15.58 Analisis Karakteristik Wilayah Jelajah Owa Jawa (Hylobates Moloch) Di Resor Cikaniki Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (Tnghs)
kelompok S lebih kecil 30 jenisha dibandingkan kelompok A 70 jenisha dan kelompok B 50 jenisha.
Pada daerah inti, kelompok B juga memiliki luas daerah yang lebih besar dibandingkan kelompok A dan S. Hal tersebut dikarenakan nilai kerapatan dan
keragaman pohon pakan di daerah inti kelompok B 70 indha dan 60 jenisha lebih kecil dibandingkan kelompok A 110 indha dan 80 jenisha dan kelompok S 90
indha dan 70 jenisha. Hal serupa juga terjadi pada luas daerah teritori kelompok B yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok A dan S. Hal ini dikarenakan
nilai kerapatan dan keragaman pohon pakan di daerah teritori kelompok B 90 indha dan 60 jenisha lebih kecil dibandingkan kelompok A 160 indha dan 100
jenisha dan kelompok S 110 indha dan 70 jenisha.
Luas areal tumpang tindih antara kelompok A dan B lebih besar dibandingkan dengan luas areal tumpang tindih antara kelompok B dan S. Hal tersebut
dikarenakan nilai kerapatan dan keragaman pohon pakan pada areal tumpang tindih antara kelompok A dan B lebih tinggi 120 indha dan 80 jenisha dibandingkan
areal tumpang tindih antara kelompok B dan S 90 indha dan 60 jenisha. Hal inilah yang mengakibatkan areal tersebut sering digunakan oleh kedua kelompok
untuk saling berinteraksi encounter.
PEMBAHASAN
Karakteristik Kelompok Owa Jawa
Pergerakan kelompok owa jawa dalam jelajah harian seringkali dipimpin oleh individu betina dewasa. Hal tersebut terkait dengan struktur sosial owa jawa yang
cenderung monogami. Trivers 1972 dan Wrangham 1987 menjelaskan bahwa individu betina dewasa akan mencapai kesuksesan reproduksi fitness ketika
mereka mampu melindungi sumberdaya terutama pakan dan individu jantan dewasa akan mencapai fitness ketika mereka mampu melindungi pasangannya.
Reichard dan Sommer 1997 menemukan bahwa individu betina dewasa pada kelompok ungko Hylobates lar di Khao Yai Thailand memimpin pergerakan
kelompok dalam mencari pohon pakan, sedangkan individu jantan dewasa akan berpindah ke depan jika terjadi pertemuan dengan kelompok lain inter group
encounter
Pada kelompok owa jawa, individu jantan dewasa sangat jarang bermain dengan individu muda. Hal tersebut juga terjadi pada H. lar Suwanvecho 1997.
Hal ini karena, kelompok gibbon biasanya terdiri dari 2-3 individu muda. Mereka aktif bermain bersama dan jarang berinteraksi dengan individu dewasa. Namun,
individu jantan dewasa pada kelompok B terlihat sering bermain dengan individu anak, ketika individu bayi masih sangat kecil dan selalu digendong oleh betina
dewasa. Jantan dewasa mengambil alih peran sebagai teman bermain bagi individu anak Brockelman 2009. Bahkan pada siamang Symphalangus syndactylus,
jantan dewasa ditemukan menggendong bayi pada usia 12-15 bulan. Hal tersebut tidak pernah terjadi pada spesies gibbon lainnya Lappan 2008.