memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penawaran CPO Indonesia pada taraf nyata 10 persen. Berdasarkan nilai elastisitas penawaran CPO diketahui
ternyata respon semua variabel bebasnya terhadap penawaran CPO Indonesia adalah inelastis karena nilai mutlak dugaan parameternya kurang dari satu,
sehingga apabila terjadi perubahan pada variabel-variabel bebasnya tidak akan menimbulkan gejolak yang besar terhadap tingkat penawaran CPO.
2.3. Kerangka Pemikiran Konseptual
Liquefied Natural Gas LNG merupakan salah satu komoditi ekspor migas yang menjadi salah satu andalan perekonomian nasional karena kontribusinya
bagi pendapatan nasional dan penyumbang devisa yang cukup besar bagi Indonesia karena hasil produksi gas alam yang melimpah. Ukuran pasar
internasional dan jumlah importir LNG terus mengalami pertumbuhan menyebabkan komoditi LNG Indonesia mempunyai prospek dan potensi yang
baik di pasar internasional. Namun, karena struktur pasar gas alam Indonesia didominasi oleh pasar
internasional dibandingkan dengan pasar domestik, pemerintah telah menetapkan kebijakan umum mengenai pemanfaatan gas alam nasional dalam rangka
mendorong peningkatan pemanfaatan gas alam domestik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sesuai dengan amanat UU No. 222001 tentang Minyak
dan Gas Bumi. Hal tersebut ditegaskan melalui PP No.35 Tahun 2004 Pasal 46 dan Peraturan Menteri ESDM No.3 Tahun 2010, di mana pemerintah mewajibkan
kontraktor kontrak kerja sama KKKS untuk menyerahkan 25 persen dari produksi gas bumi bagian kontraktor guna memenuhi keperluan dalam negeri
dalam rangka domestic market obligation DMO.
Setelah diberlakukannya kebijakan DMO gas tersebut, ternyata struktur pasar gas masih menunjukkan dominansi alokasi ekspor. Hal tersebut dapat disebabkan
terutama karena masih terdapat beberapa kontrak ekspor jangka panjang yang
belum selesai masa berlakunya dan harga gas domestik yang 60 persen lebih
murah dari pada harga ekspor sering kali membuat KKKS enggan untuk mengembangkan lapangan gasnya untuk memenuhi pasar domestik.
Berdasarkan permasalahan di atas, diduga bahwa kebijakan DMO gas belum cukup efektif, maka perlu dilakukan pembuktian mengenai pengaruh kebijakan
DMO gas terhadap ekspor LNG Indonesia yang ingin dialihkan untuk pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri. Pembuktian tersebut perlu diperkuat pula dengan
menganalisis perilaku penawaran ekspor LNG Indonesia di pasar internasional selama diberlakukannya kebijakan DMO gas tersebut.
Permasalahan tersebut akan dianalisis dengan metode kuantitatif Error Correction Model ECM untuk mengetahui pengaruh kebijakan domestic market
obligation DMO terhadap ekspor LNG Indonesia dan perilaku penawaran ekspor LNG Indonesia, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Variabel-variabel yang akan diestimasi untuk menjawab permasalahan tersebut yaitu dummy kebijakan domestic market obligation DMO dan beberapa faktor
memengaruhi penawaran ekspor LNG Indonesia antara lain produksi LNG Indonesia, konsumsi domestik gas alam, harga domestik gas alam, harga ekspor
LNG, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Hasil analisis deskriptif dan analisis kuantitatif dari faktor-faktor yang
memengaruhi penawaran ekspor LNG Indonesia tersebut dapat menjadi salah satu acuan bagi pemerintah maupun kontraktor LNG dalam mengambil kebijakan yang
terkait dengan ekspor LNG Indonesia dan efektivitas kebijakan domestic market obligation DMO di masa yang akan datang.
Gambar 2.6. Diagram Alur Kerangka Pemikiran 2.4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran maka hipotesis pada penelitian ini adalah :
1. Dummy kebijakan domestic market obligation DMO, yaitu adanya peningkatan pemanfaatan gas alam domestik untuk memenuhi kebutuhan
Alokasi ekspor gas lebih besar daripada alokasi domestik
Diberlakukannya kebijakan domestic market obligation
DMO gas Evaluasi kebijakan DMO
gas
Perilaku penawaran ekspor LNG Indonesia selama diberlakukan
kebijakan DMO gas
Pengaruh dummy kebijakan DMO gas terhadap
penawaran ekspor LNG Indonesia
Pengaruh produksi LNG, konsumsi gas alam domestik, harga ekspor LNG,
harga domestik gas alam, dan nilai tukar terhadap penawaran ekspor LNG
Indonesia
Analisis Kointegrasi dan Error Correction Model ECM
Implikasi kebijakan kebijakan domestic market obligation DMO
gas dan ekspor LNG
dalam negeri akan memberikan pengaruh negatif terhadap penawaran ekspor LNG Indonesia.
2. Produksi LNG Indonesia berpengaruh positif terhadap penawaran ekspor LNG, yang berarti jika terjadi peningkatan produksi maka penawaran ekspor
LNG Indonesia akan meningkat dan sebaliknya. 3. Penawaran ekspor LNG Indonesia dipengaruhi secara negatif oleh konsumsi
domestik gas alam, yang berarti jika terjadi kenaikkan konsumsi domestik maka penawaran ekspor LNG Indonesia akan menurun dan sebaliknya.
4. Harga domestik gas alam berpengaruh negatif terhadap penawaran ekspor LNG Indonesia, yang berarti jika terjadi peningkatan harga LNG domestik
maka penawaran ekspor LNG Indonesia akan menurun dan sebaliknya. 5. Harga ekspor LNG Indonesia berhubungan positif dengan penawaran ekspor,
sehingga jika terjadi peningkatan harga ekspor maka penawaran ekspor LNG Indonesia akan meningkat dan sebaliknya.
6. Ekspor LNG Indonesia dipengaruhi secara positif oleh nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, sehingga jika terjadi kenaikan nilai tukar
depresiasi maka penawaran ekspor LNG Indonesia akan meningkat dan sebaliknya.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Energi dan Sumberdaya
Mineral Pusdatin ESDM, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ditjen Migas, United Nations Commodity and Trade UN Comtrade, Badan Pusat
Statistik, dan Bank Indonesia. Bentuk datanya adalah time series bulanan periode Januari 2003 sampai Desember 2010. Variabel yang akan di analisis dalam
penelitian ini yaitu volume ekspor LNG Indonesia, produksi LNG Indonesia, konsumsi domestik gas alam, harga domestik gas alam, harga ekspor LNG, dan
nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
Tabel 3.1. Data Time Series Bulanan yang Digunakan dalam Penelitian Data Bulanan yang digunakan
Sumber
Volume ekpor LNG Indonesia UN Comtrade
Produksi LNG Indonesia Ditjen Migas, Pusdatin ESDM
Konsumsi domestik gas alam Pusdatin ESDM
Harga domestik gas alam Indeks Harga Perdagangan Besar BPS
Harga ekspor LNG UN Comtrade
Nilai tukar Bank Indonesia
3.2. Metode Analisis dan Pengolahan Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode kuantitatif. Metode deskriptif digunakan untuk menganalisis perkembangan data