Definisi Operasional PENDEKATAN TEORETIS

2.4 Definisi Konseptual

1. Faktor di daerah asal, merupakan keadaan-keadaan di daerah asal yang dirasakan responden dan memungkinkan untuk mendorong mereka melakukan mobilitas penduduk ke luar desa, menahan untuk tetap tinggal di desa, atau tidak berpengaruh apa-apa. Faktor tersebut antara lain: kemiskinan, lapangan kerja yang minim, upah yang rendah, dan tidak mempunyai lahan pertanian. 2. Faktor di daerah tujuan, merupakan keadaan-keadaan di luar desa yang dirasakan responden dan memungkinkan untuk menarik mereka melakukan migrasi internasional, menahan responden untuk melakukan mobilitas penduduk ke daerah tersebut, atau tidak berpengaruh apa-apa. Faktor tersebut antara lain: upah yang tinggi, tersedianya lapangan pekerjaan, kesamaan agama, waktu keberangkatan yang relatif cepat, kesamaan bahasaetnik, dan dapat melakukan ibadah hajiumroh. 3. Pemanfaatan Remitan adalah distribusi pendapatanremitan yang dikirimkan migran ke daerah asalnya atau hasil upah migran selama bekerja di luar negeri yang digunakan untuk kebutuhan: a Konsumsi, diukur dari remitan yang habis digunakan untuk kebutuhan primer sandang, pangan, dan papan, sekunder kebutuhan non- pangan, seperti biaya pernikahan, hajatan, kesehatan, pembayaran hutang, dan lain-lain, dan tersier perhiasan dan kendaraan mewah. b Produksi, yang diukur dari remitan yang habis digunakan untuk menunjang proses produksi, seperti pupuk, bibit, dan lain-lain. c Investasi, yang dikategorikan menjadi tiga, yaitu: 1 Investasi Sumberdaya Manusia, berupa pendidikan formal dan pendidikan informal; 2 Investasi ekonomi, yaitu biaya yang dikeluarkan sebagai modal untuk memperoleh penghasilan kembali, seperti membeli ternak, sawah, tanah, memperluas dan membuka usaha; 3 Investasi sosial, berupa sumbangan ke desa, masjidsarana publik lainnya.

2.5 Definisi Operasional

Definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian migrasi internasional perempuan desa dan pemanfaatan remitan adalah: 1. Karakteristik individu adalah hal-hal yang melekat pada diri seseorang yang menunjukkan identitasnya. Karakteristik individu terdiri dari: a Usiaumur ketika pertama kali responden menjadi TKW, digolongkan menjadi dua, yaitu: x ≤ 21 tahun dan x 21 tahun. Usiaumur responden saat ini, yaitu: x ≤ 36 tahun dan x 36 tahun. Penggolongan ini ditentukan berdasarkan sebaran umur responden. b Tingkat pendidikan, yang digolongkan menjadi tiga, yaitu: rendah tidak tamat SD, sedang tamat SD, dan tinggi tamat SMP dan tamat SMA. c Status pernikahan, yaitu menikah, janda, dan belum menikah. d Status pekerjaan suami, yaitu formal dan informal buruh, pedagang, jasa, supir, dan petani. e Jumlah tanggungan ekonomi, yaitu jumlah anggota keluarga yang secara ekonomis masih menjadi tanggungan keluarga dalam hal pendidikan. Digolongkan menjadi dua yaitu jumlah tanggungan 2 dan jumlah tanggungan ≥ 2. 2. Lama waktu kerja TKW merupakan waktu bekerjanya TKW di luar negeri yang dihitung dengan tahun. Lama waktu tersebut yaitu: kategori 1 = kurang dari sama dengan lima x ≤ 5 tahun, dan kategori 2 = lebih dari lima x 5 tahun. 3. Negara tujuan adalah negara dimana migran ditempatkan untuk bekerja. Negara-negara tersebut yaitu: Kategori 1 : Timur Tengah Arab Saudi, Yordania, Kuwait, Abu Dhabi, Qatar, Bahrain kategori 2 : Asia Timur Hogkong dan Taiwan, dan Malaysia kategori 3 : Campuran Timur Tengah dan Asia Tenggara 4. Tingkat penghasilan rumah tangga yaitu jumlah pemasukan yang diterima keluarga sebagai upah dari pekerjaan yang dilakukan anggota keluarga, termasuk remitan dan diukur dalam rupiah setiap bulannya, dikategorikan menjadi: a. Rendah, yaitu pendapatan Rp 625.000 – Rp 1.500.000 b. Sedang, yaitu Rp 1.500.000 pendapatan Rp 2.375.000 c. Tinggi, yaitu pendapatan Rp 2.375.000 – Rp 3.250.000 5. Tingkat remitan tenaga kerja wanita merupakan pengiriman atau pemberian uang yang merupakan upah yang diterima TKW selama bekerja di luar negeri yang dikirimkan kepada keluarga di daerah asal secara berkala dalam periode satu tahun, yang dikirim melalui Bank atau dititipkan kepada TKW yang pulang ke daerah asal. Tingkat remitan Tenaga Kerja Wanita TKW dihitung dari besar kecilnya uang yang dikirimkan ke keluarga dari hasil upah TKW selama bekerja di luar negeri. Dikategorikan menjadi tiga yaitu: 1 Rendah : 0 – 25 persen dari upah menjadi TKW. skor 1 2 Sedang : 26 – 50 persen dari upah menjadi TKW. skor 2 3 Tinggi : 51 – 75 persen dari upah menjadi TKW. skor 3 Penggolongan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan Salama 2004 dan Pardede 2008.

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive, yaitu Desa Pusakajaya, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat. Alasan dipilihnya Desa Pusakayajaya sebagai lokasi penelitian yaitu karena: 1 Kabupaten Subang merupakan kabupaten kelima terbanyak mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri di daerah Jawa Barat 2 . 2 Desa Pusakajaya merupakan desa dimana penduduknya sering melakukan migrasi ke luar negeri. 3 Kedekatan lokasi penelitian dengan tempat tinggal peneliti menjadi bahan pertimbangan apabila terjadi kekurangan data, sehingga mempermudah akses untuk keluar- masuk lokasi penelitian. 4 Belum banyaknya diteliti mengenai migrasi internasional di daerah Subang. Penelitian ini dilakukan setelah peneliti menyelesaikan proposal penelitian terlebih dahulu, kemudian pada April 2011 sampai dengan Juni 2011 peneliti melakukan proses observasi awal, pendekatan terhadap masyarakat setempat, dan pengumpulan data. Proses selanjutnya yaitu pengolahan dan analisis data, kemudian melakukan penulisan laporan penelitian berupa skripsi.

3.2 Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini yaitu kombinasi antara penelitian penjelasan explanatory research dan penelitian deskriptif descriptive research. Menurut Singarimbun 1989 penelitian eksplanatori merupakan penelitian penjelasan yang menyoroti hubungan kausal antara variable-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Metode lainnya yaitu penelitian deskriptif yang memberikan gambaran lebih mendalam tentang realitas sosial yang kompleks pada masyarakat, suatu hal yang tidak dapat dicapai oleh penelitian yang bersifat menerangkaneksplanatori Singarimbun 1989. 2 Dirjen Binapenta Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia tahun 2000 sebagaimana dikutip Kustini 2002.