Penegasan Judul FOTOGRAFI DALAM APLIKASI POSTER SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI TENTANG MASALAH PATHOLOGI SOSIAL DI SURAKARTA

kemasyarakatan. Disorganisasi sosial yang terjadi di masyarakat akan menjadi bibit bagi tumbuhnya pathologi sosial atau penyakit sosial masyarakat yang tercermin dalam perilaku masyarakat yang menyimpang dari sifatnya sebagai manusia yang memiliki sifat kemanusiawian dalam aspek moralitas. Fenomena kriminalitas dengan berbagai pola yang cenderung meningkat grafiknya merupakan satu indikasi bahwa telah terjadi pathologi sosial yang disebabkan oleh disorganisasi sosial. Sebuah pertanyaan pantas timbul di benak kita tentang apa yang sedang terjadi pada kita manusia sekarang ini ? Kita manusia barangkali telah kehilangan derajat kita sebagai manusia, kemanusiaan telah lama terkikis dari diri kita. Lalu tindakan kita manusia menjelma menjadi seperti binatang atau lebih parah lagi, sebagaimana tampilan media massa yang memberitakan tentang peristiwa pembunuhan, prostitusi, perkosaan, korupsi, narkoba dan seterusnya dengan berbagai alasan yang kadang tidak masuk akal bagi kita manusia sendiri. Manusia moderen dengan perubahan kehidupan yang dikembangkannya sendiri telah menyisakan manusia yang terhempas di sisi lain dari hingar- bingar moderenitas itu. Ada yang peduli terhadap mereka yang terhempas, tidak sedikit pula yang berpaling muka dan terbang bebas menikmati hidupnya dalam arus bernama moderenitas, mengikuti egonya. Seandainya kita ingat perkataan Mahatma Gandhi : “Sumber–sumber dunia cukup untuk memuaskan kebutuhan manusia, tetapi tidak cukup memuaskan kerakusan manusia” .

B. Penegasan Judul

Maksud dari judul “ Fotografi Dalam Aplikasi Poster Sebagai Media Komunikasi Tentang Masalah Patologi Sosial “, adalah sebagai berikut. Definisi kata fotografi berasal dari bahasa latin photos yang berarti cahaya dan graphos yang berarti melukis. Jadi arti menurut bahasa secara keseluruhan, fotografi berarti melukis dengan cahaya. Sedang dalam praktek fotografi yang sekarang telah menjadi budaya visual populer, terdapat pengertian bahwa apa yang tersaji melalui fotografi –dalam konteks selembar foto– adalah sebuah realitas yang dibekukan diam. Dalam kebekuan foto terdapat banyak sekali kemungkinan, foto bisa berbicara perihal realitas, representasi, maupun simulasi. Sebagai representasi atas realitas, foto diakui publik sebagai kehadiran atas sebuah kenyataan yang absolut, misal bahwa foto kucing adalah benar–benar kucing dan bukan yang lain. Sedangkan foto dalam pengertian sebagai sebuah simulasi sangat erat kaitannya antara dua aspek, yaitu antara subjek yang memotret objek fotografer dan subjek yang memandang foto. Ketika seseorang tidak terlibat dalam aksi memotret maka ada jarak yang membuat ia tidak begitu tahu tentang apa yang telah diperbuat oleh fotografer dalam mengeksekusi gambar, terkait dengan aktifitas mengatur objek, lighting, dan lain–lain, maka yang tersaji dalam selembar foto bisa merupakan sebuah ruang simulasi. Misal, si pemandang foto tidak pernah tahu apakah yang tersaji dalam selembar foto gadis yang tersenyum, benar–benar mewakili kegembiraan hati si gadis atau tidak ? Dalam penegasan judul ini maka dipakai pengertian bahwa fotografi adalah menampilkan gambarimaji dalam kebekuan still image. Pengertian poster adalah karya seni yang tergolong dalam seni pakaiyang berfungsi sebagai sarana promosi, propaganda. Berbentuk dua dimensi dan dicetak sebanyak mungkin serta memakai bahan kertas. Definisi dari media menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah : alat, alat sarana komunikasi. Definisi dari komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Sedangkan definisi komunikasi menurut Kamus Psikologi The Dictionary of Behavioral Science adalah the transmission or reception of signal or messages by organism, the transmited message. Penyampaian atau penerimaan signal atau pesan dari organisme, pesan yang disampaikan. J.Rakhmat, 2001:1. Di sini media komunikasi diartikan sebagai suatu alat atau sistem untuk menyampaikan pesan dari pembuat pesan komunikator kepada penerima pesan komunikan. Definisi poster adalah karya seni yang tergolong dalam seni pakai yang berfungsi sebagai sarana promosi, propaganda. Berbentuk dua dimensi dan dicetak sebanyak mungkin serta memakai bahan kertas. Definisi pathologi sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tentang penyakit masyarakat. Menurut Gillin dan Gillin pathologi sosial merupakan suatu proses terjadinya maladjustment yang serius di antara berbagai unsur dalam keseluruhan konfigurasi kebudayaan, sedemikian rupa sehingga membahayakan kelangsungan hidup suatu kelompok sosial atau secara serius menghambat pemuasan kebutuhan asasi anggota kelompok yang mengakibatkan hancurnya ikatan sosial mereka. B. Simandjuntak, 1981:276. Maksud keseluruhan dari judul “ Fotografi Dalam Aplikasi Poster Sebagai Media Komunikasi Tentang Masalah Pathologi Sosial”, adalah penggunaan medium fotografi dengan segala kemungkinan visualnya sebagai kekuatan utama poster yang berisi pesan moral kepada masyarakat tentang masalah pathologi sosial.

C. Batasan Masalah