbedaan antara khaliq dan makhluq adalah kematian. Oleh karenanya makhluk tidak lazim menuhankan jiwa yang tertimpa kematian. 17 Dari data yang penulis lacak, mungkin masih banyak lagi tulisan akademis yang belum penulis ketahui, namun ternyat yang membahas tentang kematian dalam penafsiran Ibn Kath īr secara khusus belum ada.

F. Sistematika Penulisan