54 Lembaga Mandiri Mengakar di Masyarakat, KKP-E Kredit Ketahanan
Pangan dan Energi, dan KUR Kredit Usaha Rakyat. Agar bantuan permodalan ini dapat diakses peternak, perlu diupayakan sosialisasi yang
lebih gencar serta proses seleksi yang lebih matang sehingga program ini memiliki jangkauan yang luas dan tepat sasaran.
Selain bantuan kredit yang ditawarkan pemerintah, KUD Giri Tani sebagai wadah permodalan bagi kelompok dapat lebih ditingkatkan
fungsinya dalam membantu permodalan bagi peternak. Bermodalkan keuntungan dari setiap penjualan susu dan informasi yang akurat yang
dimiliki KUD tentang kemampuan kredit masing-masing anggotanya, diharapkan KUD dapat memberikan bantuan permodalan secara efektif bagi
anggotanya.
c. Peningkatan Kerjasama dalam Akses Pemanfaatan Lahan
Sebagian besar peternak yang ada saat ini memiliki lahan yang sangat terbatas sehingga ketersediaan lahan ini menjadi faktor pembatas bagi
peternak rakyat dalam meningkatkan skala usahanya. Selain untuk lahan kandang, keberadaan lahan juga dibutuhkan untuk mendapatkan input
pakan hijauan. Peternak pada peternakan sapi perah rakyat yang sepenuhnya
menggunakan sumberdaya
tenaga kerja
keluarga menghabiskan sebagian besar waktu produktifnya untuk menyediakan
pakan hijauan dengan sistem cut and carry. Pakan hijauan berupa rumput
dan limbah pertanian pada umumnya diperoleh dari lahan-lahan di wilayah sekitarnya terutama lahan-lahan kehutanan dan perkebunan.
Persoalannya adalah sistem peternakan yang ada sekarang tidak memiliki basis lahan yang memadai untuk mendukung perluasan lahan
kandang dan penyediaan kebun HMT. Kerjasama dengan pihak lain perlu ditingkatkan dalam pemanfaatan lahan bagi usaha peternakan. Kerjasama
dapat dilakukan dengan cara sistem sewakontrak dengan pemilik lahan, baik dalam bentuk perorangan maupun perusahaan seperti Perhutani dan
PTPN. Kerjasama tersebut diharapkan dapat memfungsikan lahan-lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pengembangan
peternakan sapi perah di Cisarua.
55
d. Perluasan Target Pasar
Saat ini pasar susu di Cisarua masih sangat tergantung kepada PT. Cimory sebagai Industri Pengolah Susu. Ketergantungan yang sangat besar
ini menyebabkan peternak tidak memiliki posisi tawar yang kuat dalam penetapan harga. Walaupun sekarang ini PT. Cimory mampu menyerap
semua produksi susu dengan harga yang masih memberikan keuntungan kepada peternak, namun perlu juga dipikirkan alternatif pasar yang lain
sehingga tidak menciptakan kondisi pasar yang monopsoni. Harga susu di tingkat peternak ditentukan bukan oleh mekanisme permintaan dan
penawaran tetapi oleh penetapan secara sepihak oleh IPS Ridwan, 2006. Pemerintah
perlu memihak
koperasi dan
industri pengolahan susu IPS skala kecil yang berbasis susu lokal guna
menciptakan pasar. Bentuk usaha ini bagi koperasi memiliki dua sasaran:
pertama adalah memberikan diversifikasi usaha bagi koperasi sehingga dapat melatih kemandirian dan entrepreneur, kedua meningkatkan
jangkauan distribusi susu segar kepada masyarakat untuk dapat dikonsumsi dengan biaya yang lebih murah dan menyehatkan.
Permintaan susu konsumsi akan bertambah jika konsumsi susu per kapita meningkat, tetapi peningkatan ini akan terhambat jika terjadi
peningkatan harga susu konsumsi. Maka untuk menjamin pasar bagi produk susu olahan IPS lokal, pemerintah perlu memberlakukan kebijakan
mewajibkan minum susu bagi anak sekolah yang biayanya dapat dianggarkan dari anggaran pendidikan atau kesehatan. Membudayakan
minum susu kepada anak usia dini juga mempunyai sasaran jangka panjang yaitu menciptakan generasi yang sadar gizi yang lebih mengutamakan
mengkonsumsi susu segar daripada susu bubuk atau kental manis. Keberadaan peternakan sapi perah di kawasan wisata ini juga
memberikan peluang pasar bagi para peternak untuk memasarkan produknya kepada wisatawan lokal. IPS skala rumah tangga perlu
ditumbuhkembangkan untuk menangkap peluang pasar yang dalam hal ini bisa diusahakan oleh kelompok peternak. Pengolahan terhadap produk yang
dihasilkan akan memberikan nilai tambah dan daya saing produk.
56
e. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas ProdukSusu