Setiap siklus berakhir dianalisis kekurangan dan kelebihannya sehingga dapat diketahui peningkatan motivasi belajar matematika siswa pada setiap siklusnya.
G. Indikator Kinerja
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya motivasi belajar matematika pada anak tuna grahita ringan kelas II C SDLB
Negeri Boyolali tahun ajaran 20082009 melalui metode bermain kartu bilangan. Untuk menentukan ketercapaian tujuan perlu dirumuskan indikator
keberhasilan tindakan yang disusun secara realistik dengan mempertimbangkan kondisi sebelum diberikan tindakan dan dapat diukur jelas cara asesmennya.
Adapun indikator ketercapaian pada siklus tindakan terakhir sekurang-kurangnya: 1.
75 siswa menunjukkan keaktifannya selama apersepsi 2.
75 siswa menunjukkan keaktifan selama mengikuti pembelajaran matematika
H. Prosedur Penelitian
Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan Penelitian
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah: a.
Mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di SDLB Negeri Boyolali. Adapun langkah yang ditempuh yaitu melakukan
wawancara dengan siswa, orang tua siswa, dan kepala sekolah. Kemudian hasilnya diuji kebenarannya dengan melakukan observasi pembelajaran
matematika yang dilaksanakan oleh guru. b.
Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori yang relevan.
c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai untuk mengatasi permasalahan
yang ditemukan dengan menerapkan metode bermain kartu bilangan pada siklus pertama, kedua, dan ketiga.
d. Menyusun jadwal penelitian dan rancangan pelaksanaan tindakan.
e. menyusun lembar pedoman observasi dan lembar pedoman wawancara.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya motivasi belajar matematika pada anak tuna grahita ringan kelas II SDLB
Negeri Boyolali tahun ajaran 20082009 melalui penerapan metode bermain kartu bilangan. Setiap tindakan menunjukkan peningkatan indikator tersebut
yang dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: 1 perencanaan tindakan, 2 pelaksanaan tindakan, 3
observasi dan interpretasi, dan 4 analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus.
a. Rancangan Siklus I
1 Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun: a
Perangkat pembelajaran, berupa penentuan kompetensi dasar yang akan dicapai, menyiapkan media pembelajaran, berupa kartu
bilangan, dan menyiapkan lembar pedoman observasi. b
Skenario Pembelajaran sebagai berikut. 1
Guru memberikan apersepsi, yaitu menjelaskan kepada siswa mengenai materi yang akan diajarkan yaitu bilangan dan
lambang bilangan. 2
Guru mempersiapkan kartu bilangan 1 sampai 20. 3
Guru mengocok kartu bilangan tersebut.
4 Guru meminta salah satu murid untuk mengambil sebuah kartu
bilangan dan membaca bilangan yang tertulis pada kartu itu. 5
Guru berkeliling untuk memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk mengambil sebuah kartu bilangan dan membaca
nama bilangan itu. 6
Guru meminta siswa yang salah membaca nama bilangan untuk maju ke depan kelas.
7 Guru menjelaskan ulang kepada siswa yang salah membaca
nama bilangan. 8
Guru meminta siswa yang salah membaca nama bilangan itu untuk mengambil kembali kartu bilangan yang sudah diacak
dan membacanya. 2
Tahap Pelaksanaan
Tahap ini dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Dalam satu siklus, ada dua kali tatap muka dengan
alokasi waktu 2x35 menit, sesuai skenario pembelajaran. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak tindakan.
3 Tahap Observasi Tahap ini dilakukan dengan mengamati dan menginterpretasi aktivitas
penerapan metode bermain kartu bilangan pada proses pembelajaran aktivitas guru dan siswa maupun pada hasil pembelajaran berbicara
yang telah dilaksanakan untuk mendapatkan data tentang kekurangan dan kemajuan aplikasi tindakan pertama. Peneliti melakukan
pengamatan terhadap siswa yang sedang melakukan kegiatan belajar mengajar di bawah bimbingan guru. Peneliti mengamati keaktifan
siswa serta motivasi belajar matematika siswa selama kegiatan apersepsi dan proses pembelajaran berlangsung. Adapun kegiatan guru
selama proses pembelajaran juga diamati oleh pengamat. Hasil penilaian tersebut dicek ulang dengan hasil rekaman kegiatan bermain
kartu bilangan. Pada akhir tindakan, peneliti berwawancara dengan siswa mengenai kesan mereka selama mengikuti pembelajaran
matematika dengan menggunakan metode bermain kartu bilangan. Selain itu juga peneliti berdiskusi dengan guru mengenai hasil akhir
tindakan serta menyusun rancangan tindakan berikutnya. 4
Tahap Analisis dan Refleksi Pada tahap ini, dilakukan analisis hasil observasi dan interpretasi
sehigga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu diperbaiki atau disempurnakan dan bagian mana yang telah memenuhi target.
b. Rancangan Siklus II
Pada siklus II dilakukan dengan tahapan-tahapan seperti pada siklus I tetapi didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang
diperoleh pada siklus I refleksi, sehingga kelemahan yang terjadi pada siklus I tidak terjadi pada siklus II. Perbaikan tindakan pada siklus ini
meliputi tahap pelaksanaan, observasi, dan interpretasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus I.
3. Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini, peneliti menyusun laporan berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Awal