0.13 Analisis Karakteristik Wilayah Jelajah Owa Jawa (Hylobates Moloch) Di Resor Cikaniki Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (Tnghs)
Wilayah jelajah B Maret Wilayah jelajah B April
Wilayah jelajah B Mei Gambar 8 Perubahan distribusi pohon pakan dan pohon tidur di wilayah jelajah
kelompok B dari bulan Maret-Mei 2015 Perubahan luas wilayah jelajah tersebut lebih terlihat pada kelompok B
dengan rerata perubahan sebesar 6.83 ha. Pada bulan Maret, luas wilayah jelajah kelompok tersebut sebesar 27.53 ha. Adapun pada bulan April, luas wilayah
jelajahnya adalah 37.84 ha dan pada bulan Mei adalah 34.49 ha. Hal tersebut ditunjukkan dengan perubahan lokasi distribusi pohon pakan dan pohon tidur pada
bulan Maret sampai bulan Mei Gambar 8. Hal ini menjelaskan bahwa kemungkinan ketersediaan pakan pada wilayah jelajah kelompok B lebih rendah
dibandingkan dengan kelompok A dan S. Mereka harus mencari pakan pada pada lokasi yang berbeda ketika kondisi curah hujan mengalami perubahan.
Daerah Inti
Rerata luas daerah inti dari ketiga kelompok owa jawa di Resor Cikaniki TNGHS adalah 3.02 ha atau 9.04 dari luas wilayah jelajah luas daerah inti
kelompok A = 1.39 ha; B = 4.37 ha dan S = 3.26 ha. Kelompok B memiliki luas daerah inti yang paling besar. Adapun kelompok A memiliki luas daerah inti yang
paling kecil, namun persebaran daerah inti kelompok tersebut paling tinggi dibandingkan kelompok lainnya Gambar 9. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kemungkinan ketersediaan dan distribusi pohon pakan pada kelompok A lebih tinggi dibandingkan kelompok B dan S.
Luas daerah inti kelompok owa jawa di Resor Cikaniki bersifat temporal. Saat pergantian musim, distribusi pohon pakan dan pohon tidur mengalami perpindahan,
sehingga keberadaan kelompok owa jawa juga ikut berpindah. Pada bulan Maret, kemungkinan daerah inti belum terbentuk, karena pohon yang sering dikunjungi
hanya sedikit didapatkan. Pada bulan April dan Mei, distribusi pohon tersebut semakin tinggi dan memungkinkan untuk dibentuk suatu daerah sehingga dapat
diketahui ukurannya Gambar 10.
Gambar 9 Daerah inti kelompok A, B dan S
Gambar 10 Distibusi pohon yang sering dikunjungi kelompok owa jawa A, B dan S berdasarkan waktu pengamatan
Gambar 11 Distribusi pohon pakan dan pohon tidur di daerah inti kelompok A, B dan S
Distribusi pohon pakan dan pohon tidur di daerah inti cukup tinggi Gambar 11. Seluruh pohon yang sering dikunjungi merupakan pohon pakan dan pohon
tidur. Keberadaan daerah inti salah satunya dipengaruhi oleh kondisi fenologi dari pohon pakan. Rerata nilai fenologi pohon pakan pada daerah inti sebesar 2.3 nilai
fenologi pohon pakan pada kelompok A = 2.7; B = 2.3 dan S = 2.0 Tabel 8. Nilai tersebut menunjukkan bahwa jumlah buah pada pohon pakan di daerah inti sekitar
26-50. Kondisi fenologi pohon pakan pada kelompok A lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya.
Daerah inti pada ketiga kelompok tersebut menunjukkan bahwa keberadaan liana dan buah Ficus sangat penting. Sebagian besar dari pohon yang sering
dikunjungi tersebut merupakan liana yang berada pada pohon rasamala Altingia excelsa atau pasang Quercus oidocarpa. Ficus kisigung Ficus villosa
merupakan salah satu liana dan tumbuhan pakan yang sering dikonsumsi oleh ketiga kelompok owa jawa di Resor Cikaniki pada saat penelitian ini dilakukan.
Pohon pakan yang sering dikonsumsi berbeda antar kelompok owa jawa yaitu pada kelompok A adalah kecapi Sandorium koetjapi, ki dage Bruinsmia
styracoides dan teureup Artocarpus elasticus; pada kelompok B adalah ficus pohon Artocarpus nitidus dan ki dage; dan pada kelompok S adalah culak ketan
Chrysophyllum roxburghii, ficus pohon, ki dage dan ki terong Symplocos cochichinensis. Adapun pohon tidur yang sering digunakan oleh kelompok A
adalah rasamala dan saninten Castanopsis javanica dan pada kelompok B adalah rasamala, sedangkan pada kelompok S adalah pasang Quercus oidocarpa dan
ficus pohon Artocarpus nitidus.