1. Eksplorasi untuk menemukan gas alam di dalam kerak bumi dan produksi
gas. Pada umumnya, namun tidak pada semua kejadian, gas alam akan ditemukan selama pencarian minyak bumi.
2. Pencairan liquefaction untuk mengkonversi gas alam ke dalam bentuk cair
sehingga dapat diangkut di dalam kapal.
3. Pengiriman LNG melalui kapal tanker khusus ke tempat tujuan. 4. Penyimpanan LNG dalam tank khusus, dan regasifikasi untuk
mengkonversi LNG dari bentuk cair ke bentuk gas kembali, sehingga siap untuk dipindahkan ke tujuan akhir melalui sistem jaringan pipa gas alam.
Sumber : U.S. Department of Energy, 2005
Gambar 2.2. Tahapan Utama Rantai Nilai Liquefied Natural Gas LNG
2.1.2. Teori Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional diartikan sebagai pertukaran barang dan jasa yang terjadi melampui batas-batas antar negara Lipsey, 1997 yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan individu
dengan individu, antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain Oktaviani dan Novianti, 2009.
Setiap negara yang melakukan perdagangan bertujuan mencari keuntungan dari perdagangan tersebut. Selain motif mencari keuntungan, alasan utama
terjadinya perdagangan internasional yaitu karena setiap negara berbeda satu sama lain dan mereka melakukan perdagangan untuk mencapai skala ekonomi
economic of scale. Perdagangan internasional bisa terjadi karena adanya kelebihan penawaran
komoditi tertentu di suat negara, sedangkan di negara lain terjadi kelebihan permintaan terhadap komoditi tersebut. Gambar 2.3 memperlihatkan proses
terciptanya harga komoditi relatif ekuilibrium dengan adanya perdagangan, ditinjau dari analisis keseimbangan parsial. Pada panel A dapat dilihat bahwa
negara A mengadakan produksi dan konsumsi dititik A dengan harga relatif sebesar P
A
, sedangkan negara B mengadakan produksi dan konsumsi di titik B berdasarkan harga relatif P
B
. Setelah hubungan perdagangan berlangsung di antara kedua negara tersebut,
harga relatif berkisar di antara P
A
dan P
B
. Jika harga yang berlaku di atas P
A
, maka negara A akan meningkatkan produksinya. Hal ini nantinya akan
menyebabkan kelebihan produksi dalam negara A. Kelebihan produksi itu nantinya akan diekspor ke negara B. Selain itu, jika harga yang berlaku di bawah
P
B
, maka negara B akan mengalami peningkatan permintaan yang melebihi produksi domestik. Hal ini menyebabkan negara B harus mengimpor komoditi
dari negara A.
Sumber: Salvatore, 1997
Gambar 2.3. Kurva Perdagangan Internasional
Teori mengenai perdagangan di antara dua negara dikemukakan oleh Heckser-Ohlin. Berdasarkan teori tersebut, suatu negara akan melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor komoditi yang relatif intensif menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah dan murah di negara tersebut. Sebaliknya,
suatu negara akan mengimpor barang tertentu apabila negara tersebut menggunakan faktor produksi yang relatif langka dan mahal dalam produksi
Salvatore, 1997. Menurut Salvatore 1997, perdagangan internasional dapat memberikan
manfaat bagi suatu negara, antara lain : 1. Suatu negara mampu mendapatkan komoditas yang tidak dapat diproduksi di
dalam negeri sehingga negara tersebut mampu untuk memenuhi kebutuhan terhadap barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi secara lokal karena
adanya keterbatasan kemampuan produksi. 2. Negara yang bersangkutan dapat memperoleh keuntungan dari spesialisasi,
yaitu dapat mengekspor komoditas yang diproduksi lebih murah untuk dapat
ditukar dengan komoditas yang dihasilkan oleh negara lain dan jika diproduksi sendiri biayanya akan lebih mahal.
3. Dengan adanya perluasan pasar produk suatu negara, pertambahan dalam pendapatan nasional akan dapat memengaruhi output dan laju pertumbuhan
ekonomi, mampu memberikan peluang kesempatan kerja dan peningkatan upah bagi warga dunia, menghasilkan devisa, dan memperoleh kemajuan
teknologi yang tidak tersedia di dalam negeri.
2.1.3. Teori Penawaran Ekspor