buang air kecil dan dalam pekerjaan rumah tangga. Namun biasanya mereka mengalami kesulitan dalam pelajaran sekolah, misalnya
dalam membaca dan menulis, ini sering disebabkan oleh kekurangan kronik stimulasi intelektual.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa anak tuna grahita ringan adalah mereka yang
mempunyai intelektual di bawah rata-rata, memiliki IQ 5055-7075 yang setingkat lebih rendah bila dibandingkan dengan anak lambat belajar,
kemampuan berpikirnya rendah, perhatian dan ingatannya lemah, tetapi masih mempunyai potensi yang dapat dikembangkan dalam bidang akademis
yang sederhana seperti membaca, menulis dan menghitung. Selain itu mereka masih dapat bersosialisasi dengan lingkungan dan bila dilatih dapat memiliki
keterampilan tertentu yang dapat dijadikan bekal hidup bagi dirinya setelah dewasa.
b. Penyebab Anak Tuna Grahita
Secara umum, Grossman et al, 1973 dalam, Munzayanah, 2000: 22 menyatakan bahwa penyebab tuna grahita akibat dari:
1 Infeksi danatau intoxikasi.
2 Rudapaksa danatau sebab fisik lain.
3 Gangguan metabolisme, pertumbuhan atau gizi nutrisi.
4 Penyakit otak yang nyata kondisi setelah lahir post natal.
5 Akibat penyakit atau pengaruh sebelum lahir prenatal yang
tidak diketahui. 6
Akibat kelainan kromosom. 7
Gangguan waktu kehamilan gestational disorders. 8
Gangguan pasca-psikiatrik gangguan jiwa berat post psikiatrik disorders.
9 Pengaruh-pengaruh lingkungan.
10 Kondisi-kodisi lain yang tak tergolongkan.
Menurut Triman Prasadio dalam Munzayanah, 2000: 14-15 penyebab retardasi mental digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu:
1 Kolompok Biomedik yaitu meliputi:
a Prenatal, dapat terjadi karena:
1 Infeksi pada ibu pada waktu mengandung.
2 Gangguan metabolism.
3 Iradiasi pada waktu umur kehamilan antara 2-6 minggu.
4 Kelaian kromosom.
5 Malnutrisi.
b Natal, antara lain berupa:
1 Anaksia.
2 Asphysia.
3 Prematuritas dan post masturitas.
4 Kerusakan otak.
c Post natal, dapat terjadi karena:
1 Malnurtisi.
2 Infeksi: meningitis dan encephalis.
3 Trauma.
2 Kelompok Sosio Cultural: psikologi atau lingkungan
Kelompok sosio cultural ini dipengaruhi oleh proses psikososial dalam keluarga. Dalam hal ini ada tiga macam teori yaitu:
a Teori Stimulasi.
Pada umumnya penderita reterdasi mental yang tergolong ringan, disebabkan kekurangan rangsang atau kesempatan
dari keluarga.
b Teori Gangguan.
Kegagalan keluarga dalam memberikan proteksi yang cukup terhadap stress pada masa kanak-kanak, sehingga
mengakibatkan gangguan pada proses mental.
c Teori Keturunan.
Teori ini mengemukakan bahwa hubungan orang tua dan anak sangat lemah akan mengalami disorganisasi, sehingga
apabila anak mengalami stress akan bereaksi dengan cara yang bermacam-macam untuk dapat menyesuaikan diri.
Atau dengan kata lain “Security System” sangat lemah dalam keluarga.
Sedangkan Tredgold dalam, Munzayanah, 2000: 15 menyebutkan bahwa klasifikasi penyebab tuna grahita dibedakan menjadi dua yaitu:
1 Primary Amentia.
Artinya kelompok retardasi mental yang disebabkan karena faktor keturunan.
2 Secondery Amentia.
Artinya kelompok retardasi mental yang disebabkan karena faktor eksternal atau sesudah lahir.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya ketunagrahitaan pada anak, baik pada saat prenatal, natal maupun post natal, yaitu:
1 Faktor penyakit infeksi otak pada saat sesudah dan sebelum lahir.
2 Gangguan metabolisme pada saat pertumbuhan malnutrisi.
3 Kelainan kromosom.
4 Faktor gangguan psikologis dan lingkungan pada saat masa
perkembangan anak.
c. Karakteristik Anak Tuna Grahita Ringan