Rendah Sangat Rendah
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka Konseptual
Kontrol diri self- control adalah suatu mekanisme yang dapat membantu individu untuk mengatur dan mengarahkan perilaku.
Perilaku nyeri merupakan segala sesuatu yang dilakukan dan setiap perubahan kebiasaan seseorang sebagai respon terhadap nyeri yang dapat
diobservasi. Perilaku nyeri ini meliputi terjaga, merubah posisi tubuh, mengusap bagian yang nyeri, menopang bagian tubuh yang nyeri, menahan rasa sakit,
meringis, ekspresi verbal menangis, mengerang, mengaduh, menjerit, meraung dan mendesah.
Berdasarkan pemaparan konsep di atas, maka peneliti membuat kerangka penelitian seperti skema dibawah ini:
Sangat tinggi Tinggi
Sedang
Skema 1. Kerangka penelitian kontrol diri pada pasien dengan nyeri kronis.
Kontrol diri Self-control 1.
Kemampuan mengontrol perilaku 2.
Kemampuan mengontrol stimulus 3.
Kemempuan mengantisipasi peristiwa
4. Kemempuan menafsirkan
peristiwa 5.
Kemampuan mengambil keputusan Averil 1977dalam Ghufron, 2003
Universitas Sumatera Utara
Tinggi Sedang
Rendah Rendah
Skema 2. Kerangka penelitian perilaku nyeri pada pasien dengan nyeri kronis 2. Defenisi Operasional
Defenisi Operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
2.1 Kontrol diri Self-control Kontrol diri adalah kemampuan pasien yang mengalami nyeri kronis untuk
mengatur, mengontrol dan mengarahkan perilaku behavioral, pikiran kognitif, emosi dan keputusan desicion yang diukur dengan menggunakan Self Control
Scale SCS yang terdiri dari 34 pernyataan. Kuesioner ini terdiri atas 12 pernyataan positif dan 22 pernyataan negatif.
2.2 Perilaku Nyeri Perilaku nyeri adalah reaksi klien dengan nyeri kronis yang mengalami nyeri
selama lebih dari 6 bulan yang dapat diobservasi yaitu menjaga, menahan nyeri, menggosok bagian yang nyeri, meringis dan mendesah. Perilaku nyeri diobservasi
Perilaku nyeri
1. Menjaga guarding
2. Menahan nyeri bracing
3. Menggosok bagian yang
nyeri rubbing 4.
Meringis grimacing 5.
Mendesah sighing Keefe dan Block 1982
Universitas Sumatera Utara
secara langsung dengan menggunakan Pain Behaviour Observation Protocol PBOP Harahap, 2007 pada saat pasien menunjukkan delapan task yang
diadaptasi dari standar protocol Keefe dan Block pada tahun 1982, terdiri dari duduk selama satu menit dan kemudian diulangi selama dua menit, berdiri selama
satu menit dan kemudian diulangi selama dua menit, berbaring sebanyak dua kali masing-masing selama satu menit, berjalan sebanyak dua kali masing-masing
selama satu menit.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian