pernikahannya, namun mengalami perceraian. Sekembalinya ke daerah asal, ia menikah lagi dengan orang Indonesia dan saat ini masih menetap di daerah asal.
Kisah perceraian juga dialami oleh AL 31 tahun. Sepulangnya menjadi TKW, ia menikah dengan orang Indonesia, namun tak berapa lama pernikahannya, ia
bercerai. Beberapa bulan kemudian ia memutuskan untuk bekerja kembali menjadi TKW.
Status pernikahan memang merupakan faktor yang berpengaruh terhadap keputusan responden untuk menjadi TKW kembali, namun hal ini juga
dipengaruhi oleh individu itu sendiri. Ketika ia masih merasa mampu untuk membantu suaminya, maka ia memutuskan untuk pergi kembali, namun beberapa
responden juga mengaku lelah bekerja sebagai TKW dan memutuskan untuk fokus mengurus keluarga.
5.3.3 Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan suatu variabel yang berpengaruh dalam dunia kerja. Pendidikan TKW merupakan modal utama dalam menghadapi dunia
pasar kerja, terutama dunia pasar internasional. Memasuki pasar kerja internasional diperlukan kemampuan berbahasa misalnya mampu menguasai
bahasa Inggris, bahasa Arab, dan bahasa lain yang dibutuhkan di tempat kerja, untuk itu kemampuan membaca dan menulis bagi calon TKW sangat diperlukan.
Pada Tabel 8, menunjukkan kualitas TKW di Desa Pusakajaya dilihat dari tingkat pendidikan formal TKW relatif masih rendah. Dari 33 responden,
sebanyak 15,2 persen TKW yang tidak menamatkan pendidikan di tingkat dasar tingkat pendidikan rendah, sebanyak 51,5 persen responden menamatkan
pendidikan tingkat dasar tingkat pendidikan sedang, kemudian sebanyak 30,3 persen responden berhasil menamatkan pendidikan tingkat SMP dan hanya
sebanyak 3,03 persen responden berhasil menamatkan pendidikan di tingkat SMA tingkat pendidikan tinggi. Beberapa responden mengaku belum lancar berbicara
dalam bahasa asing ketika berangkat ke negara tujuan. Berikut pernyataan salah seorang responden:
“…sewaktu diberangkatkan sama PT itu, saya belum terlalu lancar ngomongnya, kan nanti juga lama-lama di sana bisa. Kayak majikan
ngomong sambil nunjuk itu apa, kan nanti lama-lama kita belajar dari situ. Saya satu bulan di PT kan tetep belajar juga
…” ME, 31 tahun. Sekembalinya menjadi TKW, tidak ada satu pun TKW yang
melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Mereka lebih memilih menginvestasikan uangnya dalam bentuk lain atau menyekolahkan
anak atau adik mereka. Secara tidak langsung, bekerja menjadi TKW membawa pengalaman yang berbeda bagi mereka. Dengan belajar sedikit
demi sedikit mereka mampu menguasai bahasa asing di tempat mereka bekerja. Hal ini seperti yang dituturkan oleh seorang responden:
“…di tempat saya bekerja di Taiwan itu ada bahasa lokalnya, kalau mereka berbicara dengan keluarganya, mereka menggunakan bahasa
lokal yang tidak saya mengerti, tapi karena sering mendengar, lama-lama
saya belajar dan menjadi tau… LN, 29 tahun”.
5.3.4 Jenis Pekerjaan SuamiKepala Keluarga