BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori 1. Hakikat Pendidikan Matematika
Matematika yang di ajarkan di jenjang sekolah yaitu, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menegah Umum adalah bagian-
bagian dari matematika yang dipilih berdasarkan atau berorientasi pada kependidikan dan perkembangan IPTEK. Matematika yang dipilih adalah
matematika yang dapat menata nalar, membentuk kepribadian, menanamkan nilai-nilai, memecahkan masalah, dan melakukan tugas tertentu.
Pendidikan matematika berfungsi mengembangkan kemampuan berhitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya melalui materi pengukuran geometri, aljabar, dan trigonometri. Matematika juga berfungsi
mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dalam bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan
matematika, diagram, grafik, atau tabel. Adapun tujuan pembelajaran matematika adalah :
a. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan
kesamaan, perbedaan, konsisiten dan inkonsistensi.
10
b. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan dengan mengembangkan penemuan divergen, orisinil, rasa
ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba. c. Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah.
d. Mengembangkan kemampuan
menyampaikan informasi
atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan,
catatan, grafik, peta, dan diagram dalam menjelaskan gagasan. Depdiknas, 2004:24
2. Prestasi Belajar Matematika
Belajar adalah suatu proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat mengenai berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat,
mengamati, mendengar, menyimak, merasakan, dan memahami sesuatu yang dipelajari. Adrian 2004 mengemukakan belajar adalah segenap rangkaian
kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan
atau kemahiran berdasarkan alat indera atau pengalamannya. Oleh sebab itu apabila setelah belajar peserta didik tidak ada perubahan tingkah laku yang
positif dalam arti tidak memiliki kecakapan baru serta wawasan pengetahuannya tidak bertambah maka dapat dikatakan pengetahuannya
belum sempurna. Prestasi belajar siswa di sekolah merupakan keberhasilan pelaksanaan
program untuk mencapai tujuannya. Ciri dari suatu program ialah adanya